29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Imigrasi Saudi Berikan Layanan Tiap Hari

Amnesti pekerja asing di Arab Saudi.
Amnesti pekerja asing di Arab Saudi.

SUMUTPOS.CO-Amnesti yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi akan ditutup pada tanggal 3 November mendatang. Menyikapi minimnya pelayanan yang dilakukan oleh pihaknya, Pemerintah Arab Saudi akhirnya membuka pelayanan setiap hari.

“Menjelang penutupan, saat ini pelayanan di imigrasi sudah mulai dimaksimalkan. Pelayanan sudah diberikan setiap hari,” ujar Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Riyadh Ahrul Tsani Fathurrahman kemarin. Bahkan, lanjutnya, pihak Kementerian Dalam Negeri telah meminta instansi dibawahnya untuk ikut membantu pelayanan.

Sebelumnya, seperti yang diketahui pemerintah Arab Saudi hanya memberikan waktu sehari dalam seminggu untuk setiap negara dalam pengurusan amnesti ini. Indonesia mendapat jatah pada hari kamis saja dengan pelayanan 200 orang WNI setiap minggunya.

Kendati demikian, ia juga tidak bisa menjamin seluruh WNI disana akan bisa dicover seluruhnya dalam waktu satu minggu ini. Pasalnya, banyak dari mereka yang hingga kini masih belum menemukan paspor lama yang menjadi syarat pengurusan amnesti ini. Baik bagi mereka yang ingin tetap tinggal untuk bekerja ataupun yang ingin pulang ke tanah air.

“Oleh karenanya, kita menyediakan bantuan untuk pencarian paspor lama ini. Para WNI bisa mengunjungi website KBRI dan mengisi dokumen untuk mempermudah proses pencarian,” jelas Tsani. Dari program bantuan ini, sudah ada sekitar 552 paspor WNI yang berhasil ditemukan dari sekitar 4 ribu WNI yang mendaftar permohonan. Program ini dirasa akan sangat membantu.

Selain itu, katanya, masih banyak kendala dilapangan yang menghalangi percepatan pengurusan ini. Para WNI mengeluhkan tidak maksimalnya pelayanan yang telah dikerahkan oleh pemerintah setempat.

Menurut data yang ada di KBRI, ada sekitar 4652 WNI yang mendaftarkan diri untuk mendapatkan surat perjalanan laksana paspor (SLPL) di KBRI Riyadh. Menurut Tsani, jumlah itu tidak seberapa banyak jika dibandingkan dengan jumlah yang ada di KJRI Jeddah. Dari jumlah itu pun, masih banyak WNI yang masih belum mendapat exit permit maupun surat ijin untuk kembali bekerja disana.

Kendati demikian, ia mengatakan pihak KBRI dan KJRI akan optimal memanfaatkan waktu satu minggu ini untuk membantu pengurusan amnesti ini. Sejauh ini, jelasnya, masih belum ada tanda-tanda akan adanya penambahan waktu untuk pengurusan amnesti ini.

“Yang jelas kami akan mengoptimalkan waktu hingga tanggal 3 November. Sejauh ini masih belum ada tanda-tanda akan ditambah waktunya,” tuturnya.

Dengan kata lain, masih belum jelas bagaimana nasib selanjutnya dari para WNI setelah tanggal 3 November nanti. Ia juga masih belum bisa memberikan penjelasan akan hal itu. “Namun upaya perpanjangan hingga seluruh WNI dapat dilayani akan terus diupayakan,” tandasnya. (mia)

Amnesti pekerja asing di Arab Saudi.
Amnesti pekerja asing di Arab Saudi.

SUMUTPOS.CO-Amnesti yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi akan ditutup pada tanggal 3 November mendatang. Menyikapi minimnya pelayanan yang dilakukan oleh pihaknya, Pemerintah Arab Saudi akhirnya membuka pelayanan setiap hari.

“Menjelang penutupan, saat ini pelayanan di imigrasi sudah mulai dimaksimalkan. Pelayanan sudah diberikan setiap hari,” ujar Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Riyadh Ahrul Tsani Fathurrahman kemarin. Bahkan, lanjutnya, pihak Kementerian Dalam Negeri telah meminta instansi dibawahnya untuk ikut membantu pelayanan.

Sebelumnya, seperti yang diketahui pemerintah Arab Saudi hanya memberikan waktu sehari dalam seminggu untuk setiap negara dalam pengurusan amnesti ini. Indonesia mendapat jatah pada hari kamis saja dengan pelayanan 200 orang WNI setiap minggunya.

Kendati demikian, ia juga tidak bisa menjamin seluruh WNI disana akan bisa dicover seluruhnya dalam waktu satu minggu ini. Pasalnya, banyak dari mereka yang hingga kini masih belum menemukan paspor lama yang menjadi syarat pengurusan amnesti ini. Baik bagi mereka yang ingin tetap tinggal untuk bekerja ataupun yang ingin pulang ke tanah air.

“Oleh karenanya, kita menyediakan bantuan untuk pencarian paspor lama ini. Para WNI bisa mengunjungi website KBRI dan mengisi dokumen untuk mempermudah proses pencarian,” jelas Tsani. Dari program bantuan ini, sudah ada sekitar 552 paspor WNI yang berhasil ditemukan dari sekitar 4 ribu WNI yang mendaftar permohonan. Program ini dirasa akan sangat membantu.

Selain itu, katanya, masih banyak kendala dilapangan yang menghalangi percepatan pengurusan ini. Para WNI mengeluhkan tidak maksimalnya pelayanan yang telah dikerahkan oleh pemerintah setempat.

Menurut data yang ada di KBRI, ada sekitar 4652 WNI yang mendaftarkan diri untuk mendapatkan surat perjalanan laksana paspor (SLPL) di KBRI Riyadh. Menurut Tsani, jumlah itu tidak seberapa banyak jika dibandingkan dengan jumlah yang ada di KJRI Jeddah. Dari jumlah itu pun, masih banyak WNI yang masih belum mendapat exit permit maupun surat ijin untuk kembali bekerja disana.

Kendati demikian, ia mengatakan pihak KBRI dan KJRI akan optimal memanfaatkan waktu satu minggu ini untuk membantu pengurusan amnesti ini. Sejauh ini, jelasnya, masih belum ada tanda-tanda akan adanya penambahan waktu untuk pengurusan amnesti ini.

“Yang jelas kami akan mengoptimalkan waktu hingga tanggal 3 November. Sejauh ini masih belum ada tanda-tanda akan ditambah waktunya,” tuturnya.

Dengan kata lain, masih belum jelas bagaimana nasib selanjutnya dari para WNI setelah tanggal 3 November nanti. Ia juga masih belum bisa memberikan penjelasan akan hal itu. “Namun upaya perpanjangan hingga seluruh WNI dapat dilayani akan terus diupayakan,” tandasnya. (mia)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/