28 C
Medan
Friday, January 31, 2025

Jangan Terpancing Provokasi

Terkahir dikatakannya, Umat Islam harus segera sadar bahwa kelemahan Umat Islam sudah dipahami musuh-musuh Islam. Salah satu cara musuh-musuh Islam itu, dengan mengadu domba dan menuding Umat Islam anti-NKRI, anti-Pancasila, anti-Bhineka dan Intoleran. Padahal, tegas Indra, Islam itu dibangun dengan semangat kecintaan kepada negara karena Cinta Negara Sebahagian dari Iman.

Wakil Ketua Muhammadiyah Kota Medan, Ustadz Rafdinal yang juga berorasi mengatakan reuni 212 itu bertujuan mengajak Ummat Islam menjadi yang terdepan menjaga Islam dari Penistaan, Ketidakadilan dan menjaga ulama dari kriminalisasi. Selain Ustadz Rafdinal menyebut reuni itu, untuk semangat menjaga Bangsa dan Negara dari tindakan asing yang ingin menguasai dan menjajah.

Sementara, hari ini Reuni Akbar Aksi Bela Islam 212 digelar di Monas, Jakarta. Disinyalir banyak pihak, reuni 212 ini memiliki muatan politik. Akan tetapi tudingan itu dibantah secara langsung oleh Muhammad Al Khatthath. Sekretaris Panitia Pelaksana Reuni Akbar Aksi Bela Islam 212 itu menegaskan, kegiatan tersebut sebagai bentuk rasa syukur atas bersatunya umat Islam pada aksi 212 di tahun lalu.

“Panitia reuni akbar 212 mengadakan reuni bukan dalam konteks politik tertentu,” kata Al Khatthath di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (1/12).

Meski demikian, Al Khattaht tidak mempermasalahkan jika ada pihak yang menilai ada maksud politik di balik acara tersebut. “Kami syukuri ini dilarang, karena bersyukur atas bersatunya umat itu adalah politik, itu monggo silakan dilarang. Tapi kami dalam rangka kebersatuan umat,” ungkap Al Khattaht.

Oleh karena itu, dia mengajak kepada sejumlah massa yang hendak bersyukur atas aksi 212 tahun lalu diharapkan hadir ke Monas. “Seluruh pihak yang hendak bersyukur atas aksi 212 untuk hadir ke Monas. Serta meminta dukungan doa agar acara tersebut berjalan lancar,” tutur Al Khattaht.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, arah aksi reuni Aksi Bela Islam 212 digelar oleh Presidium Alumni 212 masih berkaitan dengan politik, terutama terkait Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019. “Ini (Reuni 212) juga enggak akan jauh-jauh dari politik juga, politik 2018. Ini pastinya ke arah politik 2018 dan 2019,” tandas Tito di Hotel Bidakara, Kamis (30/11).(rdw/jpc/ain/adz)

Terkahir dikatakannya, Umat Islam harus segera sadar bahwa kelemahan Umat Islam sudah dipahami musuh-musuh Islam. Salah satu cara musuh-musuh Islam itu, dengan mengadu domba dan menuding Umat Islam anti-NKRI, anti-Pancasila, anti-Bhineka dan Intoleran. Padahal, tegas Indra, Islam itu dibangun dengan semangat kecintaan kepada negara karena Cinta Negara Sebahagian dari Iman.

Wakil Ketua Muhammadiyah Kota Medan, Ustadz Rafdinal yang juga berorasi mengatakan reuni 212 itu bertujuan mengajak Ummat Islam menjadi yang terdepan menjaga Islam dari Penistaan, Ketidakadilan dan menjaga ulama dari kriminalisasi. Selain Ustadz Rafdinal menyebut reuni itu, untuk semangat menjaga Bangsa dan Negara dari tindakan asing yang ingin menguasai dan menjajah.

Sementara, hari ini Reuni Akbar Aksi Bela Islam 212 digelar di Monas, Jakarta. Disinyalir banyak pihak, reuni 212 ini memiliki muatan politik. Akan tetapi tudingan itu dibantah secara langsung oleh Muhammad Al Khatthath. Sekretaris Panitia Pelaksana Reuni Akbar Aksi Bela Islam 212 itu menegaskan, kegiatan tersebut sebagai bentuk rasa syukur atas bersatunya umat Islam pada aksi 212 di tahun lalu.

“Panitia reuni akbar 212 mengadakan reuni bukan dalam konteks politik tertentu,” kata Al Khatthath di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (1/12).

Meski demikian, Al Khattaht tidak mempermasalahkan jika ada pihak yang menilai ada maksud politik di balik acara tersebut. “Kami syukuri ini dilarang, karena bersyukur atas bersatunya umat itu adalah politik, itu monggo silakan dilarang. Tapi kami dalam rangka kebersatuan umat,” ungkap Al Khattaht.

Oleh karena itu, dia mengajak kepada sejumlah massa yang hendak bersyukur atas aksi 212 tahun lalu diharapkan hadir ke Monas. “Seluruh pihak yang hendak bersyukur atas aksi 212 untuk hadir ke Monas. Serta meminta dukungan doa agar acara tersebut berjalan lancar,” tutur Al Khattaht.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, arah aksi reuni Aksi Bela Islam 212 digelar oleh Presidium Alumni 212 masih berkaitan dengan politik, terutama terkait Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019. “Ini (Reuni 212) juga enggak akan jauh-jauh dari politik juga, politik 2018. Ini pastinya ke arah politik 2018 dan 2019,” tandas Tito di Hotel Bidakara, Kamis (30/11).(rdw/jpc/ain/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/