26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

USU Lepas 1.500 Mahasiswa untuk KKN, Runtung: Jaga Nama Baik USU!

Prof Runtung Sitepu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Runtung Sitepu, SH, M HUMmengharapkan agar 1.500 mahasiswa USU yang akan melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam program KKN PPM tahun 2020 di 18 kabupaten/Kota dapat menjaga nama baik USU. Rektor juga berharap agar kegiatan KKN ini dapat memberikan manfaat nyata, tidak saja bagi mahasiswa yang melaksanakan KKN, namun juga untuk daerah di mana para mahasiswa ditempatkan, serta bagi universitas.

Hal tersebut disampaikan Rektor tatkala membuka acara Sosialisasi Program KKN-PPM USU tahun 2020, bertempat di Ruang Diponegoro Hotel Polonia Medan, baru-baru ini. Turut hadir dalam kesempatan itu perwakilan dari pemerintahan 18 kabupaten/kota di Sumut, di antaranya Asisten Pemko Tebingtinggi Zubir Husni Nasution. Kemudian, Staf Ahli Bupati Simalungun Ir Topot Saragih, MA, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Padang Lawas Rosidawati Saragih, Asisten Administrasi Dairi Sudung Ujung, dan lain-lain. Dari USU hadir Ketua LPPM USU Prof Tulus, Vor Dipl Math, M Si, Ph D beserta seluruh jajarannya, para Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan USU, serta dosen pendamping KKN-PPM.

Prof Runtung juga menyampaikan, bahwa meskipun 40 persen dari mahasiswa USU berasal dari wilayah Kota Medan dan sekitarnya, namun USU adalah milik Sumatera Utara. Sehingga, berbagai kebijakan dan program kinerja yang dilakukan tetap ditujukan bagi seluruh daerah yang ada di Sumut. Khususnya terkait manfaat yang didapatkan dari kegiatan KKN maupun pengabdian masyarakat.

“35 hari masa KKN sesungguhnya mustahil bisa melakukan banyak hal. Manfaat itu baru bisa dirasakan saat KKN dilakukan selama tiga bulan, sebagaimana yang diterapkan pada masa dulu. Begitupun harus kita upayakan bersama agar dapat mencapai target optimal,” kata Rektor.

Menurut Rektor, pelaksanaan KKN ini juga merupakan salah satu perwujudan awal dari kebijakan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka yang diluncur Mendikbud 24 Januari 2020 lalu, yakni hal belajar tiga semester di luar program studi.

“KKN PPM ini awal mula dari program Kampus Merdeka yang diluncurkan Mendikbud. Kalau bisa kita terapkan selama satu semester, agar lebih terasa manfaatnya. Lumayan juga untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman mahasiswa. Tapi harus diiringi dengan penambahan kreditnya. Hasilnya bisa dimanfaatkan untuk mengidentifikasi persoalan di daerah dengan lebih menyeluruh. Masa 6 bulan itu bisa kita berikan 18 SKS. Jadi lebih jelas hasil dan manfaatnya, baik bagi mahasiswanya, daerah maupun USU,” tandas Rektor.

Rektor dalam kesempatan itu juga mengapresiasi kinerja LPPM USU yang dalam masa 4 tahun ini berhasil mendongkrak prestasinya, yang sebelumnya berada di peringkat 52 menjadi peringkat 7, yang berarti naik sebanyak 45 peringkat.

Sebelumnya Ketua LPPM USU Prof Tulus, Vor Dipl Math, M Si, Ph D, menyampaikan ucapan terima kasih kepada perwakilan pemerintah dari 18 kabupaten/kota yang telah hadir dalam pertemuan tersebut. Dikatakannya, pada tahun-tahun sebelumnya tim USU lah yang turun ke daerah, namun pada pelaksanaan sosialisasi kali ini kegiatan dipusatkan di Kota Medan agar dapat melakukan diskusi intensif.

Menurut Prof Tulus, prioritas dari kegiatan KKN yang telah dilakukan adalah membuat panduan daftar semua kabupaten/kota di Sumut, berikut desa-desa yang ada. Di mana seluruh permasalahan desa yang didapatkan oleh mahasiswa akan menjadi program prioritas pengabdian masyarakat pada tahun ini.

Fakultas-fakultas yang sudah ada juga akan bekerja sama dengan desa-desa dan akan dilibatkan dalam tim. “Bapak dan ibu dari kabupaten/kota juga dapat memanfaatkan program ini, sehingga seluruh hal yang dilakukan nantinya dapat tepat sasaran,” kata Prof Tulus.

KKN Tahun 2020 ini merupakan KKN ke-enam yang akan dilaksanakan di lingkungan USU, karena sejak tahun 1999 KKN di USU ditiadakan. Sesuai dengan SK Rektor No.1719/UN5.1.R/SK/SPB/2013, bahwa TA 2015 kegiatan KKN kembali dilaksanakan dan menjadi mata kuliah pilihan bagi mahasiswa USU.

