27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Bulan Kaya Titanium, Bisa Dibangun Pertambangan

Bulan ternyata menyimpan kandungan logam yang cukup tinggi. Sebuah peta baru mengenai bulan mengungkapkan kandungan bijih titanium yang mencapai 10 kali lipat dibandingkan dengan yang ada di bumi.

Menurut astronom, temuan itu kelak bisa mendorong pembangunan koloni tambang di bulan. Temuan soal kandungan jenis logam yang sangat ringan tetapi kuat dan tahan panas tersebut diketahui melalui kamera di dalam US Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO), pesawat angkasa luar AS yang diluncurkan ke bulan pada 2009. Pesawat itu telah menjelajahi permukaan bulan dan menelitinya dalam tujuh gelombang semesta cahaya yang berbeda.

Mark Robinson dari Arizona State University, AS, mempresentasikan riset itu bersama Brett Denevi dari John Hopkins University, Baltimore, dalam sebuah konferensi di Nantes, barat Prancis, Jumat lalu (7/10). western France with Brett Denevi of Johns Hopkins University in Baltimore. Mereka pun menyaring data tersebut untuk dibeber dalam rasio ultraviolet hingga cahaya nyata.

Mereka juga didukung sampel bebatuan dari bulan yang dibawa ke bumi oleh para astronot pesawat Apollo 17 pada 1972. Selain itu, ada gambar-gambar area seputar lokasi pendaratan misi tersebut di bulan yang diambil lewat teleskop luar angkasa Hubble.

“Lihatlah ke arah bulan. Permukaannya tampak seperti berlukiskan bayangan abu-abu. Setidaknya, di mata manusia,” jelas Robinson. “Dengan instrumen tepat, bulan bisa terlihat warna-warni. Maria (dataran bulan yang terlihat) tampak kemerahan di beberapa tempat dan warna biru di bagian lain,” lanjutnya.

Meski halus, terang Robinson, variasi warna itu menjelaskan kepada kita hal-hal penting soal unsur kimiawi dan evolusi permukaan bulan. “(Variasi) itu mengindikasikan kandungan bijih besi dan titanium maupun kematangan tanah di bulan,” ungkapnya.

Titanium sekuat baja, tetapi punya kilau hampir separo cahaya. Itu membuatnya sebagai logam sangat dicari, tetapi juga sangat mahal. Di bumi, titanium ditemukan terutama sekitar satu persen dalam bentuk tipe bijih yang sama. Tetapi, peta baru menemukan kandungan titanium di permukaan bulan sekitar 1 persen hingga 10 persen. Di dataran tinggi bulan, kandungan titanium berkisar satu persen.

Panitia konferensi telah mengumumkan temuan itu kepada para wartawan. Pertemuan tersebut untuk kali pertama diikuti para anggota The European Planetary Science Congress dan the American Astronomical Society’s Division for Planetary Sciences. (afp/dwi/jpnn)i/jpnn)

Bulan ternyata menyimpan kandungan logam yang cukup tinggi. Sebuah peta baru mengenai bulan mengungkapkan kandungan bijih titanium yang mencapai 10 kali lipat dibandingkan dengan yang ada di bumi.

Menurut astronom, temuan itu kelak bisa mendorong pembangunan koloni tambang di bulan. Temuan soal kandungan jenis logam yang sangat ringan tetapi kuat dan tahan panas tersebut diketahui melalui kamera di dalam US Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO), pesawat angkasa luar AS yang diluncurkan ke bulan pada 2009. Pesawat itu telah menjelajahi permukaan bulan dan menelitinya dalam tujuh gelombang semesta cahaya yang berbeda.

Mark Robinson dari Arizona State University, AS, mempresentasikan riset itu bersama Brett Denevi dari John Hopkins University, Baltimore, dalam sebuah konferensi di Nantes, barat Prancis, Jumat lalu (7/10). western France with Brett Denevi of Johns Hopkins University in Baltimore. Mereka pun menyaring data tersebut untuk dibeber dalam rasio ultraviolet hingga cahaya nyata.

Mereka juga didukung sampel bebatuan dari bulan yang dibawa ke bumi oleh para astronot pesawat Apollo 17 pada 1972. Selain itu, ada gambar-gambar area seputar lokasi pendaratan misi tersebut di bulan yang diambil lewat teleskop luar angkasa Hubble.

“Lihatlah ke arah bulan. Permukaannya tampak seperti berlukiskan bayangan abu-abu. Setidaknya, di mata manusia,” jelas Robinson. “Dengan instrumen tepat, bulan bisa terlihat warna-warni. Maria (dataran bulan yang terlihat) tampak kemerahan di beberapa tempat dan warna biru di bagian lain,” lanjutnya.

Meski halus, terang Robinson, variasi warna itu menjelaskan kepada kita hal-hal penting soal unsur kimiawi dan evolusi permukaan bulan. “(Variasi) itu mengindikasikan kandungan bijih besi dan titanium maupun kematangan tanah di bulan,” ungkapnya.

Titanium sekuat baja, tetapi punya kilau hampir separo cahaya. Itu membuatnya sebagai logam sangat dicari, tetapi juga sangat mahal. Di bumi, titanium ditemukan terutama sekitar satu persen dalam bentuk tipe bijih yang sama. Tetapi, peta baru menemukan kandungan titanium di permukaan bulan sekitar 1 persen hingga 10 persen. Di dataran tinggi bulan, kandungan titanium berkisar satu persen.

Panitia konferensi telah mengumumkan temuan itu kepada para wartawan. Pertemuan tersebut untuk kali pertama diikuti para anggota The European Planetary Science Congress dan the American Astronomical Society’s Division for Planetary Sciences. (afp/dwi/jpnn)i/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/