25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Antisipasi Virus Zika, Suhu Penumpang Singapura Diperiksa

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos Sejumlah petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) memeriksa suhu tubuh menumpang yang baru datang dari luar negeri di bandara Kualanamu, Deli Serdang (1/9/2016). KKP Kualanamu telah menghadirkan alat pendeteksi suhu tubuh di terminal kedatangan internasional Kualanamu yang bertujuan untuk dapat mengukur suhu tubuh bagi setiap penumpang yang datang dari luar negeri.
Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Sejumlah petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) memeriksa suhu tubuh menumpang yang baru datang dari luar negeri di bandara Kualanamu, Deli Serdang (1/9/2016). KKP Kualanamu telah menghadirkan alat pendeteksi suhu tubuh di terminal kedatangan internasional Kualanamu yang bertujuan untuk dapat mengukur suhu tubuh bagi setiap penumpang yang datang dari luar negeri.

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) di Deliserdang, Sumatera Utara, langsung meningkatkan pengawasan terhadap para penumpang yang masuk dari Singapura. Itu dilakukan KKP Kualanamu untuk antisipasi dini terhadap penyebaran wabah virus zika.

Pengawasan yang dilakukan KKP Kualanamu dengan memberikan kartu kewaspadaan kesehatan atau Health Alert Card. Kepala KKP Kualanamu, dr Maruli Tua Siahaan menyatakan, setiap penumpang pesawat, wajib mengisi kartu kewaspadaan kesehatan tersebut. Tujuannya, agar pihaknya dapat melakukan pendataan medik guna mencegah dan antisipasi dini penyebaran virus zika yang masuk ke Sumut melalui Bandara Internasional Kualanamu.

“Terakhir saya dapat kabar, sudah 89 orang yang terkena wabah virus zika itu di Singapura. Oleh karena itu, Health Alert Card ini wajib diisi setiap penumpang. Tujuannya adalah melakukan pemantauan dari Health Alert Card tersebut,” kata Maruli kepada Sumut Pos di terminal kedatangan internasional Kualanamu, Kamis (1/9).

Menurut dia, tindakan itu sudah berlangsung sejak Senin (29/8) lalu. Dia menambahkan, tindakan itu dilakukan setelah adanya perintah dari Kementerian Kesehatan terkait antisipasi virus Zika. Sebab, kasus sebelumnya telah ditemukan di Singapura.

Kartu Kewaspadaan kesehatan tersebut diberikan pada setiap penumpang sebelum turun dari pesawat. Lalu penumpang mengisi data sesuai dengan petunjuk yang ada di kartu. ”Setelah itu kita ambil pertingal sebagai bahan untuk melihat rekom medisnya. Ini lebih mudah mendeteksi seseorang kalau memang terjangkit virus,” kata Maruli.

Lebih jauh, KKP Kualanamu juga telah menghadirkan alat pendeteksi suhu tubuh di terminal kedatangan internasional Kualanamu. Tujuannya, untuk dapat mengukur suhu tubuh bagi setiap penumpang yang datang dari luar negeri.

Selain itu, alat tersebut juga dapat mendeteksi suhu tubuh setiap penumpang yang datang dari luar negeri. ”Normalnya suhu tubuh seseorang itu di kisaran 36 sampai 37 drajat celcius. Jika ada yang melebihi dari itu, akan langsung kita periksa di kantor,” tambah dia.

Begitupun, sejauh ini belum ada ditemukan penyebaran wabah virus Zika dari Singapura ke Sumut. Soalnya, tanda-tanda penularan virus itu belum terlihat dari para penumpang Singapura yang turun di bandara kebanggaan masyarakat Sumut tersebut.

”Masa inkubasi biasanya tujuh sampai sepuluh hari. Ciri-ciri dari virus Zika itu, adalah demam, badan pegal-pegal, batuk. Kalau bawa health alert card ke Puskesmas, si pasien tidak ditagih apa-apa. Sudah dapat rujukan dari pusat untuk dirujuk pasien ke Rumah Sakit Adam Malik, karena sudah ada MoU dengan Adam Malik. Antisipasi lainnya tetap harus berperilaku hidup bersih dan sehat,” kata Maruli.

Indikasi dari virus Zika ini menurutnya, hampir mirip dengan Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebab, penularanya sama-sama dari nyamuk. Hanya saja, virus zika ini paling rentan pada ibu hamil. Karena itu akan dapat berdampak pada bayi yang ada didalam kandungnya.

Pantauan wartawan, petugas KKP meminta kartu kewaspadaan kesehatan dari penumpang maskapai Jet Star rute penerbangan Singapura-Kualanamu, ketika tiba menginjakkan kakinya di Kualanamu. Para penumpang terlihat antusias memberikan kartunya pada petugas, yang sebelumnya sudah diisi saat berada di pesawat.

Lantas bagaimana antisipasi dari KKP Kualanamu jika ada penumpang pesawat yang dari Singapura transit Batam hingga akhirnya turun di Kualanamu? ”Di Batam itu sudah ketat pemeriksaannya. Karena mereka yang lebih dekat dengan Singapura,” jelas Maruli.

Dia mengimbau kepada maskapai agar jangan lupa mengarahkan penumpang untuk mengisi health alert card yang sudah dibagikan. “Mohon perhatian dari maskapai agar health alert card dapat diisi penumpang dengan data yang sebenar-benarnya. Tujuannya supaya dapat melacak dan mengkarantinakan mereka jika terindikasi,” tandas Maruli.

