Tak hanya di bandara udara, pemeriksaan ketat juga dilakukan di Pelabuhan Internasional Belawan. Setiap awak kapal asing yang bersandar di pelabuhan internasional Belawan, dilakukan pemeriksaan kesehatannya secara ketat. Kasi Pengendalian Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan, Mansyur mengatakan, dari pemeriksaan terhadap kesehatan para awak kapal asing, pihaknya belum menemukan seorang pun yang terjangkit virus zika.
“Sampai saat ini, belum ada awak kapal asal luar negeri yang terdeteksi atau terjangkit virus zika,” jelas Mansyur.
Kendati demikian, pihaknya terus berupaya mencegah masuknya virus berbahaya ini, dengan cara rutin meningkatkan pengawasan di kawasan pelabuhan laut. Apalagi, bagi awak kapal asing khususnya asal negara Singapura.
“Sesuai tugas pokok, kita tetap melakukan upaya cegah tangkal. Artinya, rutin memeriksa kesehatan para ABK dari kapal-kapal asal luar negeri,” kata Mansyur.
Bahkan kata dia, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) juga naik ke atas kapal yang baru bersandar, untuk memeriksa kesehatan setiap awak kapal sebelum mereka turun di pelabuhan.
“Petugas KKP akan melakukan tindak lanjut sesuai prosedur tetap, jika menemukan adanya awak kapal yang teridentifikasi terjangkit virus zika,” ujarnya.
Sementara, Dinas Kesehatan Kota Medan memastikan wabah virus Zika belum sampai di kota ini. Pun demikian, warga Kota Medan diimbau agar tidak dulu berkunjung ke Singapura, karena virus tersebut sudah mulai mewabah di sana. Jika memang begitu penting ke Singapura, dia mengimbau untuk melakukan pengamanan, misalnya dengan menggunakan lotion anti nyamuk.
“Kalau nggak penting kali ke sana (Singapura), kami imbau masyarakat jangan pergi dululah. Di mana-mana sebenarnya ada (virus Zika), namun di Singapura terjangkitnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Usma Polita Nasution kepada wartawan di Medan, Kamis (1/9).
Selain itu, masyarakat diimbau agar melaksanakan pola hidup sehat. Salah satunya dengan menjaga kebersihan di wilayah masing-masing. Dengan konsumsi makanan dan pola hidup sehat, maka daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit bisa lebih kuat.
“Kalau daya tahan tubuh kuat, pasti tidak mudah terserang penyakit. Jadi masyarakat tetap harus menjaga pola hidup sehat,” katanya seraya menambahkan, sebagai upaya antisipatif pihaknya juga telah mensosialisasikan bahaya virus Zika ini di semua Puskesmas.
Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Medan Marelan, dr Surya menyampaikan, warga masyarakat mesti waspadai terhadap gigitan nyamuk ini. Karena faktor penyebar virus zika adalah serangga yang sama dengan penyebab demam berdarah dengue (DBD).
“Virus zika sama dengan demam berdarah. Penularannya juga sama lewat nyamuk,” jelas Surya.
Bagi penderita virus ini lanjutnya, suhu tubuh akan terasa panas, atau demam tinggi, bintik merah pada kulit, kepala pusing dan nyeri persendian. Bila ibu hamil terjangkit virus zika, maka dapat dipastikan bakal menular ke janin bayi yang dikandungnya.
“Kalau di Indonesia memang belum ada yang terjangkit virus zika. Namun, tetap perlu diwaspadai. Apalagi, belum ada ditemukan vaksin yang dapat virus ini,” ungkapnya.
Untuk itu, dia mengingatkan agar masyarakat tetap melakukan langkah pencegahan, dengan rutin melaksanakan 3M (membersihkan, menguras dan mengubur barang bekas) plus menaburkan serbuk anti larva nyamuk.
“Saya mengajak agar masyarakat tetap sadar akan kebersihan lingkungan.
Sebagai upaya antisipasi,” imbau Surya. (ted/prn/rul/adz)

