26.7 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Keren! Letnan Batak Ini Jago Tembak Tingkat Internasional Lho

Dalam kesempatan itu, PT Pindad juga memberikan hadiah tambahan sebesar Rp 500 juta. PT Pindad juga mengucapkan terima kasih karena TNI sudah menggunakan senjata buatannya. Itu merupakan dukungan TNI bagi perusahaan BUMN yang sudah memproduksi banyak senjata tersebut.

KSAD Jenderal Mulyono juga memberikan hadiah khusus bagi Poltak. Berupa rumah tipe 45. ”Mau di mana saja, silakan pilih,” terang dia. Poltak dianggap sangat berjasa bagi Indonesia.

Dia sudah empat kali meraih gelar individual championship, yakni pada 2008, 2009, 2012, dan 2016. Jadi, Poltak layak untuk mendapatkan semua hadiah tersebut. Dalam AASAM 2016, Poltak sendiri membawa pulang sembilan medali. Perinciannya, enam medali emas, dua medali perak, dan satu medali perunggu.

Ke depan, TNI akan terus mengikuti perlombaan yang digelar di Australia itu. Tahun mendatang tantangan akan semakin berat karena jumlah peserta bertambah.

Jika saat ini hanya 20 negara, tahun berikutnya peserta bisa lebih dari 30 negara. Jadi, prajurit harus melakukan persiapan secara matang. Mulyono menegaskan bahwa pihaknya akan terus menggunakan senjata buatan Pindad.

Poltak sangat berterima kasih atas penghargaan itu. Keberhasilannya tidak luput dari hasil kerja kerasnya. Tiga bulan sebelum lomba digelar, dia dan anggota lain berlatih keras dengan senjata yang akan digunakan untuk lomba. Dalam lomba itu, ada empat kategori. Yaitu, senapan, pistol, senjata otomatis, dan kategori sniper. Jarak tembak mulai 5 meter hingga 800 meter.

Tantangan berat adalah angin yang kencang. Namun, dia sudah memperhitungkan kondisi cuaca tersebut. Jadi, dia tetap fokus saat membidik sasaran. Semua teknik yang dia gunakan sama dengan prajurit TNI lain.

Yang menjadi kunci kesuksesannya adalah berlatih keras serta melaksanakan semua tugas dari hati dan penuh tanggung jawab. ”Tidak ada resep khusus,” ucap Poltak.

Poltak menambahkan, dari seluruh lomba yang diikuti selama ini, dirinya sudah mengumpulkan 200 medali. Separonya adalah medali emas. Dia akan berusaha mempertahankan gelar juara yang sudah diraih. Menurut dia, dua sampai tiga tahun mendatang dirinya akan tetap mengikuti AASAM.

Selanjutnya, dia bakal berfokus menjadi pelatih tembak. Dia berharap para prajurit lain bisa melanjutkan prestasi tersebut. Dengan menjadi pelatih, Poltak ingin melahirkan para petembak hebat sehingga prajurit TNI tidak kalah oleh negara lain. (*/c11/sof)

Dalam kesempatan itu, PT Pindad juga memberikan hadiah tambahan sebesar Rp 500 juta. PT Pindad juga mengucapkan terima kasih karena TNI sudah menggunakan senjata buatannya. Itu merupakan dukungan TNI bagi perusahaan BUMN yang sudah memproduksi banyak senjata tersebut.

KSAD Jenderal Mulyono juga memberikan hadiah khusus bagi Poltak. Berupa rumah tipe 45. ”Mau di mana saja, silakan pilih,” terang dia. Poltak dianggap sangat berjasa bagi Indonesia.

Dia sudah empat kali meraih gelar individual championship, yakni pada 2008, 2009, 2012, dan 2016. Jadi, Poltak layak untuk mendapatkan semua hadiah tersebut. Dalam AASAM 2016, Poltak sendiri membawa pulang sembilan medali. Perinciannya, enam medali emas, dua medali perak, dan satu medali perunggu.

Ke depan, TNI akan terus mengikuti perlombaan yang digelar di Australia itu. Tahun mendatang tantangan akan semakin berat karena jumlah peserta bertambah.

Jika saat ini hanya 20 negara, tahun berikutnya peserta bisa lebih dari 30 negara. Jadi, prajurit harus melakukan persiapan secara matang. Mulyono menegaskan bahwa pihaknya akan terus menggunakan senjata buatan Pindad.

Poltak sangat berterima kasih atas penghargaan itu. Keberhasilannya tidak luput dari hasil kerja kerasnya. Tiga bulan sebelum lomba digelar, dia dan anggota lain berlatih keras dengan senjata yang akan digunakan untuk lomba. Dalam lomba itu, ada empat kategori. Yaitu, senapan, pistol, senjata otomatis, dan kategori sniper. Jarak tembak mulai 5 meter hingga 800 meter.

Tantangan berat adalah angin yang kencang. Namun, dia sudah memperhitungkan kondisi cuaca tersebut. Jadi, dia tetap fokus saat membidik sasaran. Semua teknik yang dia gunakan sama dengan prajurit TNI lain.

Yang menjadi kunci kesuksesannya adalah berlatih keras serta melaksanakan semua tugas dari hati dan penuh tanggung jawab. ”Tidak ada resep khusus,” ucap Poltak.

Poltak menambahkan, dari seluruh lomba yang diikuti selama ini, dirinya sudah mengumpulkan 200 medali. Separonya adalah medali emas. Dia akan berusaha mempertahankan gelar juara yang sudah diraih. Menurut dia, dua sampai tiga tahun mendatang dirinya akan tetap mengikuti AASAM.

Selanjutnya, dia bakal berfokus menjadi pelatih tembak. Dia berharap para prajurit lain bisa melanjutkan prestasi tersebut. Dengan menjadi pelatih, Poltak ingin melahirkan para petembak hebat sehingga prajurit TNI tidak kalah oleh negara lain. (*/c11/sof)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/