NEW YORK, SUMUTPOS.CO – Satu lagi pencakar langit yang membuat warga Kota New York bangga. Bangunan setinggi 104 lantai di bekas kompleks menara kembar World Trade Center (WTC) itu bernama One World Trade Center alias Freedom Tower. Pada Rabu (20/5) Wali Kota Bill de Blasio meresmikan One World Observatory, dek observasi gedung tersebut.
‘Kita sudah pulih 100 persen,’ ungkap Blasio dalam siaran khusus peresmian dek observasi yang menempati tiga lantai sekaligus itu. Yakni, lantai 100, 101, dan 102. Hampir 14 tahun sejak serangan teror yang meluluhlantakkan WTC, sebuah menara kembali berdiri di sana. Menara tersebut lebih kokoh, megah, dan indah. Dek observasi yang diresmikan pemimpin 54 tahun itu pun menawarkan pemandangan yang menakjubkan.
‘Ini momen yang sangat istimewa. Ini bukti bahwa kita telah berhasil bangkit dan mereka yang menginginkan kehancuran kita harus gigit jari sekali lagi,’ tutur Blasio. Setelah diresmikan Rabu lalu, dek observasi yang seluruhnya tertutup kaca tersebut bakal dibuka untuk umum mulai Jumat pekan depan. Pihak pengelola gedung meramalkan adanya sekitar tiga juta sampai empat juta kunjungan per tahun.
One World Observatory bakal menjadi lokasi favorit para pengunjung. Sebab, dari dek observasi itu, pengunjung bisa menikmati pemandangan 360 derajat ke seantero New York. Pada ketinggian sekitar 380 meter, para pengunjung bisa melemparkan pandangan sampai ke Patung Liberty, Central Park, Jembatan Brooklyn Bridge, dan bahkan New Jersey.
‘Pada cuaca cerah, Anda akan bisa mengamati objek sejauh 80 kilometer,’ kata David Checketts, chairman sekaligus chief executive officer Legends, perusahaan yang mengelola dek observasi tersebut. Bahkan, menurut dia, dari dek observasi itu, pengunjung bisa melihat lengkungan bola dunia. Itu adalah pemandangan yang sungguh menawan dan mungkin tidak akan bisa disaksikan secara langsung dari tempat lain.
Sejak masuk lift yang membawa mereka ke dek observasi tersebut, para pengunjung akan dibuat terkesima. Sebab, lift supercepat itu siap mengantarkan pengunjung ke lantai 102 hanya dalam waktu 47 detik. Begitu menginjakkan kaki di dek observasi tersebut, para pengunjung langsung disambut dengan video dua menit tentang New York dalam tampilan tiga dimensi.
LED yang menghiasi lantai hingga atap juga bergantian menyuguhkan pertumbuhan bangunan pencakar langit New York dari 1600-an sampai sekarang. Selain dek observasi, gedung itu juga menjadi perkantoran yang mulai terisi sejak tahun lalu. Checketts menyatakan bahwa bangunan tersebut adalah gedung perkantoran tertinggi di belahan bumi bagian barat. (AP/AFP/hep/c20/ami)
One World Trade Center, Simbol Kebangkitan New York
NEW YORK, SUMUTPOS.CO – Satu lagi pencakar langit yang membuat warga Kota New York bangga. Bangunan setinggi 104 lantai di bekas kompleks menara kembar World Trade Center (WTC) itu bernama One World Trade Center alias Freedom Tower. Pada Rabu (20/5) Wali Kota Bill de Blasio meresmikan One World Observatory, dek observasi gedung tersebut.
‘Kita sudah pulih 100 persen,’ ungkap Blasio dalam siaran khusus peresmian dek observasi yang menempati tiga lantai sekaligus itu. Yakni, lantai 100, 101, dan 102. Hampir 14 tahun sejak serangan teror yang meluluhlantakkan WTC, sebuah menara kembali berdiri di sana. Menara tersebut lebih kokoh, megah, dan indah. Dek observasi yang diresmikan pemimpin 54 tahun itu pun menawarkan pemandangan yang menakjubkan.
‘Ini momen yang sangat istimewa. Ini bukti bahwa kita telah berhasil bangkit dan mereka yang menginginkan kehancuran kita harus gigit jari sekali lagi,’ tutur Blasio. Setelah diresmikan Rabu lalu, dek observasi yang seluruhnya tertutup kaca tersebut bakal dibuka untuk umum mulai Jumat pekan depan. Pihak pengelola gedung meramalkan adanya sekitar tiga juta sampai empat juta kunjungan per tahun.
One World Observatory bakal menjadi lokasi favorit para pengunjung. Sebab, dari dek observasi itu, pengunjung bisa menikmati pemandangan 360 derajat ke seantero New York. Pada ketinggian sekitar 380 meter, para pengunjung bisa melemparkan pandangan sampai ke Patung Liberty, Central Park, Jembatan Brooklyn Bridge, dan bahkan New Jersey.
‘Pada cuaca cerah, Anda akan bisa mengamati objek sejauh 80 kilometer,’ kata David Checketts, chairman sekaligus chief executive officer Legends, perusahaan yang mengelola dek observasi tersebut. Bahkan, menurut dia, dari dek observasi itu, pengunjung bisa melihat lengkungan bola dunia. Itu adalah pemandangan yang sungguh menawan dan mungkin tidak akan bisa disaksikan secara langsung dari tempat lain.
Sejak masuk lift yang membawa mereka ke dek observasi tersebut, para pengunjung akan dibuat terkesima. Sebab, lift supercepat itu siap mengantarkan pengunjung ke lantai 102 hanya dalam waktu 47 detik. Begitu menginjakkan kaki di dek observasi tersebut, para pengunjung langsung disambut dengan video dua menit tentang New York dalam tampilan tiga dimensi.
LED yang menghiasi lantai hingga atap juga bergantian menyuguhkan pertumbuhan bangunan pencakar langit New York dari 1600-an sampai sekarang. Selain dek observasi, gedung itu juga menjadi perkantoran yang mulai terisi sejak tahun lalu. Checketts menyatakan bahwa bangunan tersebut adalah gedung perkantoran tertinggi di belahan bumi bagian barat. (AP/AFP/hep/c20/ami)