Pada tahun 2020 sejumlah fakultas telah membuat mata kuliah KKN menjadi mata kuliah wajib, selaras dengan konsep Kampus Merdeka. Pada tahun-tahun berikutnya, KKN diharapkan dapat menjadi mata kuliah wajib bagi seluruh mahasiswa USU. KKN merupakan mata kuliah yang sangat penting bagi mahasiswa, sebelum lulus menjadi sarjana. KKN diperlukan dalam membentuk karakter seorang lulusan sarjana yang kelak terjun di tengah-tengah masyarakat, menjadi cendikiawan yang memiliki rasa empati dan jiwa kepemimpinan.

Pada tahun 2020, USU akan mengirimkan 1.500 mahasiswa ke 90 desa yang tersebar di 18 kabupaten/kota dengan rincian sebagai berikut: KKN-PPM Reguler dengan tema “Memberdayakan Kearifan Lokal dan Potensi Desa Menuju Masyarakat Sadar Wisata” yang akan dilaksanakan di 14 Kabupaten/Kota di provinsi Sumatera Utara yang tersebar di 54 Desa. KKN Tematik melalui kerjasama dengan Tim Kelompok Kerja (Pokja) Danau Toba USU yang bermitra dengan 8 (delapan) Pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan di 32 desa di sekitar Danau Toba. KKN Pulau Terluar, yang akan dilaksanakan di daerah Kabupaten Simeulue dan Kota Gunung Sitoli, Nias dengan total peserta sebanyak 40 orang yang tersebar di 4 desa. KKN Kebangsaan yang akan dilaksanakan di Jambi dengan tuan rumah Universitas Jambi. (gus/ila)

Peserta KKN Kebangsaan berasal dari 79 PTN seluruh Indonesia. Untuk tahun 2020 Universitas Sumatera Utara mengirim 5 orang peserta.

“KKN Bersama yang juga akan dilaksanakan di Jambi dimana Universitas Sumatera Utara akan mengirimkan sebanyak 5 orang peserta. KKN Bersama diikuti oleh mahasiswa perwakilan Perguruan Tinggi Negeri yang tergabung dalam BKS PTN Wilayah Barat. KKN Internasional yang masih akan dijajaki dengan dalam kerja sama dengan Universitas Andalas Padang,” pungkasnya.(gus/ila)

Teks foto: Rektor USU, Prof.Runtung Sitepu.(ist)

Prof Runtung Sitepu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Runtung Sitepu, SH, M HUMmengharapkan agar 1.500 mahasiswa USU yang akan melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam program KKN PPM tahun 2020 di 18 kabupaten/Kota dapat menjaga nama baik USU. Rektor juga berharap agar kegiatan KKN ini dapat memberikan manfaat nyata, tidak saja bagi mahasiswa yang melaksanakan KKN, namun juga untuk daerah di mana para mahasiswa ditempatkan, serta bagi universitas.

Hal tersebut disampaikan Rektor tatkala membuka acara Sosialisasi Program KKN-PPM USU tahun 2020, bertempat di Ruang Diponegoro Hotel Polonia Medan, baru-baru ini. Turut hadir dalam kesempatan itu perwakilan dari pemerintahan 18 kabupaten/kota di Sumut, di antaranya Asisten Pemko Tebingtinggi Zubir Husni Nasution. Kemudian, Staf Ahli Bupati Simalungun Ir Topot Saragih, MA, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Padang Lawas Rosidawati Saragih, Asisten Administrasi Dairi Sudung Ujung, dan lain-lain. Dari USU hadir Ketua LPPM USU Prof Tulus, Vor Dipl Math, M Si, Ph D beserta seluruh jajarannya, para Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan USU, serta dosen pendamping KKN-PPM.

Prof Runtung juga menyampaikan, bahwa meskipun 40 persen dari mahasiswa USU berasal dari wilayah Kota Medan dan sekitarnya, namun USU adalah milik Sumatera Utara. Sehingga, berbagai kebijakan dan program kinerja yang dilakukan tetap ditujukan bagi seluruh daerah yang ada di Sumut. Khususnya terkait manfaat yang didapatkan dari kegiatan KKN maupun pengabdian masyarakat.

“35 hari masa KKN sesungguhnya mustahil bisa melakukan banyak hal. Manfaat itu baru bisa dirasakan saat KKN dilakukan selama tiga bulan, sebagaimana yang diterapkan pada masa dulu. Begitupun harus kita upayakan bersama agar dapat mencapai target optimal,” kata Rektor.

Menurut Rektor, pelaksanaan KKN ini juga merupakan salah satu perwujudan awal dari kebijakan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka yang diluncur Mendikbud 24 Januari 2020 lalu, yakni hal belajar tiga semester di luar program studi.

