AHMEDABAD, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Ahmedabad, Negara Bagian Gujarat, India, pusing juga menghadapi kebiasaan jorok warganya yang suka buang air seni dan buang air besar (BAB) sembarangan. Agar kebiasaan buruk itu berhenti, mereka berencana menawarkan uang bagi siapa saja yang mau menggunakan toilet umum. Setiap kali buang air di toilet umum, mereka mendapatkan 1 rupee atau setara dengan Rp 208.
‘Ide di balik proyek ini adalah mencegah buang air di ruang terbuka. Meski sudah ada toilet umum, warga tetap saja buang hajat di ruang terbuka,’ ujar anggota Parlemen Ahmedabad Pravin Patel.
Untuk tahap awal, menurut pejabat kesehatan Ahmedabad Bhavikk Joshi, program itu dicoba pada 67 toilet umum di kota tersebut. Jika berhasil, program tersebut diaplikasikan pada seluruh toilet umum yang jumlahnya mencapai 300-an. Dia menegaskan, itu merupakan usaha terbaru pemerintah untuk mendorong penduduk menggunakan toilet.
Tahun lalu perdana menteri (PM) India memang mengampanyekan peningkatan kebersihan. Salah satunya dengan membangun ribuan toilet umum serta toilet di rumah-rmah penduduk. Pemerintah sampai menugasi petugas inspeksi untuk memeriksa dari pintu ke pintu. Itu dilakukan untuk mengetahui apakah toilet yang mereka bangun di rumah penduduk benar-benar digunakan atau tidak.
Sayangnya, kebiasaan penduduk hampir tidak berubah. Mereka lebih suka pipis di tembok dan berak sembarangan. Mayoritas penduduk di India berpikir justru menggunakan toilet untuk buang air itu tidak higienis. Karena itulah, mereka lebih suka buang air di ruang terbuka yang jauh dari rumah. Kepercayaan tersebut membuat sebagian besar penduduk enggan membuat toilet di rumah mereka.
Unicef memperkirakan bahwa hampir 594 juta penduduk India buang air di ruang terbuka. Itu setara dengan separo populasi seluruh penduduk di Negeri Bollywood tersebut. Kondisi terburuk biasanya bisa dilihat di permukiman kumuh yang berada di pedesaan. (AFP/sha/c7/ami)
AHMEDABAD, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Ahmedabad, Negara Bagian Gujarat, India, pusing juga menghadapi kebiasaan jorok warganya yang suka buang air seni dan buang air besar (BAB) sembarangan. Agar kebiasaan buruk itu berhenti, mereka berencana menawarkan uang bagi siapa saja yang mau menggunakan toilet umum. Setiap kali buang air di toilet umum, mereka mendapatkan 1 rupee atau setara dengan Rp 208.
‘Ide di balik proyek ini adalah mencegah buang air di ruang terbuka. Meski sudah ada toilet umum, warga tetap saja buang hajat di ruang terbuka,’ ujar anggota Parlemen Ahmedabad Pravin Patel.
Untuk tahap awal, menurut pejabat kesehatan Ahmedabad Bhavikk Joshi, program itu dicoba pada 67 toilet umum di kota tersebut. Jika berhasil, program tersebut diaplikasikan pada seluruh toilet umum yang jumlahnya mencapai 300-an. Dia menegaskan, itu merupakan usaha terbaru pemerintah untuk mendorong penduduk menggunakan toilet.
Tahun lalu perdana menteri (PM) India memang mengampanyekan peningkatan kebersihan. Salah satunya dengan membangun ribuan toilet umum serta toilet di rumah-rmah penduduk. Pemerintah sampai menugasi petugas inspeksi untuk memeriksa dari pintu ke pintu. Itu dilakukan untuk mengetahui apakah toilet yang mereka bangun di rumah penduduk benar-benar digunakan atau tidak.
Sayangnya, kebiasaan penduduk hampir tidak berubah. Mereka lebih suka pipis di tembok dan berak sembarangan. Mayoritas penduduk di India berpikir justru menggunakan toilet untuk buang air itu tidak higienis. Karena itulah, mereka lebih suka buang air di ruang terbuka yang jauh dari rumah. Kepercayaan tersebut membuat sebagian besar penduduk enggan membuat toilet di rumah mereka.
Unicef memperkirakan bahwa hampir 594 juta penduduk India buang air di ruang terbuka. Itu setara dengan separo populasi seluruh penduduk di Negeri Bollywood tersebut. Kondisi terburuk biasanya bisa dilihat di permukiman kumuh yang berada di pedesaan. (AFP/sha/c7/ami)