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos Sejumlah petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) memeriksa suhu tubuh menumpang yang baru datang dari luar negeri di bandara Kualanamu, Deli Serdang (1/9/2016). KKP Kualanamu telah menghadirkan alat pendeteksi suhu tubuh di terminal kedatangan internasional Kualanamu yang bertujuan untuk dapat mengukur suhu tubuh bagi setiap penumpang yang datang dari luar negeri.
Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Sejumlah petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) memeriksa suhu tubuh menumpang yang baru datang dari luar negeri di bandara Kualanamu, Deli Serdang (1/9/2016). KKP Kualanamu telah menghadirkan alat pendeteksi suhu tubuh di terminal kedatangan internasional Kualanamu yang bertujuan untuk dapat mengukur suhu tubuh bagi setiap penumpang yang datang dari luar negeri.

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) di Deliserdang, Sumatera Utara, langsung meningkatkan pengawasan terhadap para penumpang yang masuk dari Singapura. Itu dilakukan KKP Kualanamu untuk antisipasi dini terhadap penyebaran wabah virus zika.

Pengawasan yang dilakukan KKP Kualanamu dengan memberikan kartu kewaspadaan kesehatan atau Health Alert Card. Kepala KKP Kualanamu, dr Maruli Tua Siahaan menyatakan, setiap penumpang pesawat, wajib mengisi kartu kewaspadaan kesehatan tersebut. Tujuannya, agar pihaknya dapat melakukan pendataan medik guna mencegah dan antisipasi dini penyebaran virus zika yang masuk ke Sumut melalui Bandara Internasional Kualanamu.

“Terakhir saya dapat kabar, sudah 89 orang yang terkena wabah virus zika itu di Singapura. Oleh karena itu, Health Alert Card ini wajib diisi setiap penumpang. Tujuannya adalah melakukan pemantauan dari Health Alert Card tersebut,” kata Maruli kepada Sumut Pos di terminal kedatangan internasional Kualanamu, Kamis (1/9).

Menurut dia, tindakan itu sudah berlangsung sejak Senin (29/8) lalu. Dia menambahkan, tindakan itu dilakukan setelah adanya perintah dari Kementerian Kesehatan terkait antisipasi virus Zika. Sebab, kasus sebelumnya telah ditemukan di Singapura.

Kartu Kewaspadaan kesehatan tersebut diberikan pada setiap penumpang sebelum turun dari pesawat. Lalu penumpang mengisi data sesuai dengan petunjuk yang ada di kartu. ”Setelah itu kita ambil pertingal sebagai bahan untuk melihat rekom medisnya. Ini lebih mudah mendeteksi seseorang kalau memang terjangkit virus,” kata Maruli.

Lebih jauh, KKP Kualanamu juga telah menghadirkan alat pendeteksi suhu tubuh di terminal kedatangan internasional Kualanamu. Tujuannya, untuk dapat mengukur suhu tubuh bagi setiap penumpang yang datang dari luar negeri.

Selain itu, alat tersebut juga dapat mendeteksi suhu tubuh setiap penumpang yang datang dari luar negeri. ”Normalnya suhu tubuh seseorang itu di kisaran 36 sampai 37 drajat celcius. Jika ada yang melebihi dari itu, akan langsung kita periksa di kantor,” tambah dia.

Begitupun, sejauh ini belum ada ditemukan penyebaran wabah virus Zika dari Singapura ke Sumut. Soalnya, tanda-tanda penularan virus itu belum terlihat dari para penumpang Singapura yang turun di bandara kebanggaan masyarakat Sumut tersebut.

”Masa inkubasi biasanya tujuh sampai sepuluh hari. Ciri-ciri dari virus Zika itu, adalah demam, badan pegal-pegal, batuk. Kalau bawa health alert card ke Puskesmas, si pasien tidak ditagih apa-apa. Sudah dapat rujukan dari pusat untuk dirujuk pasien ke Rumah Sakit Adam Malik, karena sudah ada MoU dengan Adam Malik. Antisipasi lainnya tetap harus berperilaku hidup bersih dan sehat,” kata Maruli.

Indikasi dari virus Zika ini menurutnya, hampir mirip dengan Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebab, penularanya sama-sama dari nyamuk. Hanya saja, virus zika ini paling rentan pada ibu hamil. Karena itu akan dapat berdampak pada bayi yang ada didalam kandungnya.

Pantauan wartawan, petugas KKP meminta kartu kewaspadaan kesehatan dari penumpang maskapai Jet Star rute penerbangan Singapura-Kualanamu, ketika tiba menginjakkan kakinya di Kualanamu. Para penumpang terlihat antusias memberikan kartunya pada petugas, yang sebelumnya sudah diisi saat berada di pesawat.

Lantas bagaimana antisipasi dari KKP Kualanamu jika ada penumpang pesawat yang dari Singapura transit Batam hingga akhirnya turun di Kualanamu? ”Di Batam itu sudah ketat pemeriksaannya. Karena mereka yang lebih dekat dengan Singapura,” jelas Maruli.

Dia mengimbau kepada maskapai agar jangan lupa mengarahkan penumpang untuk mengisi health alert card yang sudah dibagikan. “Mohon perhatian dari maskapai agar health alert card dapat diisi penumpang dengan data yang sebenar-benarnya. Tujuannya supaya dapat melacak dan mengkarantinakan mereka jika terindikasi,” tandas Maruli.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/