25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Dominasi Big Three Heat

MIAMI – Begitu buzzer di American Airlines Arena berbunyi, Chris Bosh spontan mengacungkan tiga jari ke arah penonton. Tiga jari Bosh bisa diartikan bahwa Miami Heat butuh tiga kemenangan lagi di final NBA 2011. Itu setelah Heat memenangi game pertama atas Dallas Mavericks 92-84 kemarin.

Tapi, tiga jari Bosh juga bisa diartikan lain. Yakni, dominasi big three alias trio superstar Heat. Selain Bosh, juga LeBron James dan Dwayne Wade. Aksi ketiganya sulit dibendung skuad veteran Mavericks pimpinan Dirk Nowitzki.

Mavericks hanya terlihat kompetitif di paro waktu pertama. Di kuarter ketiga dan keempat, Nowitzki cs ngos-ngosan mengimbangi kecepatan LeBron cs.

LeBron mencetak 24 poin, sedangkan 15 dari 22 poin Wade dilesakkan di paro waktu kedua. Namun, bukan perolehan poin yang penting, melainkan bagaimana LeBron cs disiplin dalam bertahan. “Kami tidak mencetak poin sebanyak biasanya, namun kami telah bermain sebagai tim yang bagus. Apalagi ini game pertama,” ungkap LeBron yang meraih kemenangan pertama dari lima final NBA.

“Saya pikir kami bisa lebih baik lagi di game kedua (Jumat pagi WIB, 3/6, Red),” sahut Bosh yang mengemas 19 poin.

Dibandingkan LeBron, Nowitzki meraih tiga poin lebih banyak (27 poin). Namun, dia terlihat bekerja sendirian mengingat shooting rata-rata Mavericks adalah 37 persen atau paling buruk selama playoff. Shawn Marion hanya menyumbang 16 poin, sedangkan pencetak poin terbanya ketiga dari Mavericks kemarin justru datang dari bench, Jason Terry (12 poin).

Jika terlalu bergantung pada Nowitzki, Mavericks bakal sulit melakukan revans atas Miami di final lima tahun lalu. Apalagi Nowitzki mengalami cedera robek tendon di jari tengah tangan kiri. Kabar bagusnya, tangan kiri bukan tangan yang digunakan Nowitzki untuk menembak.

Selain itu, Nowiztki mengatakan apabila bisa mengatasi cederanya dengan dibalut belat. “Ketika Bosh mendapatkan umpan pantulan dan melangkah masuk, saya merasa saya tidak akan bisa mencegahnya. Saya lalu merunduk, tapi jari tengah saya terlalu menahan dan saya sulit meluruskannya lagi. Tapi, saya yakin akan baik-baik saja,” urai Nowitzki tentang insiden cederanya.

Nowitzki pun tetap optimistis Mavericks bakal menyeimbangkan keadaan di game kedua. “Kami adalah tim veteran. Kami tidak akan menyerah hanya karena kalah sekali. Kami tidak ingin pulang dengan skor 0-2,” jelas MVP NBA 2007 itu.

Kabarnya, pelatih Mavericks Rick Carlisle bakal mengubah strategi dengan bermain lebih terbuka di game kedua dibandingkan cenderung fokus defense seperti game pertama. “Biasanya, kami menang ketika menahan lawan dengan shooting rata-rata 38 persen. Jika shooting kami tidak efektif lagi, maka kami harus menyesuaikan diri dengan situasi. Saya percaya ini masih akan menjadi seri yang panjang,” jelas Carlisle. (dns/jpnn)

MIAMI – Begitu buzzer di American Airlines Arena berbunyi, Chris Bosh spontan mengacungkan tiga jari ke arah penonton. Tiga jari Bosh bisa diartikan bahwa Miami Heat butuh tiga kemenangan lagi di final NBA 2011. Itu setelah Heat memenangi game pertama atas Dallas Mavericks 92-84 kemarin.

Tapi, tiga jari Bosh juga bisa diartikan lain. Yakni, dominasi big three alias trio superstar Heat. Selain Bosh, juga LeBron James dan Dwayne Wade. Aksi ketiganya sulit dibendung skuad veteran Mavericks pimpinan Dirk Nowitzki.

Mavericks hanya terlihat kompetitif di paro waktu pertama. Di kuarter ketiga dan keempat, Nowitzki cs ngos-ngosan mengimbangi kecepatan LeBron cs.

LeBron mencetak 24 poin, sedangkan 15 dari 22 poin Wade dilesakkan di paro waktu kedua. Namun, bukan perolehan poin yang penting, melainkan bagaimana LeBron cs disiplin dalam bertahan. “Kami tidak mencetak poin sebanyak biasanya, namun kami telah bermain sebagai tim yang bagus. Apalagi ini game pertama,” ungkap LeBron yang meraih kemenangan pertama dari lima final NBA.

“Saya pikir kami bisa lebih baik lagi di game kedua (Jumat pagi WIB, 3/6, Red),” sahut Bosh yang mengemas 19 poin.

Dibandingkan LeBron, Nowitzki meraih tiga poin lebih banyak (27 poin). Namun, dia terlihat bekerja sendirian mengingat shooting rata-rata Mavericks adalah 37 persen atau paling buruk selama playoff. Shawn Marion hanya menyumbang 16 poin, sedangkan pencetak poin terbanya ketiga dari Mavericks kemarin justru datang dari bench, Jason Terry (12 poin).

Jika terlalu bergantung pada Nowitzki, Mavericks bakal sulit melakukan revans atas Miami di final lima tahun lalu. Apalagi Nowitzki mengalami cedera robek tendon di jari tengah tangan kiri. Kabar bagusnya, tangan kiri bukan tangan yang digunakan Nowitzki untuk menembak.

Selain itu, Nowiztki mengatakan apabila bisa mengatasi cederanya dengan dibalut belat. “Ketika Bosh mendapatkan umpan pantulan dan melangkah masuk, saya merasa saya tidak akan bisa mencegahnya. Saya lalu merunduk, tapi jari tengah saya terlalu menahan dan saya sulit meluruskannya lagi. Tapi, saya yakin akan baik-baik saja,” urai Nowitzki tentang insiden cederanya.

Nowitzki pun tetap optimistis Mavericks bakal menyeimbangkan keadaan di game kedua. “Kami adalah tim veteran. Kami tidak akan menyerah hanya karena kalah sekali. Kami tidak ingin pulang dengan skor 0-2,” jelas MVP NBA 2007 itu.

Kabarnya, pelatih Mavericks Rick Carlisle bakal mengubah strategi dengan bermain lebih terbuka di game kedua dibandingkan cenderung fokus defense seperti game pertama. “Biasanya, kami menang ketika menahan lawan dengan shooting rata-rata 38 persen. Jika shooting kami tidak efektif lagi, maka kami harus menyesuaikan diri dengan situasi. Saya percaya ini masih akan menjadi seri yang panjang,” jelas Carlisle. (dns/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/