MEDAN, SUMUTPOS.CO – Abang kandung mantan Ketua MPW PP Sumut almarhum Anuar Shah “Aweng”, Kodrat Shah, dipercaya memimpin MPW PP Sumut, lewat Musyawarah Luar Biasa (Muswilub) yang berlangsung di Danau Toba Convention Hall, Sabtu (30/4).
Kodrat terpilih secara aklamasi karena tidak ada satu kader pun yang mencalonkan diri pada bursa pemilihan ketua. “Dengan ini saya menyatakan, Kodrat Shah secara resmi terpilih sebagai Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Sumatera Utara,” ujar Sekretaris Jendral Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, Drs TM Nurlif SE seraya menyerahkan bendera merah putih kepada Kodrat Shah.
Sebelumnya, saat pembukaan Muswilub Drs TM Nurlif SE mewakili Kanjeng Pangeran Haryo(KPH) Japto Soelistyo Soerjosoemarno SH telah memuji keberhasilan Kodrat Shah mimpin MPW PP Sumut sebagai Plh Ketua MPW PP Sumut.
“Sesuai dengan amanah organisasi, Bung Kodrat telah berhasil melakukan konsolidasi ke MPC-MPC sebelum pelaksanaan Muswilub. Dari 32 MPC, hanya dua yang belum melaksanakan musyawarah cabang. Artinya, ini keberhasilan yang harus dilanjutkan,” ujar Nurlif.
Hadir dalam pembukaan Muswilub tersebut Plt Gubsu Erry Nuradi, Kasdam l/BB Brigjen TNI Widagdo Hendro Sukoco, Wali Kota Medan Dzumi Eldin, mantan Wali Kota Medan Abdillah, pini sepuh PP Yan Parluhum Lubis atau Ucok Majestik, perwakilan partai poltik, ormas AMPI dan FKPPI, serta tokoh dan senioren PP termasuk Sastra SH MKn yang sempat digadang-gadangkan maju dalam bursa pemilihan Ketua MPW PP Sumut.
Sedangan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi berharap peran serta seluruh stakeholder termasuk organiasi masyarakat dan kepemudaan untuk bersama-sama membangun Provinsi Sumut. Selain sebagai agen perubahan, peran serta pemuda dinilai sangat vital khususnya sebagai laboraturium pembinaan mental para pemuda yang pancasilais di tengah tingginya kompleksitas permasalahan bangsa kuatnya pengaruh negatif yang disebabkan perkembangan globaliasi saat ini.
Selain itu Erry juga berharap sinergitas Pemuda Pancasila dan pemerintah harus terus terjalin. PP harus bisa menjadi garda terdepan membangun Sumut ini bersama seluruh stage holder yang lain.
“Kompleksitas permsalahan bangsa kuatnya pengaruh negatif yang disebabkan perkembangan globaliasi saat ini diantaranya tingginya peredaran narkoba, meluasnya pergaulan bebas, derasnya budaya LGBT dan lain-lain penyakit masyarakat. Dengan demikian diharapkan kehadiran PP dapat menjadi anti tesis terhadap permasalahan bangsa saat ini. PP harus berada di garda terdepan untuk memerangi penyakit masyarakat tersebut,” ujar Erry.
Sementara itu Sastra mengaku jika keputusan untuk membatalkan keikutsertaan sebagai kandidat ketua MPW PP Sumut, setelah dirinya terlebih dahulu berkonsultasi dengan senioren dan tim suksesnya.
Lebih lanjut dikatakan Sastra, MPN sebagai pimpinan organisasi PP tertinggi tentunya melihat kondisi di Muswilub dengan pandangan yang lebih luas. Termasuk juga keinginan MPN agar setiap kader mampu menjaga suasana kondusif di Sumut. (omi/adz)