28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Tersangka Penembakan di Perancis Masuk Daftar Cekal AS

 

Chérif Kouachi (kiri) dan Said Kouachi.
Chérif Kouachi (kiri) dan Said Kouachi.

SUMUTPOS.CO – Para pejabat AS mengatakan Chérif Kouachi (kiri) dan Said Kouachi ada di dalam daftar cekal AS.

Kakak beradik Kouachi — Cherif, 32, dan Said, 34 — muncul sebagai subyek perburuan besar menyusul serangan Rabu yang membunuh 12 orang di kantor Charlie Hebdo, tabloid satir mingguan yang mengolok-olok Muslim radikal dan Nabi Muhammad.

Sang adik adalah seorang playboy yang senang bernyanyi rap sebelum kata-kata seorang penceramah radikal membujuknya untuk membeli tiket ke Suriah untuk bertempur dalam perang suci.

Tidak banyak yang diketahui mengenai sang abang, yang kartu identitasnya ditemukan di mobil yang dipakai untuk melarikan diri oleh para penembak dalam pembantaian di kantor tabloid di Paris.

Namun para pejabat AS mengatakan Kamis (8/1) bahwa keduanya ada di dalam daftar cekal AS dan sang abang telah bepergian ke Yaman, meski tidak jelas apakah ia ke sana untuk bergabung dengan kelompok-kelompok ekstremis seperti al-Qaida.

Kouachi bersaudara, lahir di Paris dari orangtua Aljazair, telah dikenali oleh otoritas-otoritas kontra-terorisme Amerika dan Perancis.

Cherif, mantan pengantar pizza, telah muncul dalam dokumenter TV Perancis pada 2005 mengenai ekstremisme Islamis dan dihukum 18 bulan penjara pada 2008 karena mencoba bergabung dengan pertempuran di Irak.

Ajaran seorang penceramahlah yang membawanya ke jalur jihad di wilayah keras di timur laut Paris, menurut Kouachi dalam film dokumenter tersebut.

Ulama “memberitahu saya bahwa ayat-ayat (suci) membuktikan manfaat serangan bunuh diri,” ujar Kouachi. “Tertulis dalam ayat-ayat itu bahwa mati sebagai martir adalah sesuatu yang baik.” (AP)

 

Chérif Kouachi (kiri) dan Said Kouachi.
Chérif Kouachi (kiri) dan Said Kouachi.

SUMUTPOS.CO – Para pejabat AS mengatakan Chérif Kouachi (kiri) dan Said Kouachi ada di dalam daftar cekal AS.

Kakak beradik Kouachi — Cherif, 32, dan Said, 34 — muncul sebagai subyek perburuan besar menyusul serangan Rabu yang membunuh 12 orang di kantor Charlie Hebdo, tabloid satir mingguan yang mengolok-olok Muslim radikal dan Nabi Muhammad.

Sang adik adalah seorang playboy yang senang bernyanyi rap sebelum kata-kata seorang penceramah radikal membujuknya untuk membeli tiket ke Suriah untuk bertempur dalam perang suci.

Tidak banyak yang diketahui mengenai sang abang, yang kartu identitasnya ditemukan di mobil yang dipakai untuk melarikan diri oleh para penembak dalam pembantaian di kantor tabloid di Paris.

Namun para pejabat AS mengatakan Kamis (8/1) bahwa keduanya ada di dalam daftar cekal AS dan sang abang telah bepergian ke Yaman, meski tidak jelas apakah ia ke sana untuk bergabung dengan kelompok-kelompok ekstremis seperti al-Qaida.

Kouachi bersaudara, lahir di Paris dari orangtua Aljazair, telah dikenali oleh otoritas-otoritas kontra-terorisme Amerika dan Perancis.

Cherif, mantan pengantar pizza, telah muncul dalam dokumenter TV Perancis pada 2005 mengenai ekstremisme Islamis dan dihukum 18 bulan penjara pada 2008 karena mencoba bergabung dengan pertempuran di Irak.

Ajaran seorang penceramahlah yang membawanya ke jalur jihad di wilayah keras di timur laut Paris, menurut Kouachi dalam film dokumenter tersebut.

Ulama “memberitahu saya bahwa ayat-ayat (suci) membuktikan manfaat serangan bunuh diri,” ujar Kouachi. “Tertulis dalam ayat-ayat itu bahwa mati sebagai martir adalah sesuatu yang baik.” (AP)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/