31.7 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Skandal Seks, Mantan Bos IMF Bebas

NEW YORK– Pengadilan Manhattan, New York, membebaskan mantan Direktur Pelaksana IMF, Dominique Strauss-Kahn, dari tahanan rumah, Jumat (1/6) waktu setempat. Pembebasan tersebut terjadi setelah para jaksa penuntut mengajukan bukti yang meragukan kredibilitas pelayan hotel yang menuduh Strauss-Kahn telah melakukan kekerasan seksual.

Dari data dokumen yang diajukan ke pengadilan, terduga korban, seorang perempuan imigran berumur 32 tahun dari Guinea, Afrika, mengaku kepada para jaksa bahwa ia berbohong tentang keberadaannya setelah insiden tersebut.

Namun Jaksa Manhattan, Cy Vance, mengatakan, meski telah berubah dramatis, kasus itu belum dihentikan. Dakwaan dan tuntutan, termasuk tindakan kejahatan seksual dan pelecehan seksual, terhadap Strauss-Kahn (62 tahun), masih berlaku. Para pengacara Strauss-Kahn mengatakan, terduga korban telah mengatakan kebohongan besar tentang latar belakangnya sendiri dan fakta-fakta tentang kasus ini.

Pengacara Benjamin Brafman memuji Vance karena telah melakukan apa yang dia nilai sebagai sesuatu yang tepat. “Kami yakin sejak awal bahwa kasus ini tidak tampak sebagaimana adanya,” katanya. “Kami benar-benar yakin bahwa hari ini adalah langkah besar pertama ke arah yang benar, langkah berikutnya akan mengarah pada penghentian total segala tuduhan,” lanjutnya.

Ahli keuangan Perancis itu telah dibebaskan dengan uang jaminan senilai 6 juta dollar AS dari penjara beberapa waktu lalu. Tetapi tetap berada dalam tahanan rumah di sebuah townhouse mewah di lingkungan Tribeca, Manhattan. Berdasarkan putusan pengadilan, dia juga harus membayar sekitar 250 ribu dollar per bulan bagi petugas pengamanan bersenjata yang berjaga selama 24-jam yang ditempatkan di townhouse.

Hakim yang memimpin sidang pengadilan mengatakan, pihak berwenang akan tetap menahan paspor Strauss-Kahn tetapi ia bisa bebas bepergian di wilayah Amerika Serikat.(net/jpnn)

NEW YORK– Pengadilan Manhattan, New York, membebaskan mantan Direktur Pelaksana IMF, Dominique Strauss-Kahn, dari tahanan rumah, Jumat (1/6) waktu setempat. Pembebasan tersebut terjadi setelah para jaksa penuntut mengajukan bukti yang meragukan kredibilitas pelayan hotel yang menuduh Strauss-Kahn telah melakukan kekerasan seksual.

Dari data dokumen yang diajukan ke pengadilan, terduga korban, seorang perempuan imigran berumur 32 tahun dari Guinea, Afrika, mengaku kepada para jaksa bahwa ia berbohong tentang keberadaannya setelah insiden tersebut.

Namun Jaksa Manhattan, Cy Vance, mengatakan, meski telah berubah dramatis, kasus itu belum dihentikan. Dakwaan dan tuntutan, termasuk tindakan kejahatan seksual dan pelecehan seksual, terhadap Strauss-Kahn (62 tahun), masih berlaku. Para pengacara Strauss-Kahn mengatakan, terduga korban telah mengatakan kebohongan besar tentang latar belakangnya sendiri dan fakta-fakta tentang kasus ini.

Pengacara Benjamin Brafman memuji Vance karena telah melakukan apa yang dia nilai sebagai sesuatu yang tepat. “Kami yakin sejak awal bahwa kasus ini tidak tampak sebagaimana adanya,” katanya. “Kami benar-benar yakin bahwa hari ini adalah langkah besar pertama ke arah yang benar, langkah berikutnya akan mengarah pada penghentian total segala tuduhan,” lanjutnya.

Ahli keuangan Perancis itu telah dibebaskan dengan uang jaminan senilai 6 juta dollar AS dari penjara beberapa waktu lalu. Tetapi tetap berada dalam tahanan rumah di sebuah townhouse mewah di lingkungan Tribeca, Manhattan. Berdasarkan putusan pengadilan, dia juga harus membayar sekitar 250 ribu dollar per bulan bagi petugas pengamanan bersenjata yang berjaga selama 24-jam yang ditempatkan di townhouse.

Hakim yang memimpin sidang pengadilan mengatakan, pihak berwenang akan tetap menahan paspor Strauss-Kahn tetapi ia bisa bebas bepergian di wilayah Amerika Serikat.(net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/