33 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Sebut Anak Pemulung Tak Bisa jadi Hakim, Menteri Ini Dipaksa Mundur

Menteri Kehakiman Mesir, Mahfouz Saber dipaksa mundur karena menghina pemulung.
Menteri Kehakiman Mesir, Mahfouz Saber dipaksa mundur karena menghina pemulung.

SUMUTPOS.CO – Menteri Kehakiman Mesir, Mahfouz Saber, mengundurkan diri setelah menghadapi kemarahan publik yang mengkritik komentarnya di sebuah wawancara televisi.

Dalam wawancara itu, Saber mengatakan bahwa anak seorang pemulung tidak bisa menjadi hakim.

Saber mengatakan, hakim adalah profesi yang “mulia dan memiliki status” maka dari itu harus datang dari “lingkungan yang terhormat”.

Komentar itu mengundang badai kemarahan dan kritik di media sosial di Mesir yang menuntut agar ia dicopot dari jabatannya sebagai menteri.

Para pengumpul dan pendaur ulang sampah di Kairo, ibukota Mesir.
Para pengumpul dan pendaur ulang sampah di Kairo, ibukota Mesir.

Salah satu dari pemberi komentar marah terhadap Saber adalah bekas Wakil Presiden Mesir, Mohammed El Baradei, yang mengatakan bahwa konsep keadilan sudah hilang dari Mesir dan tiada lagi yang tersisa.

Komentar Saber ini bukan pertama kalinya datang dari kalangan penegak hukum, yang kerap dikritik karena pendekatan yang elitis.

Tahun lalu, 138 orang yang melamar posisi jaksa ditolak karena orangtua mereka tidak memiliki gelar kesarjanaan.

Undang-undang dasar Mesir melarang adanya diskriminasi berdasarkan kelas dan jenis kelamin. (BBC)

Menteri Kehakiman Mesir, Mahfouz Saber dipaksa mundur karena menghina pemulung.
Menteri Kehakiman Mesir, Mahfouz Saber dipaksa mundur karena menghina pemulung.

SUMUTPOS.CO – Menteri Kehakiman Mesir, Mahfouz Saber, mengundurkan diri setelah menghadapi kemarahan publik yang mengkritik komentarnya di sebuah wawancara televisi.

Dalam wawancara itu, Saber mengatakan bahwa anak seorang pemulung tidak bisa menjadi hakim.

Saber mengatakan, hakim adalah profesi yang “mulia dan memiliki status” maka dari itu harus datang dari “lingkungan yang terhormat”.

Komentar itu mengundang badai kemarahan dan kritik di media sosial di Mesir yang menuntut agar ia dicopot dari jabatannya sebagai menteri.

Para pengumpul dan pendaur ulang sampah di Kairo, ibukota Mesir.
Para pengumpul dan pendaur ulang sampah di Kairo, ibukota Mesir.

Salah satu dari pemberi komentar marah terhadap Saber adalah bekas Wakil Presiden Mesir, Mohammed El Baradei, yang mengatakan bahwa konsep keadilan sudah hilang dari Mesir dan tiada lagi yang tersisa.

Komentar Saber ini bukan pertama kalinya datang dari kalangan penegak hukum, yang kerap dikritik karena pendekatan yang elitis.

Tahun lalu, 138 orang yang melamar posisi jaksa ditolak karena orangtua mereka tidak memiliki gelar kesarjanaan.

Undang-undang dasar Mesir melarang adanya diskriminasi berdasarkan kelas dan jenis kelamin. (BBC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/