28.9 C
Medan
Tuesday, June 4, 2024

Operasi Bayi Kembar Siam Dilakukan saat Usia Tiga Bulan

Ditanya apa bayi kembar asal Sunggal itu akan tetap berada di RSUP Adam Malik Medan hingga kondisinya benar-benar membaik, dr Rizki membenarkannya. Namun, kata Rizki, ruang Perinatologi hanya untuk bayi berusia 28 hari ke bawah. Jika setelah kondisi bayi itu benar-benar membaik maka akan dipindahkan ke ICU ataupun ruang rawat inap bayi biasa. Namun jika dilakukan observasi, kedua pasang bayi kembar siam itu akan ditempatkan di ruangan khusus, terpisah dari yang lain.

“Apabila kondisinya terus membaik, kita akan sarankan agar rawat jalan. Ada juga yang bertahan hidupa sampai dewasa dengan kondisi seperti itu, ” terang Rizki.

Sedangkan mengenai kondisi bayi kembar siam dengan dempet pada bagian perut asal Asahan, menurutnya kondisi mereka masih stabil. Bahkan bayi kembar dari pasangan Kadarusman dan Agustina itu sudah tak lagi memakai infus dan pengobatan juga sudah melalui mulut, yakni memasukkan obat dan nutrisi melalui mulut.

Rizki mengaku optimis kalau operasi terhadap bayi kembar siam bernama Sahira Afrizi dan Fahira Afriza ini akan berhasil jika kondisi stabil itu terus bertahan bahkan meningkat. “Kalau untuk lubang di jantung, tidak terlalu parah sepertinya. Jadi sepertinya tidak menghalangi untuk pemisahan. Secara teori, bayi kembar itu masih bisa dipisahkan dan tingkat keberhasilannya 80 persen,” tandasnya. (ain/adz)

 

Ditanya apa bayi kembar asal Sunggal itu akan tetap berada di RSUP Adam Malik Medan hingga kondisinya benar-benar membaik, dr Rizki membenarkannya. Namun, kata Rizki, ruang Perinatologi hanya untuk bayi berusia 28 hari ke bawah. Jika setelah kondisi bayi itu benar-benar membaik maka akan dipindahkan ke ICU ataupun ruang rawat inap bayi biasa. Namun jika dilakukan observasi, kedua pasang bayi kembar siam itu akan ditempatkan di ruangan khusus, terpisah dari yang lain.

“Apabila kondisinya terus membaik, kita akan sarankan agar rawat jalan. Ada juga yang bertahan hidupa sampai dewasa dengan kondisi seperti itu, ” terang Rizki.

Sedangkan mengenai kondisi bayi kembar siam dengan dempet pada bagian perut asal Asahan, menurutnya kondisi mereka masih stabil. Bahkan bayi kembar dari pasangan Kadarusman dan Agustina itu sudah tak lagi memakai infus dan pengobatan juga sudah melalui mulut, yakni memasukkan obat dan nutrisi melalui mulut.

Rizki mengaku optimis kalau operasi terhadap bayi kembar siam bernama Sahira Afrizi dan Fahira Afriza ini akan berhasil jika kondisi stabil itu terus bertahan bahkan meningkat. “Kalau untuk lubang di jantung, tidak terlalu parah sepertinya. Jadi sepertinya tidak menghalangi untuk pemisahan. Secara teori, bayi kembar itu masih bisa dipisahkan dan tingkat keberhasilannya 80 persen,” tandasnya. (ain/adz)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/