25.6 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Ramadan Fair Jadi Ikon dan Barometer Kota Religius

Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi, Gubsu Tengku Reey Nuradi, Wagubsu Brigjen TNI (Purn) Nurazizah Marpaung, Wakil Wali Kota Medan Ir Akhyar Nasution MSi, mantan Wali Kota Medan, Drs H Abdillah AK MBA, anggota DPR RI, Hasrul Azwar, Wakil Ketua DPRD Medan, Iswanda Nanda Ramli, memukul beduk tanda pembukaan Ramadan Fair XIV tahun 2017 di Taman Sri Deli, Selasa (30/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Ribuan warga Kota Medan memenuhi Taman Sri Deli menyaksikan pembukaan Ramadan Fair XIV tahun 2017, Selasa (30/5) malam.

Gubsu, Ir H T Erry Nuradi MSi yang membuka event bernuansa religi ini berharap, agar Ramadan Fair menjadi salah satu barometer Kota Medan sebagai kota yang masyarakatnya religius.

Selain itu, sebagai bukti bahwa ibukota Provinsi Sumatera Utara ini, mempunyai peran penting dalam meningkatkan seni dan budaya.

Untuk itu Gubsu menginginkan, penyelenggaraan Ramadan Fair tahun ini lebih berkualitas dan nilai spiritual maupun nilai ekonomi harus dapat seimbang, sehingga maksud dan tujuan diselenggarakannya Ramadan Fair tetap dapat terpelihara dengan baik.

Gubsu selanjutnya menyampaikan ucapan syukur, sebab Kota Medan telah mulai berbenah dan banyak perubahan yang signifikan. Selain itu dia juga menilai, semangat para birokrasi di jajaran Pemko Medan yang berkeinginan berubah ke arah lebih baik sudah mulai dirasakan.

Oleh karenanya, Gubsu mengajak seluruh masyarakat Kota Medan, terutama tokoh masyarakat, pemuka agama dan tokoh pemuda untuk mendukung kebijakan dan langkah-langkah positif yang sudah dilakukan Pemko Medan.

“Mudah-mudahan Kota Medan yang kita cintai ini terus berbenah diri menjadi sebuah kota metropolitan yang religius, dan masyarakatnya hidup dengan rukun dan harmonis,” kata Gubsu.

Dengan digelarnya Ramadan Fair ini, jelas Gubsu, membuktikan bahwa Pemko Medan tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik semata, melainkan secara bersamaan pula komit dalam pembangunan mental spiritual, sumber daya manusia yang berahlakul karimah melalui kegiatan-kegiatan keagamaan.

“Dengan komitmen ini, kita optimis slogan Medan Rumah Kita akan menjadi kota masa depan yang multicultural, berdaya saing, humanis, sejahtera dan religius. Sebab, warga kotanya dibentengi oleh sentuhan-sentuhan iman, sehingga sebesar apapun arus modernisasi yang akan mengalir di kota ini, insya Allah warganya tidak melupakan kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa,” ungkapnya.

Sebelumnya, Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi mengatakan, Ramadan Fair merupakan kegiatan tahunan yang kerap dinantikan warga Sumatera Utara, khususnya Kota Medan. Sejak pertama kali digelar tahun 2003, event ini sukses menjadi ikon yang identik dengan kemeriahan suasana Ramadan di Kota Medan.

Diungkapkan Wali Kota, pengunjung Ramadan Fair juga tidak terbatas kepada umat Muslim, namun umat lain pun banyak yang menghadiri bersama anggota keluarga, maupun koleganya.

Hal ini menujukkan, bahwa keberagaman menjadi semangat yang dijunjung tinggi di Kota Medan. “Agama benar-benar mampu menjadi rahmat bagi sekalian alam semesta, terutama di bulan suci Ramadan ini,” kata Wali Kota.

Menurut Eldin, keberagaman selama ini merupakan salah satu unsur yang telah memperkaya khasanah budaya di Kota Medan. Sebagai Kota Melting Pot, Kota Medan merupakan contoh multikultural yang sangat harmonis. Kalaupun ada riak-riak kecil yang mencoba mengganggu keharmonisan tersebut, seluruh elemen masyarakat secara bersama dengan kesadaran sendiri langsung bergerak mengantisipasinya.

“Di kota ini, terlihat jelas bukti bahwa mayoritas melindungi minoritas, manakala minoritas pun menghormati dan menghargai mayoritas,” jelasnya.

Selanjutnya, mantan Wakil Wali Kota dan Sekda Kota Medan ini mengungkapkan, sebagai event yang menjadi kalender rutin Pemko Medan, Ramadan Fair diakui masih jauh dari kata sempurna.

Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi, Gubsu Tengku Reey Nuradi, Wagubsu Brigjen TNI (Purn) Nurazizah Marpaung, Wakil Wali Kota Medan Ir Akhyar Nasution MSi, mantan Wali Kota Medan, Drs H Abdillah AK MBA, anggota DPR RI, Hasrul Azwar, Wakil Ketua DPRD Medan, Iswanda Nanda Ramli, memukul beduk tanda pembukaan Ramadan Fair XIV tahun 2017 di Taman Sri Deli, Selasa (30/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Ribuan warga Kota Medan memenuhi Taman Sri Deli menyaksikan pembukaan Ramadan Fair XIV tahun 2017, Selasa (30/5) malam.

Gubsu, Ir H T Erry Nuradi MSi yang membuka event bernuansa religi ini berharap, agar Ramadan Fair menjadi salah satu barometer Kota Medan sebagai kota yang masyarakatnya religius.

Selain itu, sebagai bukti bahwa ibukota Provinsi Sumatera Utara ini, mempunyai peran penting dalam meningkatkan seni dan budaya.

Untuk itu Gubsu menginginkan, penyelenggaraan Ramadan Fair tahun ini lebih berkualitas dan nilai spiritual maupun nilai ekonomi harus dapat seimbang, sehingga maksud dan tujuan diselenggarakannya Ramadan Fair tetap dapat terpelihara dengan baik.

Gubsu selanjutnya menyampaikan ucapan syukur, sebab Kota Medan telah mulai berbenah dan banyak perubahan yang signifikan. Selain itu dia juga menilai, semangat para birokrasi di jajaran Pemko Medan yang berkeinginan berubah ke arah lebih baik sudah mulai dirasakan.

Oleh karenanya, Gubsu mengajak seluruh masyarakat Kota Medan, terutama tokoh masyarakat, pemuka agama dan tokoh pemuda untuk mendukung kebijakan dan langkah-langkah positif yang sudah dilakukan Pemko Medan.

“Mudah-mudahan Kota Medan yang kita cintai ini terus berbenah diri menjadi sebuah kota metropolitan yang religius, dan masyarakatnya hidup dengan rukun dan harmonis,” kata Gubsu.

Dengan digelarnya Ramadan Fair ini, jelas Gubsu, membuktikan bahwa Pemko Medan tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik semata, melainkan secara bersamaan pula komit dalam pembangunan mental spiritual, sumber daya manusia yang berahlakul karimah melalui kegiatan-kegiatan keagamaan.

“Dengan komitmen ini, kita optimis slogan Medan Rumah Kita akan menjadi kota masa depan yang multicultural, berdaya saing, humanis, sejahtera dan religius. Sebab, warga kotanya dibentengi oleh sentuhan-sentuhan iman, sehingga sebesar apapun arus modernisasi yang akan mengalir di kota ini, insya Allah warganya tidak melupakan kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa,” ungkapnya.

Sebelumnya, Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi mengatakan, Ramadan Fair merupakan kegiatan tahunan yang kerap dinantikan warga Sumatera Utara, khususnya Kota Medan. Sejak pertama kali digelar tahun 2003, event ini sukses menjadi ikon yang identik dengan kemeriahan suasana Ramadan di Kota Medan.

Diungkapkan Wali Kota, pengunjung Ramadan Fair juga tidak terbatas kepada umat Muslim, namun umat lain pun banyak yang menghadiri bersama anggota keluarga, maupun koleganya.

Hal ini menujukkan, bahwa keberagaman menjadi semangat yang dijunjung tinggi di Kota Medan. “Agama benar-benar mampu menjadi rahmat bagi sekalian alam semesta, terutama di bulan suci Ramadan ini,” kata Wali Kota.

Menurut Eldin, keberagaman selama ini merupakan salah satu unsur yang telah memperkaya khasanah budaya di Kota Medan. Sebagai Kota Melting Pot, Kota Medan merupakan contoh multikultural yang sangat harmonis. Kalaupun ada riak-riak kecil yang mencoba mengganggu keharmonisan tersebut, seluruh elemen masyarakat secara bersama dengan kesadaran sendiri langsung bergerak mengantisipasinya.

“Di kota ini, terlihat jelas bukti bahwa mayoritas melindungi minoritas, manakala minoritas pun menghormati dan menghargai mayoritas,” jelasnya.

Selanjutnya, mantan Wakil Wali Kota dan Sekda Kota Medan ini mengungkapkan, sebagai event yang menjadi kalender rutin Pemko Medan, Ramadan Fair diakui masih jauh dari kata sempurna.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/