27.8 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Larangan Burkini di Perancis Picu Debat Panas

Seorang perempuan Muslim memakai burkini di pantai di Marseille, Perancis (17/8).
Seorang perempuan Muslim memakai burkini di pantai di Marseille, Perancis (17/8).

PARIS, SUMUTPOS.CO – Sejak Neslihan Cevik meluncurkan merk M-Line Fashion Desember lalu, perusahaan daring miliknya tumbuh 20 persen setiap bulan, hanya berkat promosi dari mulut ke mulut. Saat ini, pengusaha asal Turki itu ingin mengembangkan produk selain tunik dan jilbab, yaitu baju renang Muslim pada musim panas mendatang.

“Modelnya sangat jelek sekarang ini,” ujar Cevik tentang burkini, yang menutupi kepAla sampai ujung kaki. “Itu salah satu masalah terbesar bagi perempuan Muslim. Apa pun yang dilakukan, semua desainnya sejauh ini sangat buruk.”
Banyak politisi Perancis melihat pesan lain dari burkini, singkatan dari burka dan bikini yang pertama kali diluncurkan tahun 2007 oleh perancang Australia Aheda Zanetti.

Bulan ini, semakin banyak kota yang telah melarang baju renang Muslimah itu di pantai-pantai mereka dengan berbagai alasan, mulai dari ketertiban dan kebersihan umum, sampai keamanan air dan penghormatan atas prinsip-prinsip sekuler yang kaku di Perancis.

Minggu lalu, kota Nice di Riviera bergabung dengan daftar kota yang melarang burkini, dengan salah satu alasan serangan teroris pada Hari Bastille yang menewaskan 86 orang.

Musim Panas Kontroversial
Burkini adalah sesuatu yang langka di Perancis, dan definisinya sendiri sangat samar. Di negara yang telah melarang cadar, atau niqab, dan jilbab di sekolah-sekolah negeri, baju renang Muslimah itu telah memicu kontroversi panas, dan menyoroti visi yang berlawanan mengenai peran mode syariah dalam membentuk identitas perempuan.

Seorang perempuan Muslim memakai burkini di pantai di Marseille, Perancis (17/8).
Seorang perempuan Muslim memakai burkini di pantai di Marseille, Perancis (17/8).

PARIS, SUMUTPOS.CO – Sejak Neslihan Cevik meluncurkan merk M-Line Fashion Desember lalu, perusahaan daring miliknya tumbuh 20 persen setiap bulan, hanya berkat promosi dari mulut ke mulut. Saat ini, pengusaha asal Turki itu ingin mengembangkan produk selain tunik dan jilbab, yaitu baju renang Muslim pada musim panas mendatang.

“Modelnya sangat jelek sekarang ini,” ujar Cevik tentang burkini, yang menutupi kepAla sampai ujung kaki. “Itu salah satu masalah terbesar bagi perempuan Muslim. Apa pun yang dilakukan, semua desainnya sejauh ini sangat buruk.”
Banyak politisi Perancis melihat pesan lain dari burkini, singkatan dari burka dan bikini yang pertama kali diluncurkan tahun 2007 oleh perancang Australia Aheda Zanetti.

Bulan ini, semakin banyak kota yang telah melarang baju renang Muslimah itu di pantai-pantai mereka dengan berbagai alasan, mulai dari ketertiban dan kebersihan umum, sampai keamanan air dan penghormatan atas prinsip-prinsip sekuler yang kaku di Perancis.

Minggu lalu, kota Nice di Riviera bergabung dengan daftar kota yang melarang burkini, dengan salah satu alasan serangan teroris pada Hari Bastille yang menewaskan 86 orang.

Musim Panas Kontroversial
Burkini adalah sesuatu yang langka di Perancis, dan definisinya sendiri sangat samar. Di negara yang telah melarang cadar, atau niqab, dan jilbab di sekolah-sekolah negeri, baju renang Muslimah itu telah memicu kontroversi panas, dan menyoroti visi yang berlawanan mengenai peran mode syariah dalam membentuk identitas perempuan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/