25.6 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Klan Shun dari 10 Negara jadi Pintu Awal Menarik Turis RRT

Foto: Dame/sumutpos.co Sebanyak 2.000-an peserta dari 10 negara, menghadiri Konvensi Internasional Shun Clan di Medan International Convention Center (MICC), Sabtu 31 Oktober 2015.
Foto: Dame/sumutpos.co
Sebanyak 2.000-an peserta dari 10 negara, menghadiri Konvensi Internasional Shun Clan di Medan International Convention Center (MICC), Sabtu 31 Oktober 2015.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri Pariwisata RI Dr Ir Arief Yahya MSc berharap 2.000-an peserta Konvensi Internasional Shun Clan yang digelar di Medan International Convention Center (MICC), Sabtu 31 Oktober 2015, menjadi pintu awal masuknya turis Tiongkok ke Indonesia.

“Ni Hau,” sapa Menpar Arief Yahya yang langsung disambut tepuk tangan oleh para peserta yang berasal dari 10 negara di dunia, yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Taiwan, Thailand, Vietnam, Jepang, China, Hong Kong, dan Filippina.

“Selamat datang ke Indonesia, Selamat datang ke Medan. Terima kasih, para pengurus Shun Clan yang berhasil meyakinkan keluarga besar Shun Clan agar menempatkan konvensi international ini di Medan,” sebut Menpar Arief Yahya, saat membuka konvensi.

Menpar menegaskan, Republik Rakyat Tiongkok atau RRT merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar dalam menyumbang wisatawan bagi Indonesia dengan jumlah wisatawan. Sumatera Utara menjadi salah satu provinsi yang diharapkan menjadi destinasi utama wisata bagi wisawatan asal RRT.

“Medan menjadi salah satu pasar strategis untuk dipromosikan bagi warga Tionghoa. Selain itu, Tiongkok merupakan salah satu target pasar utama pariwisata Indonesia. Maka, Konfensi International Shun Clan ini harus kita maksimalkan,” ujar Menpar didampingi Plt Gubsu H T Erry Nuradi.

Karena itu, lanjutnya, Kementerian Pariwista mendukung pertemuan The 23 rd International Shun Clan-suatu marga. Sebab konvensi 10 marga Tionghoa yang dihadiri hampir 2.000 orang dari berbagai dunia ini jadi peluang besar untuk menarik kunjungan wisatawan RRT ke Sumut. “Kehadiran keturunan Tionghoa (Shun Clan) di seluruh dunia di Medan diharapkan menjadi sebagai ’pintu awal’ untuk meningkatkan jumlah wisatawan RRT ke Indonesia, termasuk dari negara lainnya,” katanya.

Tahun 2015, kata dia, target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) Indonesia mencapai 10 juta dan tahun 2016 dinaikkan menjadi 12 juta orang. “Wisatawan asal RRT adalah salah satu negara yang diharapkan bisa menyumbang target wisman Indonesia, yang diharapkan naik terus sehingga bisa menjadi sumber devisa,” katanya.

Bangga Medan jadi Tuan Rumah
Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi menyebutkan, Pemerintah Provinsi Sumut bangga Kota Medan menjadi tempat pertemuan Shun Clan yang berkisar 2.000-an orang dari berbagai negara.

“Kedatangan ribuan warga RRT yang menetap di berbagai dunia menunjukkan Sumut atau Indonesia secaara global cukup aman untuk dikunjungi,” katanya.

Dia menegaskan, kedatangan Warga RRT yang tergabung dalam Shun Clan diharapkan bukan hanya mendorong wisatawan, tetapi juga investasi. Sumut, kata dia, memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk menjadi alasan tepat dipilih sebagai tempat investasi investor. “Pemprov Sumut menawarkan investasi untuk pengusaha RRT mulai di sektor energi, industri khususnya hasil perkebunan seperti sawit dan bahkan bidang pariwisata,” katanya.

Ketua Marga Tan di Sumut yang bernaung di Yayasan Laut Mulia, Tan Sri Chandra menyebutkan, keinginan menjadikan Indonesia khususnya Sumut sebagai tempat kongres, sebagai ungkapan rasa kebanggan WNI keturunan Tionghoa karena lahir dan besar di Indonesia.

“Dalam salah satu semboyan Shun Clan, memang anggotanya harus menjunjung sikap seperti pepatah “dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung”.Jadi kami harus benar-benar jadi WNI yang baik yang ikut membangun bangsa dan negara,” katanya.

Ketua Panitia Konvensi Shun Clan ke -23, Irvan melalui Humas, Tomi Wistan, mengatakan jaringan keluarga besar Shun Clan terdiri dari 10 marga dan sudah tersebar di seluruh penjuru dunia. Setiap tahun mereka berkumpul seperti ini, dan kali ini sudah yang ke-23. ”Tahun depan akan digelar di Thailand,” katanya kepada wartawan.