“KKN PPM ini awal mula dari program Kampus Merdeka yang diluncurkan Mendikbud. Kalau bisa kita terapkan selama satu semester, agar lebih terasa manfaatnya. Lumayan juga untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman mahasiswa. Tapi harus diiringi dengan penambahan kreditnya. Hasilnya bisa dimanfaatkan untuk mengidentifikasi persoalan di daerah dengan lebih menyeluruh. Masa 6 bulan itu bisa kita berikan 18 SKS. Jadi lebih jelas hasil dan manfaatnya, baik bagi mahasiswanya, daerah maupun USU,” tandas Rektor.

Rektor dalam kesempatan itu juga mengapresiasi kinerja LPPM USU yang dalam masa 4 tahun ini berhasil mendongkrak prestasinya, yang sebelumnya berada di peringkat 52 menjadi peringkat 7, yang berarti naik sebanyak 45 peringkat.

Sebelumnya Ketua LPPM USU Prof Tulus, Vor Dipl Math, M Si, Ph D, menyampaikan ucapan terima kasih kepada perwakilan pemerintah dari 18 kabupaten/kota yang telah hadir dalam pertemuan tersebut. Dikatakannya, pada tahun-tahun sebelumnya tim USU lah yang turun ke daerah, namun pada pelaksanaan sosialisasi kali ini kegiatan dipusatkan di Kota Medan agar dapat melakukan diskusi intensif.

Menurut Prof Tulus, prioritas dari kegiatan KKN yang telah dilakukan adalah membuat panduan daftar semua kabupaten/kota di Sumut, berikut desa-desa yang ada. Di mana seluruh permasalahan desa yang didapatkan oleh mahasiswa akan menjadi program prioritas pengabdian masyarakat pada tahun ini.

Fakultas-fakultas yang sudah ada juga akan bekerja sama dengan desa-desa dan akan dilibatkan dalam tim. “Bapak dan ibu dari kabupaten/kota juga dapat memanfaatkan program ini, sehingga seluruh hal yang dilakukan nantinya dapat tepat sasaran,” kata Prof Tulus.

KKN Tahun 2020 ini merupakan KKN ke-enam yang akan dilaksanakan di lingkungan USU, karena sejak tahun 1999 KKN di USU ditiadakan. Sesuai dengan SK Rektor No.1719/UN5.1.R/SK/SPB/2013, bahwa TA 2015 kegiatan KKN kembali dilaksanakan dan menjadi mata kuliah pilihan bagi mahasiswa USU.

Pada tahun 2020 sejumlah fakultas telah membuat mata kuliah KKN menjadi mata kuliah wajib, selaras dengan konsep Kampus Merdeka. Pada tahun-tahun berikutnya, KKN diharapkan dapat menjadi mata kuliah wajib bagi seluruh mahasiswa USU. KKN merupakan mata kuliah yang sangat penting bagi mahasiswa, sebelum lulus menjadi sarjana. KKN diperlukan dalam membentuk karakter seorang lulusan sarjana yang kelak terjun di tengah-tengah masyarakat, menjadi cendikiawan yang memiliki rasa empati dan jiwa kepemimpinan.

Pada tahun 2020, USU akan mengirimkan 1.500 mahasiswa ke 90 desa yang tersebar di 18 kabupaten/kota dengan rincian sebagai berikut: KKN-PPM Reguler dengan tema “Memberdayakan Kearifan Lokal dan Potensi Desa Menuju Masyarakat Sadar Wisata” yang akan dilaksanakan di 14 Kabupaten/Kota di provinsi Sumatera Utara yang tersebar di 54 Desa. KKN Tematik melalui kerjasama dengan Tim Kelompok Kerja (Pokja) Danau Toba USU yang bermitra dengan 8 (delapan) Pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan di 32 desa di sekitar Danau Toba. KKN Pulau Terluar, yang akan dilaksanakan di daerah Kabupaten Simeulue dan Kota Gunung Sitoli, Nias dengan total peserta sebanyak 40 orang yang tersebar di 4 desa. KKN Kebangsaan yang akan dilaksanakan di Jambi dengan tuan rumah Universitas Jambi. (gus/ila)

Peserta KKN Kebangsaan berasal dari 79 PTN seluruh Indonesia. Untuk tahun 2020 Universitas Sumatera Utara mengirim 5 orang peserta.

“KKN Bersama yang juga akan dilaksanakan di Jambi dimana Universitas Sumatera Utara akan mengirimkan sebanyak 5 orang peserta. KKN Bersama diikuti oleh mahasiswa perwakilan Perguruan Tinggi Negeri yang tergabung dalam BKS PTN Wilayah Barat. KKN Internasional yang masih akan dijajaki dengan dalam kerja sama dengan Universitas Andalas Padang,” pungkasnya.(gus/ila)

Teks foto: Rektor USU, Prof.Runtung Sitepu.(ist)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/