26.8 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Disiplin Dewan Medan Buruk

SEPI: Kondisi rapat anggota DPRD Medan yang tergabung di Pansus Ranperda Dinsosnaker di ruang banggar gedung DPRD Medan, Senin (30/1). Tampak rapat minim kehadiran anggota dewan. PRAN HSB/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kian hari tingkat disiplin anggota DPRD Kota Medan semakin buruk saja. Meski sudah memiliki gedung mewah senilai Rp90 miliar, dalam sepekan gedung wakil rakyat itu hanya memiliki dua agenda (Senin dan Selasa). Sedangkan dari Rabu sampai Jumat, para wakil rakyat kerap melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar kota.

Menurut catatan wartawan, fakta seperti ini sudah berlangsung sejak 2016 lalu. Ironinya, agenda yang terjadwal pada Senin dan Selasa seperti rapat paripurna, rapat komisi maupun rapat pansus kerap berjalan molor. Bahkan acara rapat selalu minim dihadiri anggota dewan. Alhasil setiap agenda berjalan tidak maksimal.

Seperti halnya rapat perdana pansus Ranperda tentang Izin Pelayanan dan Ketenagakerjaan, Senin (30/10) lalu. Rapat yang dijadwalkan pukul 10.00  molor hingga pukul 11.30. Sedangkan jumlah anggota dewan yang tergabung di pansus sebanyak 23 orang. Namun saat rapat hanya dihadiri 7 orang yakni Bahrumsyah (ketua pansus), Surianto, Maruli Tua Tarigan, Andi Lumbangaol, Jumadi, T Eswin dan M Nasir.

Lucunya lagi, baru saja menggelar rapat perdana, pansus tersebut terus melakukan kunker ke Jakarta pada Selasa (31/1) sampai Sabtu (4/2). Agendanya hanya konsultasi ke Kementerian Tenaga Kerja. Demikian dengan pansus Ranperda Bank Sumut pada Selasa sampai Sabtu melakukan kunker ke Jakarta.

Menurut Ketua Pansus Boydo HK Panjaitan, kunker tersebut sebagai tahapan untuk finalisasi.   Terkait minimnya kehadiran anggota dewan saat mengikuti rapat pansus izin pelayanan sosial kemarin, Ketua Pansus HT Bahrumsyah mengaku sangat menyayangkan minimnya ketidakhadiran anggota pansus. Padahal diakui dia, undangan sudah disampaikan melalui fraksi masing-masing dan diinformasikan lewat pesan singkat.

Akibat minimnya kehadiran anggota dewan yang tergabung di pansus, ungkap Bahrum, dipastikan akan memengaruhi tidak maksimalnya pembahasan ranperda. “Kita harapkan pimpinan dewan dapat memperhatikan buruknya tingkat disiplin kawan-kawan ini,“ ujarnya.

Sementara itu Sekretaris DPRD Medan Abdul Azis kepada wartawan mengatakan, akan memelajari terlebih dahulu kondisi di DPRD Medan. Sebab Aziz masih baru ditempatkan diposisi tersebut pada pekan lalu, paska pengukuhan pejabat eselon II Pemko Medan. Ia pun berharap masukan dan kerjasama yang baik dari wartawan, karena saat ini masih tahapan adaptasi.

Aziz juga membenarkan keberangkatan anggota pansus ke Pulau Jawa. “Saat ini yang berangkat ada dua Pansus, yakni Pansus Penyertaan Modal Bank Sumut, dan Pansus Izin Pelayanan di Bidang Sosial dan Tenaga Kerja. Kalau anggota dewan lainnya saya tidak tahu, karena belum ada laporannya dengan saya,” kata mantan Kadispora ini. (prn/ila)

 

SEPI: Kondisi rapat anggota DPRD Medan yang tergabung di Pansus Ranperda Dinsosnaker di ruang banggar gedung DPRD Medan, Senin (30/1). Tampak rapat minim kehadiran anggota dewan. PRAN HSB/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kian hari tingkat disiplin anggota DPRD Kota Medan semakin buruk saja. Meski sudah memiliki gedung mewah senilai Rp90 miliar, dalam sepekan gedung wakil rakyat itu hanya memiliki dua agenda (Senin dan Selasa). Sedangkan dari Rabu sampai Jumat, para wakil rakyat kerap melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar kota.

Menurut catatan wartawan, fakta seperti ini sudah berlangsung sejak 2016 lalu. Ironinya, agenda yang terjadwal pada Senin dan Selasa seperti rapat paripurna, rapat komisi maupun rapat pansus kerap berjalan molor. Bahkan acara rapat selalu minim dihadiri anggota dewan. Alhasil setiap agenda berjalan tidak maksimal.

Seperti halnya rapat perdana pansus Ranperda tentang Izin Pelayanan dan Ketenagakerjaan, Senin (30/10) lalu. Rapat yang dijadwalkan pukul 10.00  molor hingga pukul 11.30. Sedangkan jumlah anggota dewan yang tergabung di pansus sebanyak 23 orang. Namun saat rapat hanya dihadiri 7 orang yakni Bahrumsyah (ketua pansus), Surianto, Maruli Tua Tarigan, Andi Lumbangaol, Jumadi, T Eswin dan M Nasir.

Lucunya lagi, baru saja menggelar rapat perdana, pansus tersebut terus melakukan kunker ke Jakarta pada Selasa (31/1) sampai Sabtu (4/2). Agendanya hanya konsultasi ke Kementerian Tenaga Kerja. Demikian dengan pansus Ranperda Bank Sumut pada Selasa sampai Sabtu melakukan kunker ke Jakarta.

Menurut Ketua Pansus Boydo HK Panjaitan, kunker tersebut sebagai tahapan untuk finalisasi.   Terkait minimnya kehadiran anggota dewan saat mengikuti rapat pansus izin pelayanan sosial kemarin, Ketua Pansus HT Bahrumsyah mengaku sangat menyayangkan minimnya ketidakhadiran anggota pansus. Padahal diakui dia, undangan sudah disampaikan melalui fraksi masing-masing dan diinformasikan lewat pesan singkat.

Akibat minimnya kehadiran anggota dewan yang tergabung di pansus, ungkap Bahrum, dipastikan akan memengaruhi tidak maksimalnya pembahasan ranperda. “Kita harapkan pimpinan dewan dapat memperhatikan buruknya tingkat disiplin kawan-kawan ini,“ ujarnya.

Sementara itu Sekretaris DPRD Medan Abdul Azis kepada wartawan mengatakan, akan memelajari terlebih dahulu kondisi di DPRD Medan. Sebab Aziz masih baru ditempatkan diposisi tersebut pada pekan lalu, paska pengukuhan pejabat eselon II Pemko Medan. Ia pun berharap masukan dan kerjasama yang baik dari wartawan, karena saat ini masih tahapan adaptasi.

Aziz juga membenarkan keberangkatan anggota pansus ke Pulau Jawa. “Saat ini yang berangkat ada dua Pansus, yakni Pansus Penyertaan Modal Bank Sumut, dan Pansus Izin Pelayanan di Bidang Sosial dan Tenaga Kerja. Kalau anggota dewan lainnya saya tidak tahu, karena belum ada laporannya dengan saya,” kata mantan Kadispora ini. (prn/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/