29 C
Medan
Monday, April 29, 2024

Sumut Butuh Tambahan Event Wisata, Hayo Apa Ide Daerah?

 Karnaval Sigale-gale FDT Dimeriahkan 4 Puak
Foto: Sumut Pos
Karnaval Sigale-gale Festival danau Toba 2013 di Pulau Samosir, dimeriahkan atraksi budaya 4 puak suku Batak.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Event wisata Sumatera Utara belum banyak. Yang sudah menginternasional baru Festival Danau Toba, itupun targetnya masih belum maksimal. Untuk menggaet wisatawan mancanegara (wisman) yang lebih banyak, dibutuhkan penambahan even internasional di Sumatera Utara,
”Penyelenggaraan event berkelas internasional di Sumut akan mengoptimalkan kebijakan pemerintah mengeluarkan fasilitas Bebas Visa Kunjungan Singkat atau BVKS bagi 90 negara, dalam upaya mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Kalau bisa, setiap daerah kota/kabupaten di Sumut menyelenggarakan event wisata tahunan. Jadi ada event yang ditunggu-tunggu,” kata Plt Gubsu, Erry Nuradi, dalam Dialog Travel dengan tema “Mendorong Pertumbuhan Pariwisata dengan Memperluas Jaringan Pemasaran dan Peningkatan Pelayanana Dokumen Perjalanan” yang dirangkaikan acara Festival Buah dan Pameran Pariwisata Nusantara, bertempat di Wisma Benteng, Sabtu (31/10/2015).

Kegiatan itu merupakan rangkaian acara Pembukaan Konfensi International Shun Clan Tahun ke-23 yang bertujuan memperingati 10 Marga Tionghoa sedunia. Dialog bersama pelaku pariwisata Sumut di antaranya asosiasi travel (ASITA), hotel dan restoran serta pramuwisata turut menghadirkan Anggota DPR RI Sofyan Tan dan Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kemenkumham, Ronny F Sompie sebagai pembicara.

Menurut Erry, event baru berkelas internasional bisa diselenggarakan di kawasan Pantai Barat, Pantai Timur, atau pegunungan. ”Karena Sumut memiliki kekayaan destinasi wisata yang luar biasa,” ujarnya. Setiap daerah diharapkan bisa merancang event wisata yang khas dan kreatif, yang jadwal penyelenggaraannya dibuat secara berjenjang. Artinya ada event tiap bulan.

Erry mengungkapkan, pemerintah Pusat menargetkan tahun ini kunjungan wisata mancanegara mencapai 10 juta orang. “Saat ini sudah tercapai 7,5 juta wisman dan Sumut harus memberi kontribusi mendukung pencapaian target,” ujarnya.

Dia menjelaskan, berdasarkan catatan BPS, kunjungan wisatawan mancanegera yang langsung ke 3 pintu masuk di Sumut pada tahun 2014 hanya mencapai 270 ribu orang. Err y berharap pada tahun 2015 dan tahun berikutnya jumlah itu meningkat pesat sehingga Sumut dapat memberi kontribusi untuk pencapaian target kunjungan wisman.

Sumatera Utara menurutnya memiliki potensiwisata berupa keindahan alam yang luar biasa dan lengkap sehingga layak menjadi destinasi wisata dunia. Terlebih lagi kebanggaan Sumut, Danau Toba termasuk dalam 10 destinasi prioritas di tanah air yang ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sehingga tentunya juga bisa mendapat prioritas pengembangan.

Menanggapi Erry, sejumlah peserta dialog yang adalah praktisi wisata Sumut mengatakan, Danau Toba perlu dibenahi agar layak dijual. Karena saat ini, kualitas air dan lingkungannya tercemar oleh banyaknya keramba ikan, serta sampah yang dibuang pengunjung langsung ke danau.

”Jangan sampai kita dipermalukan turis yang merasa ditipu, jika kita menjualnya tanpa sebelumnya melakukan pembenahan,” katanya.

Menanggapi keluhan si peserta, Erry mengatakan, tujuh kabupaten yang berada di kawasan Danau Toba, perlu kompak untuk membenahi dan mengembangkan Danau Toba.

