26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ulah Orang-orang Tajir Saudi Bikin Jengkel Warga Eropa

“Kami mengingatkan bahwa zona alam ini adalah milik umum yang seharusnya bisa diakses untuk kepentingan semua orang. Baik itu penduduk, turis, warga Prancis, warga asing, maupun orang yang sekadar lewat,’’ tulis petisi itu.

Bukan hanya penduduk lokal yang protes dan mengajukan petisi. Wali Kota Vallauris Michelle Salucki juga mengajukan protes secara tertulis kepada Presiden Prancis Francois Hollande. Penyebabnya, bawahan Raja Salman telah membuat bangunan di area pantai yang bukan wilayah mereka.

Bangunan tersebut digunakan untuk menghubungkan lift langsung dari kamar Raja Salman di vila menuju pantai. Mereka berjanji untuk membongkarnya setelah Raja Salman pulang. Selain lift, orang-orang Saudi melarang orang mendekat dari arah laut. Batasannya adalah 300 meter dari bibir pantai.

’’Kami mengerti terkait alasan keamanan dan kepentingan negara yang lebih besar. Tapi, tidak ada seorang pun yang bisa membebaskan dirinya dari hukum di tanah yang mereka pijak,’’ ujar Salucki.

Secara terpisah, beberapa wilayah di Inggris juga dibuat pusing oleh penduduk Timur Tengah setiap tahun. Itu terjadi karena pemuda Saudi, Qatar, Kuwait, dan Uni Emirat Arab dengan mobil-mobil mewah mereka kerap berlaku seenaknya.

Saat ini, dewan wilayah di Kensington dan Chelsea tengah menggodok aturan baru. Dalam aturan tersebut, pengendara yang kebut-kebutan, meraung-raungkan mesin mobil, memutar musik keras-keras, mengklakson secara terus-menerus akan dikenai pasal kriminalitas.

Biasanya, pemuda Saudi yang kaya raya memamerkan mobil-mobil mewah seperti Lamborghinis, Rolls Royce’s, dan Ferrari di jalanan Kensington serta Chelsea. Mereka kerap kebut-kebutan, parkir sembarangan, membunyikan klakson sembarangan, serta menyalakan mesin saat mobil tengah berhenti.

Tindakan mereka kerap membuat penduduk sekitar naik pitam. Para pemuda Saudi itu biasanya berdatangan mulai pertengahan Ramadan untuk berbelanja Lebaran. Tidak jarang, mereka tinggal untuk waktu yang cukup lama.

’’Ini sudah menjadi masalah selama bertahun-tahun. Kami ingin mencari jalan keluar dari masalah ini melalui aturan perlindungan area publik (PSPO). Penduduk telah menahan diri terlalu lama,’’ ujar Kepala Dewan Kensington dan Chelsea Nick Paget-Brown. (AFP/Reuters/CNN/Daily Mail/sha/c6/tia)

“Kami mengingatkan bahwa zona alam ini adalah milik umum yang seharusnya bisa diakses untuk kepentingan semua orang. Baik itu penduduk, turis, warga Prancis, warga asing, maupun orang yang sekadar lewat,’’ tulis petisi itu.

Bukan hanya penduduk lokal yang protes dan mengajukan petisi. Wali Kota Vallauris Michelle Salucki juga mengajukan protes secara tertulis kepada Presiden Prancis Francois Hollande. Penyebabnya, bawahan Raja Salman telah membuat bangunan di area pantai yang bukan wilayah mereka.

Bangunan tersebut digunakan untuk menghubungkan lift langsung dari kamar Raja Salman di vila menuju pantai. Mereka berjanji untuk membongkarnya setelah Raja Salman pulang. Selain lift, orang-orang Saudi melarang orang mendekat dari arah laut. Batasannya adalah 300 meter dari bibir pantai.

’’Kami mengerti terkait alasan keamanan dan kepentingan negara yang lebih besar. Tapi, tidak ada seorang pun yang bisa membebaskan dirinya dari hukum di tanah yang mereka pijak,’’ ujar Salucki.

Secara terpisah, beberapa wilayah di Inggris juga dibuat pusing oleh penduduk Timur Tengah setiap tahun. Itu terjadi karena pemuda Saudi, Qatar, Kuwait, dan Uni Emirat Arab dengan mobil-mobil mewah mereka kerap berlaku seenaknya.

Saat ini, dewan wilayah di Kensington dan Chelsea tengah menggodok aturan baru. Dalam aturan tersebut, pengendara yang kebut-kebutan, meraung-raungkan mesin mobil, memutar musik keras-keras, mengklakson secara terus-menerus akan dikenai pasal kriminalitas.

Biasanya, pemuda Saudi yang kaya raya memamerkan mobil-mobil mewah seperti Lamborghinis, Rolls Royce’s, dan Ferrari di jalanan Kensington serta Chelsea. Mereka kerap kebut-kebutan, parkir sembarangan, membunyikan klakson sembarangan, serta menyalakan mesin saat mobil tengah berhenti.

Tindakan mereka kerap membuat penduduk sekitar naik pitam. Para pemuda Saudi itu biasanya berdatangan mulai pertengahan Ramadan untuk berbelanja Lebaran. Tidak jarang, mereka tinggal untuk waktu yang cukup lama.

’’Ini sudah menjadi masalah selama bertahun-tahun. Kami ingin mencari jalan keluar dari masalah ini melalui aturan perlindungan area publik (PSPO). Penduduk telah menahan diri terlalu lama,’’ ujar Kepala Dewan Kensington dan Chelsea Nick Paget-Brown. (AFP/Reuters/CNN/Daily Mail/sha/c6/tia)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/