Adapun ke-10 marga klan Shun yang berasal dari nama Shun Di yakni nama panggilan ZhongHua turunan Kaisar ke-9 yaknu marga Yu, Yao, Chen (Tan), Hu, Tian, Sun, Yuan, Lu, Che, Wang (Ong). Keturunan Shun itu jumlahnya sudah lebih dari 200 juta orang dan tersebar di seluruh penjuru dunia. (mea)

Foto: Dame/sumutpos.co Sebanyak 2.000-an peserta dari 10 negara, menghadiri Konvensi Internasional Shun Clan di Medan International Convention Center (MICC), Sabtu 31 Oktober 2015.
Foto: Dame/sumutpos.co
Sebanyak 2.000-an peserta dari 10 negara, menghadiri Konvensi Internasional Shun Clan di Medan International Convention Center (MICC), Sabtu 31 Oktober 2015.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri Pariwisata RI Dr Ir Arief Yahya MSc berharap 2.000-an peserta Konvensi Internasional Shun Clan yang digelar di Medan International Convention Center (MICC), Sabtu 31 Oktober 2015, menjadi pintu awal masuknya turis Tiongkok ke Indonesia.

“Ni Hau,” sapa Menpar Arief Yahya yang langsung disambut tepuk tangan oleh para peserta yang berasal dari 10 negara di dunia, yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Taiwan, Thailand, Vietnam, Jepang, China, Hong Kong, dan Filippina.

“Selamat datang ke Indonesia, Selamat datang ke Medan. Terima kasih, para pengurus Shun Clan yang berhasil meyakinkan keluarga besar Shun Clan agar menempatkan konvensi international ini di Medan,” sebut Menpar Arief Yahya, saat membuka konvensi.

Menpar menegaskan, Republik Rakyat Tiongkok atau RRT merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar dalam menyumbang wisatawan bagi Indonesia dengan jumlah wisatawan. Sumatera Utara menjadi salah satu provinsi yang diharapkan menjadi destinasi utama wisata bagi wisawatan asal RRT.

“Medan menjadi salah satu pasar strategis untuk dipromosikan bagi warga Tionghoa. Selain itu, Tiongkok merupakan salah satu target pasar utama pariwisata Indonesia. Maka, Konfensi International Shun Clan ini harus kita maksimalkan,” ujar Menpar didampingi Plt Gubsu H T Erry Nuradi.

Karena itu, lanjutnya, Kementerian Pariwista mendukung pertemuan The 23 rd International Shun Clan-suatu marga. Sebab konvensi 10 marga Tionghoa yang dihadiri hampir 2.000 orang dari berbagai dunia ini jadi peluang besar untuk menarik kunjungan wisatawan RRT ke Sumut. “Kehadiran keturunan Tionghoa (Shun Clan) di seluruh dunia di Medan diharapkan menjadi sebagai ’pintu awal’ untuk meningkatkan jumlah wisatawan RRT ke Indonesia, termasuk dari negara lainnya,” katanya.

Tahun 2015, kata dia, target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) Indonesia mencapai 10 juta dan tahun 2016 dinaikkan menjadi 12 juta orang. “Wisatawan asal RRT adalah salah satu negara yang diharapkan bisa menyumbang target wisman Indonesia, yang diharapkan naik terus sehingga bisa menjadi sumber devisa,” katanya.

Bangga Medan jadi Tuan Rumah
Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi menyebutkan, Pemerintah Provinsi Sumut bangga Kota Medan menjadi tempat pertemuan Shun Clan yang berkisar 2.000-an orang dari berbagai negara.

“Kedatangan ribuan warga RRT yang menetap di berbagai dunia menunjukkan Sumut atau Indonesia secaara global cukup aman untuk dikunjungi,” katanya.

Dia menegaskan, kedatangan Warga RRT yang tergabung dalam Shun Clan diharapkan bukan hanya mendorong wisatawan, tetapi juga investasi. Sumut, kata dia, memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk menjadi alasan tepat dipilih sebagai tempat investasi investor. “Pemprov Sumut menawarkan investasi untuk pengusaha RRT mulai di sektor energi, industri khususnya hasil perkebunan seperti sawit dan bahkan bidang pariwisata,” katanya.

Ketua Marga Tan di Sumut yang bernaung di Yayasan Laut Mulia, Tan Sri Chandra menyebutkan, keinginan menjadikan Indonesia khususnya Sumut sebagai tempat kongres, sebagai ungkapan rasa kebanggan WNI keturunan Tionghoa karena lahir dan besar di Indonesia.

“Dalam salah satu semboyan Shun Clan, memang anggotanya harus menjunjung sikap seperti pepatah “dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung”.Jadi kami harus benar-benar jadi WNI yang baik yang ikut membangun bangsa dan negara,” katanya.

Ketua Panitia Konvensi Shun Clan ke -23, Irvan melalui Humas, Tomi Wistan, mengatakan jaringan keluarga besar Shun Clan terdiri dari 10 marga dan sudah tersebar di seluruh penjuru dunia. Setiap tahun mereka berkumpul seperti ini, dan kali ini sudah yang ke-23. ”Tahun depan akan digelar di Thailand,” katanya kepada wartawan.

Adapun ke-10 marga klan Shun yang berasal dari nama Shun Di yakni nama panggilan ZhongHua turunan Kaisar ke-9 yaknu marga Yu, Yao, Chen (Tan), Hu, Tian, Sun, Yuan, Lu, Che, Wang (Ong). Keturunan Shun itu jumlahnya sudah lebih dari 200 juta orang dan tersebar di seluruh penjuru dunia. (mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/