Sementara Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya mengatakan, tentang pengembangan Danau Toba, pemerintah pusat akan melakukan sinergi antarkementerian. Seperti Kemenpar, Kemen PU, dan sebagainya. (rel/mea)

 Karnaval Sigale-gale FDT Dimeriahkan 4 Puak
Foto: Sumut Pos
Karnaval Sigale-gale Festival danau Toba 2013 di Pulau Samosir, dimeriahkan atraksi budaya 4 puak suku Batak.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Event wisata Sumatera Utara belum banyak. Yang sudah menginternasional baru Festival Danau Toba, itupun targetnya masih belum maksimal. Untuk menggaet wisatawan mancanegara (wisman) yang lebih banyak, dibutuhkan penambahan even internasional di Sumatera Utara,
”Penyelenggaraan event berkelas internasional di Sumut akan mengoptimalkan kebijakan pemerintah mengeluarkan fasilitas Bebas Visa Kunjungan Singkat atau BVKS bagi 90 negara, dalam upaya mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Kalau bisa, setiap daerah kota/kabupaten di Sumut menyelenggarakan event wisata tahunan. Jadi ada event yang ditunggu-tunggu,” kata Plt Gubsu, Erry Nuradi, dalam Dialog Travel dengan tema “Mendorong Pertumbuhan Pariwisata dengan Memperluas Jaringan Pemasaran dan Peningkatan Pelayanana Dokumen Perjalanan” yang dirangkaikan acara Festival Buah dan Pameran Pariwisata Nusantara, bertempat di Wisma Benteng, Sabtu (31/10/2015).

Kegiatan itu merupakan rangkaian acara Pembukaan Konfensi International Shun Clan Tahun ke-23 yang bertujuan memperingati 10 Marga Tionghoa sedunia. Dialog bersama pelaku pariwisata Sumut di antaranya asosiasi travel (ASITA), hotel dan restoran serta pramuwisata turut menghadirkan Anggota DPR RI Sofyan Tan dan Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kemenkumham, Ronny F Sompie sebagai pembicara.

Menurut Erry, event baru berkelas internasional bisa diselenggarakan di kawasan Pantai Barat, Pantai Timur, atau pegunungan. ”Karena Sumut memiliki kekayaan destinasi wisata yang luar biasa,” ujarnya. Setiap daerah diharapkan bisa merancang event wisata yang khas dan kreatif, yang jadwal penyelenggaraannya dibuat secara berjenjang. Artinya ada event tiap bulan.

Erry mengungkapkan, pemerintah Pusat menargetkan tahun ini kunjungan wisata mancanegara mencapai 10 juta orang. “Saat ini sudah tercapai 7,5 juta wisman dan Sumut harus memberi kontribusi mendukung pencapaian target,” ujarnya.

Dia menjelaskan, berdasarkan catatan BPS, kunjungan wisatawan mancanegera yang langsung ke 3 pintu masuk di Sumut pada tahun 2014 hanya mencapai 270 ribu orang. Err y berharap pada tahun 2015 dan tahun berikutnya jumlah itu meningkat pesat sehingga Sumut dapat memberi kontribusi untuk pencapaian target kunjungan wisman.

Sumatera Utara menurutnya memiliki potensiwisata berupa keindahan alam yang luar biasa dan lengkap sehingga layak menjadi destinasi wisata dunia. Terlebih lagi kebanggaan Sumut, Danau Toba termasuk dalam 10 destinasi prioritas di tanah air yang ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sehingga tentunya juga bisa mendapat prioritas pengembangan.

Menanggapi Erry, sejumlah peserta dialog yang adalah praktisi wisata Sumut mengatakan, Danau Toba perlu dibenahi agar layak dijual. Karena saat ini, kualitas air dan lingkungannya tercemar oleh banyaknya keramba ikan, serta sampah yang dibuang pengunjung langsung ke danau.

”Jangan sampai kita dipermalukan turis yang merasa ditipu, jika kita menjualnya tanpa sebelumnya melakukan pembenahan,” katanya.

Menanggapi keluhan si peserta, Erry mengatakan, tujuh kabupaten yang berada di kawasan Danau Toba, perlu kompak untuk membenahi dan mengembangkan Danau Toba.

Sementara Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya mengatakan, tentang pengembangan Danau Toba, pemerintah pusat akan melakukan sinergi antarkementerian. Seperti Kemenpar, Kemen PU, dan sebagainya. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/