26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Heboh, Belasan Pekerja Walet Katamso Kesurupan

Foto: PM Salah satu pekerja penangkaran walet yang kesurupan, coba disadarkan rekannya di Jalan Brigjen Katamso Medan, Kamis (1/10/2015).
Foto: PM
Salah satu pekerja penangkaran walet yang kesurupan, coba disadarkan rekannya di Jalan Brigjen Katamso Medan, Kamis (1/10/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Belasan pekerja penangkaran burung Walet di Komplek Prima II Jalan Brigjen Katamso, persisnya sebelah SPBU Singapore Station kesurupan roh nenek-nenek, Kamis (1/10) pagi.

Kesurupan para pekerja wanita itu, sontak membuat warga sekitar heboh. Pekerja tampak menjerit-jerit tak karuan, hingga membuat suasana semakin panik.

Sebahagian teman-teman mereka pun tampak mencoba menenangkan para korban dengan membacakan doa-doa. Namun bukannya membaik, malahan pekerja yang menolong turut kesurupan.

Melihat kondisi itu, atasan mereka memerintahkan para pekerja yang tidak kena kena untuk pulang. Namun begitu keluar dari pintu pagar komplek, pekerja tersebut malah kesurupan di tepi jalan. Kondisi itupun menjadi tontonan warga dan pengunjung jalan Brigjen Katamso.

Untuk mengatasi kesurupan itu, beberapa paranormal pun diturunkan. Meski para pekerja berhasil disadarkan, paranormal mengaku sempat kesulitan. Karena roh yang merasuki para pekerja sempat menolak keluar dari raga para pekerja.

Seperti diakui salah satu paranormal yang mengenakan baju hijau, makhluk gaib yang merasuki raga para pekerja meminta untuk didoakan dengan surat yasin, dan meminta pemilik ruko untuk bersedekah kepada anak-anak yatim.

Sementara itu, Putra Lubis, salah seorang petugas keamanan salah satu SPA di komplek tersebut, peristiwa kesurupan massal itu sudah kedua kalinya. “Itulah nggak tau juga kita, kenapa bisa begitu. Mungkin ntah apa yang mereka kerjakan di dalam sana,”katanya.

Namun menurut warga sekitar, lanjut Putra, lahan komplek tersebut disebut-sebut lokasi pembuangan dan dikenal angker. “Dengar-dengar lokasi ini dulunya tempat pembuangan mayat, makanya angker,” kata salah seorang sekuiriti yang enggan namanya dikorankan.

Masih dikatakannya, lokasi komplek itupun dulu ditumbuhi pohon-pohon besar dan sudah berumur. Begitu pembangunan pertokoan, langsung dilakukan penebangan. ““Kurasa karena ditebangi, penghuninya pun jadi marah,” katanya menduga.

Dilain tempat, Irfan, pedagang nasih di sekitar SPBU mengatakan, jika dirinya beberapa kali melihat penampakan mahkluk gaib seorang nenek bersama cucunya. “Kadang-kadang nenek itu lewat sini. Dulu pernah sopir truk yang bawa tanah saat penimbunan pernah didatanginya,” beber Irfan.(oki/pmg/ham/han)

Foto: PM Salah satu pekerja penangkaran walet yang kesurupan, coba disadarkan rekannya di Jalan Brigjen Katamso Medan, Kamis (1/10/2015).
Foto: PM
Salah satu pekerja penangkaran walet yang kesurupan, coba disadarkan rekannya di Jalan Brigjen Katamso Medan, Kamis (1/10/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Belasan pekerja penangkaran burung Walet di Komplek Prima II Jalan Brigjen Katamso, persisnya sebelah SPBU Singapore Station kesurupan roh nenek-nenek, Kamis (1/10) pagi.

Kesurupan para pekerja wanita itu, sontak membuat warga sekitar heboh. Pekerja tampak menjerit-jerit tak karuan, hingga membuat suasana semakin panik.

Sebahagian teman-teman mereka pun tampak mencoba menenangkan para korban dengan membacakan doa-doa. Namun bukannya membaik, malahan pekerja yang menolong turut kesurupan.

Melihat kondisi itu, atasan mereka memerintahkan para pekerja yang tidak kena kena untuk pulang. Namun begitu keluar dari pintu pagar komplek, pekerja tersebut malah kesurupan di tepi jalan. Kondisi itupun menjadi tontonan warga dan pengunjung jalan Brigjen Katamso.

Untuk mengatasi kesurupan itu, beberapa paranormal pun diturunkan. Meski para pekerja berhasil disadarkan, paranormal mengaku sempat kesulitan. Karena roh yang merasuki para pekerja sempat menolak keluar dari raga para pekerja.

Seperti diakui salah satu paranormal yang mengenakan baju hijau, makhluk gaib yang merasuki raga para pekerja meminta untuk didoakan dengan surat yasin, dan meminta pemilik ruko untuk bersedekah kepada anak-anak yatim.

Sementara itu, Putra Lubis, salah seorang petugas keamanan salah satu SPA di komplek tersebut, peristiwa kesurupan massal itu sudah kedua kalinya. “Itulah nggak tau juga kita, kenapa bisa begitu. Mungkin ntah apa yang mereka kerjakan di dalam sana,”katanya.

Namun menurut warga sekitar, lanjut Putra, lahan komplek tersebut disebut-sebut lokasi pembuangan dan dikenal angker. “Dengar-dengar lokasi ini dulunya tempat pembuangan mayat, makanya angker,” kata salah seorang sekuiriti yang enggan namanya dikorankan.

Masih dikatakannya, lokasi komplek itupun dulu ditumbuhi pohon-pohon besar dan sudah berumur. Begitu pembangunan pertokoan, langsung dilakukan penebangan. ““Kurasa karena ditebangi, penghuninya pun jadi marah,” katanya menduga.

Dilain tempat, Irfan, pedagang nasih di sekitar SPBU mengatakan, jika dirinya beberapa kali melihat penampakan mahkluk gaib seorang nenek bersama cucunya. “Kadang-kadang nenek itu lewat sini. Dulu pernah sopir truk yang bawa tanah saat penimbunan pernah didatanginya,” beber Irfan.(oki/pmg/ham/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/