Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin MSi berharap, pagelaran ini dapat menjadi salah satu icon pariwisata di Kota Medan yang dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Selain itu, Wali Kota juga meminta agar event ini selain untuk melestarikan seni dan budaya Melayu, juga dapat mengedukasi masyarakat Kota Medan, khususnya generasi muda dalam memahami rumpun Melayu.
“Kita tidak hanya bersuku bangsa Melayu saja, namun kita semua adalah rumpun Melayu. Yang lebih penting lagi, pertunjukan yang berlangsung selama tiga hari ini dapat menghibur masyarakat serta semakin merekatkan tali silaturahmi di antara kita semua, ” kata Wali Kota.
Pagelaran Gemes 2017 benar-benar menarik, ditambah lagi duta kesenian yang mengikuti event ini lebih banyak dibanding tahun lalu. Tdak hanya berasal dari kabupaten dan kota di Sumatera Utara, Kabupaten Aceh Tenggara serta Pekan Baru, tetapi juga meliputi Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan dan Sumatera Barat. Termasuk dari negeri jiran seperti Malaysia, Brunei Darusalam dan Singapura.
Di samping itu, kehadiran panggung yang telah didesain tak ubahnya seperti sebuah kapal layar yang tengah berlayar mengarungi samudera luas dan ditempatkan di tengah Lapangan Merdeka, membuat para pengunjung semakin betah menyaksikan seluruh rangkaian acara yang disajikan hinggga menjelang tengah malam tersebut.
Sementara itu, Gubsu Ir H T Erry Nuradi, pegelaran Melayu Serumpun ini merupakan upaya mendatangkan wisatawan tidak hanya nusantara tetapi juga mancanegara. Gubsu menilai, Gemes 2017 dapat menjadi kekuatan dalam upaya mempromosikan Kota Medan sebagai destinasi wisata budaya di Indonesia.
“Gemas 2017 merupakan bukti Pemko Medan yang sangat peduli dengan pelestarian dan pengembangan kebudayaan yang ditanamkan kepada generasi muda agar lebih mencintainya lagi, khususnya budaya Melayu,” ungkap Gubsu. (prn/han)