25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Kota Kelahiran Kadhafi Diduduki Pasukan NTC

SIRTE – Pasukan rezim baru Libya di bawah Dewan Transisi Nasional (NTC) terus memburu loyalis mantan diktator Muammar Kadhafi. Mereka berhasil mencapai kemajuan dalam mengusir pasukan dan loyalis Kadhafi di Sirte, kota kelahiran mantan penguasa Libya tersebut. Kemarin (9/10) aula pertemuan dan universitas utama di kota tersebut berhasil diduduki dan dikuasai.

Tentara pemerintahan interim Libya berhasil menguasai jalan-jalan utama, maupun mengisolasi gedung pertemuan kota yang sebelumnya dikuasai loyalis Kadhafi tersebut. Kendati begitu, Ribuan warga sipil masih terjebak di dalam kota di tengah bentrok dua kubu.

Yang terjadi sejak Jumat lalu (7/10) layaknya pengusiran yang begitu cepat terhadap kekuatan pro Kadhafi dari Sirte. Intensitas perang kini mulai menurun. Sabtu lalu (8/10) hingga kemarin terjadi perang jalanan di sejumlah titik dan gedung.

Warga sipil terus berupaya meninggalkan kota kelahiran Kadhafi itu setiap ada kesempatan. Mereka memenuhi sejumlah kendaraan sambil membawa harta benda mereka.

NTC menyatakan, jika Sirte jatuh ke tangan pasukan mereka, kemerdekaan Libya dan pemerintahan baru akan segera diumumkan. “Saat ini sedang terjadi perang sengit di Sirte. Hari ini (kemarin, Red) pejuang kami bersama para penembak jitu sudah mengambil posisi strategis di kota tersebut,” terang pimpinan NTC Mustafa Abdel Jalil di Tripoli.

Menteri Pertahanan Inggris Liam Fox dalam kinjungan ke Libya pada Sabtu lalu berjanji akan melanjutkan misi serangan udara meski Sirte sudah jatuh. Menurut dia, misi militer internasional akan berlanjut selama elemen pro Kadhafi masih menjadi ancaman bagi rakyat Libya. “Kami ingin menyampaikan pesan kepada mereka yang tetap berjuang untuk Kadhafi bahwa permainan ini sudah berakhir. Kalian sudah ditolak oleh rakyat Libya,” katanya di depan wartawan di Tripoli. (afp/rtr/cak/dwi/jpnn)

SIRTE – Pasukan rezim baru Libya di bawah Dewan Transisi Nasional (NTC) terus memburu loyalis mantan diktator Muammar Kadhafi. Mereka berhasil mencapai kemajuan dalam mengusir pasukan dan loyalis Kadhafi di Sirte, kota kelahiran mantan penguasa Libya tersebut. Kemarin (9/10) aula pertemuan dan universitas utama di kota tersebut berhasil diduduki dan dikuasai.

Tentara pemerintahan interim Libya berhasil menguasai jalan-jalan utama, maupun mengisolasi gedung pertemuan kota yang sebelumnya dikuasai loyalis Kadhafi tersebut. Kendati begitu, Ribuan warga sipil masih terjebak di dalam kota di tengah bentrok dua kubu.

Yang terjadi sejak Jumat lalu (7/10) layaknya pengusiran yang begitu cepat terhadap kekuatan pro Kadhafi dari Sirte. Intensitas perang kini mulai menurun. Sabtu lalu (8/10) hingga kemarin terjadi perang jalanan di sejumlah titik dan gedung.

Warga sipil terus berupaya meninggalkan kota kelahiran Kadhafi itu setiap ada kesempatan. Mereka memenuhi sejumlah kendaraan sambil membawa harta benda mereka.

NTC menyatakan, jika Sirte jatuh ke tangan pasukan mereka, kemerdekaan Libya dan pemerintahan baru akan segera diumumkan. “Saat ini sedang terjadi perang sengit di Sirte. Hari ini (kemarin, Red) pejuang kami bersama para penembak jitu sudah mengambil posisi strategis di kota tersebut,” terang pimpinan NTC Mustafa Abdel Jalil di Tripoli.

Menteri Pertahanan Inggris Liam Fox dalam kinjungan ke Libya pada Sabtu lalu berjanji akan melanjutkan misi serangan udara meski Sirte sudah jatuh. Menurut dia, misi militer internasional akan berlanjut selama elemen pro Kadhafi masih menjadi ancaman bagi rakyat Libya. “Kami ingin menyampaikan pesan kepada mereka yang tetap berjuang untuk Kadhafi bahwa permainan ini sudah berakhir. Kalian sudah ditolak oleh rakyat Libya,” katanya di depan wartawan di Tripoli. (afp/rtr/cak/dwi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/