32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Presiden Dipukuli Demonstran, Mali Terancam Sanksi

BAMAKO – Blok regional negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) kemarin (23/5) menyatakan akan menjatuhkan sanksi kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab di Mali karena sengaja membiarkan penyerangan terhadap Presiden Dioncounda Traore.

Presiden sementara di negeri tetangga Aljazair (utara) dan Pantai Gading (selatan) itu  dipukuli demonstran yang merangsek ke dalam kantornya pada Senin lalu (21/5). Dia mengalami luka pada kepalanya dan sempat tak sadarkan  diri akibat serangan itu sehingga dilarikan ke rumah sakit.

Setelah dirawat, kondisinya pulih dan Traore diperbolehkan untuk meninggalkan rumah sakit beberapa jam kemudian. Dalam pernyataannya resminya, ECOWAS menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan atas insiden tersebut. Blok ekonomi regional Afrika Barat itu menduga bahwa aksi demonstrasi tersebut diorganisasi militer Mali yang menolak pengangkatan Traore dan ingin mengganggu upaya mengembalikan Mali ke jalur konstitusional.

ECOWAS juga menyatakan terkejut bahwa serangan itu bisa terjadi di istana kepresidenan. Padahal, pengamanan biasanya dan seharusnya amat ketat. “ECOWAS mengutuk keras serangan, seharusnya itu tidak boleh dilakukan,” tegas Presiden Komisi ECOWAS Kadre Desire Ouedraogo.

Akhir pekan lalu, ECOWAS membuat keputusan dengan junta Mali untuk memperpanjang masa jabatan presiden interim selama 12 bulan hingga pemilu bisa dilaksanakan. (dwi/jpnn)

BAMAKO – Blok regional negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) kemarin (23/5) menyatakan akan menjatuhkan sanksi kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab di Mali karena sengaja membiarkan penyerangan terhadap Presiden Dioncounda Traore.

Presiden sementara di negeri tetangga Aljazair (utara) dan Pantai Gading (selatan) itu  dipukuli demonstran yang merangsek ke dalam kantornya pada Senin lalu (21/5). Dia mengalami luka pada kepalanya dan sempat tak sadarkan  diri akibat serangan itu sehingga dilarikan ke rumah sakit.

Setelah dirawat, kondisinya pulih dan Traore diperbolehkan untuk meninggalkan rumah sakit beberapa jam kemudian. Dalam pernyataannya resminya, ECOWAS menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan atas insiden tersebut. Blok ekonomi regional Afrika Barat itu menduga bahwa aksi demonstrasi tersebut diorganisasi militer Mali yang menolak pengangkatan Traore dan ingin mengganggu upaya mengembalikan Mali ke jalur konstitusional.

ECOWAS juga menyatakan terkejut bahwa serangan itu bisa terjadi di istana kepresidenan. Padahal, pengamanan biasanya dan seharusnya amat ketat. “ECOWAS mengutuk keras serangan, seharusnya itu tidak boleh dilakukan,” tegas Presiden Komisi ECOWAS Kadre Desire Ouedraogo.

Akhir pekan lalu, ECOWAS membuat keputusan dengan junta Mali untuk memperpanjang masa jabatan presiden interim selama 12 bulan hingga pemilu bisa dilaksanakan. (dwi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/