30 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Rebutan Harta, Enam Saudara Tewas

Korban rebutan harta
Korban rebutan harta

BEIJING, SUMUTPOS.CO – Penusukan membabi buta kembali terjadi di Tiongkok kemarin (27/3). Kali ini aksi brutal itu terjadi di Wanghua, Distrik Huairou, Beijing. Enam orang dinyatakan tewas, sedangkan belasan lainnya luka-luka. Mereka yang terluka telah dibawa ke rumah sakit. Pelaku adalah seorang laki-laki bernama Zhao yang telah ditangkap polisi.

Kejadian tersebut bermula dari perselisihan soal penguasaan rumah yang menjadi aset keluarga. Tampaknya, Zhao ingin menguasai rumah itu untuk dijual. Namun, pihak keluarga yang lain tidak setuju. Lantaran melihat hal itu, laki-laki berusia 34 tahun tersebut langsung naik pitam dan membabi buta menusuk keluarganya. “Penyelidikan awal menunjukkan bahwa yang menjadi pemicu adalah perselisihan masalah harta keluarga,” kata Badan Keamanan Publik Beijing.

Pihak keluarga mengungkapkan bahwa Zhao pernah memiliki riwayat masalah kejiwaan. Akhir-akhir ini harga properti di ibu kota Negeri Panda itu memang meroket. Misalnya, harga jual apartemen dua kamar di Beijing bisa mencapai USD 320 ribu (sekitar Rp 3,7 miliar), bahkan lebih. Harga di daerah sekitar Beijing juga melonjak. Lahan di daerah pinggiran ikut melambung karena terkena dampak perluasan area perkotaan.

Nah, kenaikan harga properti itulah yang memicu pertikaian sejumlah keluarga soal pembagian harta. Tahun lalu seorang pria di Beijing divonis bersalah karena telah membunuh keponakan laki-lakinya pada 2011. Masalahnya sama, yakni berebut harta.

Penusukan belakangan memang marak di Tiongkok. Kejadian paling berdarah terjadi di Kota Kunming, Provinsi Yunnan, pada 1 Maret yang menewaskan 29 orang. Seluruh pelaku telah ditangkap. (AFP/Reuters/sha/c18/oki)

Korban rebutan harta
Korban rebutan harta

BEIJING, SUMUTPOS.CO – Penusukan membabi buta kembali terjadi di Tiongkok kemarin (27/3). Kali ini aksi brutal itu terjadi di Wanghua, Distrik Huairou, Beijing. Enam orang dinyatakan tewas, sedangkan belasan lainnya luka-luka. Mereka yang terluka telah dibawa ke rumah sakit. Pelaku adalah seorang laki-laki bernama Zhao yang telah ditangkap polisi.

Kejadian tersebut bermula dari perselisihan soal penguasaan rumah yang menjadi aset keluarga. Tampaknya, Zhao ingin menguasai rumah itu untuk dijual. Namun, pihak keluarga yang lain tidak setuju. Lantaran melihat hal itu, laki-laki berusia 34 tahun tersebut langsung naik pitam dan membabi buta menusuk keluarganya. “Penyelidikan awal menunjukkan bahwa yang menjadi pemicu adalah perselisihan masalah harta keluarga,” kata Badan Keamanan Publik Beijing.

Pihak keluarga mengungkapkan bahwa Zhao pernah memiliki riwayat masalah kejiwaan. Akhir-akhir ini harga properti di ibu kota Negeri Panda itu memang meroket. Misalnya, harga jual apartemen dua kamar di Beijing bisa mencapai USD 320 ribu (sekitar Rp 3,7 miliar), bahkan lebih. Harga di daerah sekitar Beijing juga melonjak. Lahan di daerah pinggiran ikut melambung karena terkena dampak perluasan area perkotaan.

Nah, kenaikan harga properti itulah yang memicu pertikaian sejumlah keluarga soal pembagian harta. Tahun lalu seorang pria di Beijing divonis bersalah karena telah membunuh keponakan laki-lakinya pada 2011. Masalahnya sama, yakni berebut harta.

Penusukan belakangan memang marak di Tiongkok. Kejadian paling berdarah terjadi di Kota Kunming, Provinsi Yunnan, pada 1 Maret yang menewaskan 29 orang. Seluruh pelaku telah ditangkap. (AFP/Reuters/sha/c18/oki)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/