27.8 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Pertemuan Keluarga Penumpang Ricuh

AFP PHOTO/ MANAN VATSYAYANA Seorang wanita (kanan) menangis saat meninggalkan pusat informasi untuk keluarga dan teman, setelah hilangnya pesawat MAS di Kuala Lumpur International Airport, 8 Maret 2014.
AFP PHOTO/ MANAN VATSYAYANA
Seorang wanita (kanan) menangis saat meninggalkan pusat informasi untuk keluarga dan teman, setelah hilangnya pesawat MAS di Kuala Lumpur International Airport, 8 Maret 2014.

SUMUTPOS.CO – Pertemuan antara keluarga dari penumpang pesawat Malaysia Airlines yang hilang dengan pejabat China, berakhir ricuh. Pihak keluarga marah karena banyak pertanyaan yang tidak bisa dijawab. Empat pejabat dari Kementerian Transportasi serta Otoritas Penerbangan China, melakukan pertemuan dengan lebih dari 200 anggota keluarga penumpang Malaysia Airlines. Pertemuan dilakukan di Hotel Metropark Lido, yang tidak jauh dari bandara.

Di antara 239 penumpang pesawat dengan nomor penerbangan MH370 tersebut, ada sekira 153 penumpang warga negara China. Rasa frustrasi pun terlihat dari pihak keluarga yang menunggu kabar mengenai keberadaan pesawat Boeing 777-200ER tersebut.

Ketika para pejabat China hadir, langsung teriakan diarahkan kepada mereka. “Kemana saja kalian selama ini?” ujar seorang warga, seperti dikutip Reuters, Senin (10/3).

“Beritahu kami bagaimana peluang agar penumpang bisa selamat!” lanjut keluarga lainnya.

Pihak keluarga juga mengetahui mengenai laporan adanya penumpang yang menggunakan paspor curian. Hal itu membuka spekulasi bahwa pesawat dibajak oleh teroris. Namun hingga kini belum ada konfirmasi mengenai kabar keterlibatan teror.

Beberapa dari anggota keluarga dari penumpang pesawat menuntut agar pejabat memberikan jawaban langsung, mengenai kabar pembajakan. Pemerintah China juga diminta untuk memperluas pencarian di darat, bukan hanya di laut yang saat ini menjadi fokus.

Setelah 25 menit pejabat China itu memberikan keterangan, mereka pun akhirnya pergi meninggalkan ruangan. Sempat ada hadangan dari pihak keluarga yang marah, tetapi pada akhirnya pejabat itu bisa pergi.

Namun warga tidak menyukai sikap dari pejabat tersebut mereka mengatakan, “pemerintah tak berguna!”.

Proses pencarian terhadap pesawat Malaysia Airlines yang hilang sejak Sabtu 8 Maret 2014, masih terus berlangsung. Pencarian dilakukan oleh China, Malaysia, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Amerika Serikat (AS). (net/bbs)

AFP PHOTO/ MANAN VATSYAYANA Seorang wanita (kanan) menangis saat meninggalkan pusat informasi untuk keluarga dan teman, setelah hilangnya pesawat MAS di Kuala Lumpur International Airport, 8 Maret 2014.
AFP PHOTO/ MANAN VATSYAYANA
Seorang wanita (kanan) menangis saat meninggalkan pusat informasi untuk keluarga dan teman, setelah hilangnya pesawat MAS di Kuala Lumpur International Airport, 8 Maret 2014.

SUMUTPOS.CO – Pertemuan antara keluarga dari penumpang pesawat Malaysia Airlines yang hilang dengan pejabat China, berakhir ricuh. Pihak keluarga marah karena banyak pertanyaan yang tidak bisa dijawab. Empat pejabat dari Kementerian Transportasi serta Otoritas Penerbangan China, melakukan pertemuan dengan lebih dari 200 anggota keluarga penumpang Malaysia Airlines. Pertemuan dilakukan di Hotel Metropark Lido, yang tidak jauh dari bandara.

Di antara 239 penumpang pesawat dengan nomor penerbangan MH370 tersebut, ada sekira 153 penumpang warga negara China. Rasa frustrasi pun terlihat dari pihak keluarga yang menunggu kabar mengenai keberadaan pesawat Boeing 777-200ER tersebut.

Ketika para pejabat China hadir, langsung teriakan diarahkan kepada mereka. “Kemana saja kalian selama ini?” ujar seorang warga, seperti dikutip Reuters, Senin (10/3).

“Beritahu kami bagaimana peluang agar penumpang bisa selamat!” lanjut keluarga lainnya.

Pihak keluarga juga mengetahui mengenai laporan adanya penumpang yang menggunakan paspor curian. Hal itu membuka spekulasi bahwa pesawat dibajak oleh teroris. Namun hingga kini belum ada konfirmasi mengenai kabar keterlibatan teror.

Beberapa dari anggota keluarga dari penumpang pesawat menuntut agar pejabat memberikan jawaban langsung, mengenai kabar pembajakan. Pemerintah China juga diminta untuk memperluas pencarian di darat, bukan hanya di laut yang saat ini menjadi fokus.

Setelah 25 menit pejabat China itu memberikan keterangan, mereka pun akhirnya pergi meninggalkan ruangan. Sempat ada hadangan dari pihak keluarga yang marah, tetapi pada akhirnya pejabat itu bisa pergi.

Namun warga tidak menyukai sikap dari pejabat tersebut mereka mengatakan, “pemerintah tak berguna!”.

Proses pencarian terhadap pesawat Malaysia Airlines yang hilang sejak Sabtu 8 Maret 2014, masih terus berlangsung. Pencarian dilakukan oleh China, Malaysia, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Amerika Serikat (AS). (net/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/