27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Kenaikan Daya Gratis, Biaya Abonemen Tetap Sama

Satu lagi yang menjadi target PLN nantinya adalah masyarakat juga sudah beralih dari menggunakan gas saat memasak ke kompor induksi (listrik). “Karena ternyata lebih hemat. Kita dapat perbandingan penggunaan kompor induksi untuk memasak satu liter air butuh Rp152 dengan jangka waktu 5 menit 32 detik. Sementara menggunakan kompor gas subsidi butuh biaya Rp161 dengan durasi empat menit 10 detik. Ini dengan tabung gas subsidi lho ya. Kalau tak subsidi lebih mahal lagi,” kata Feby.

Atas penjelasan PLN itu, Gus Irawan kemudian menyatakan dapat memahami rencana penambahan daya. “Karena awalnya persepsi saya adalah akan terjadi kenaikan abonemen dan masyarakat jadi tidak hemat. Ternyata hanya tambah daya gratis dan dorongan agar penggunaan listrik ke sektor produktif,” jelasnya.

Dia malah mengapresiasi rencaa sosialisasi penggunaan kompor induksi yang terbukti lebih hemat menggunakan energi. “Kami di Komisi VII pun mendorong penggunaan energi listrik. Karena menggunakan listrik lebih efisien, ramah lingkungan dan sangat minim risiko dibanding penggunaan gas.”

Kemudian juga, menurut dia, perlu juga dorongan dari pemerintah agar program pemberdayaan masyarakat menggunakan listrik di sektor produtif. “Dulu kita masalah saat menggunakan listrik karena stok terbatas. Bahkan konsumsi sehari-hari saja pun dulu sulit. Sekarang tidak ada batas,” tuturnya.

Penggunaan energi listrik dalam kapasitas lebih besar, menurutnya, juga turut andil dalam menjaga lingkungan. “Kita sudah meratifikasi konvensi Minamata untuk menjaga lingkungan kemudian meratifikasi climate change perjanjian Paris. Ini sasarannya sama menyelamatkan lingkungan,” kata Gus.

Kata gus, dengan beralih ke penggunaan energi listrik akan lebih banyak membantu. “Apalagi dulu sering kita dengar warga korban ledakan kompor gas. Bahkan banyak kejadian sejenis. Dengan kompor induksi, kejadian seperti itu bisa dihindari,” tuturnya.

Ke depan, kata dia, masyarakat juga akan menggunakan banyak energi listrik. “Bisa mobil listrik, motor listrik dan perangkat lain. Jadi salah satu tujuan jangka panjang penggunaan energi listrik turut menjaga lingkungan,” pungkasnya. (ila)

 

Satu lagi yang menjadi target PLN nantinya adalah masyarakat juga sudah beralih dari menggunakan gas saat memasak ke kompor induksi (listrik). “Karena ternyata lebih hemat. Kita dapat perbandingan penggunaan kompor induksi untuk memasak satu liter air butuh Rp152 dengan jangka waktu 5 menit 32 detik. Sementara menggunakan kompor gas subsidi butuh biaya Rp161 dengan durasi empat menit 10 detik. Ini dengan tabung gas subsidi lho ya. Kalau tak subsidi lebih mahal lagi,” kata Feby.

Atas penjelasan PLN itu, Gus Irawan kemudian menyatakan dapat memahami rencana penambahan daya. “Karena awalnya persepsi saya adalah akan terjadi kenaikan abonemen dan masyarakat jadi tidak hemat. Ternyata hanya tambah daya gratis dan dorongan agar penggunaan listrik ke sektor produktif,” jelasnya.

Dia malah mengapresiasi rencaa sosialisasi penggunaan kompor induksi yang terbukti lebih hemat menggunakan energi. “Kami di Komisi VII pun mendorong penggunaan energi listrik. Karena menggunakan listrik lebih efisien, ramah lingkungan dan sangat minim risiko dibanding penggunaan gas.”

Kemudian juga, menurut dia, perlu juga dorongan dari pemerintah agar program pemberdayaan masyarakat menggunakan listrik di sektor produtif. “Dulu kita masalah saat menggunakan listrik karena stok terbatas. Bahkan konsumsi sehari-hari saja pun dulu sulit. Sekarang tidak ada batas,” tuturnya.

Penggunaan energi listrik dalam kapasitas lebih besar, menurutnya, juga turut andil dalam menjaga lingkungan. “Kita sudah meratifikasi konvensi Minamata untuk menjaga lingkungan kemudian meratifikasi climate change perjanjian Paris. Ini sasarannya sama menyelamatkan lingkungan,” kata Gus.

Kata gus, dengan beralih ke penggunaan energi listrik akan lebih banyak membantu. “Apalagi dulu sering kita dengar warga korban ledakan kompor gas. Bahkan banyak kejadian sejenis. Dengan kompor induksi, kejadian seperti itu bisa dihindari,” tuturnya.

Ke depan, kata dia, masyarakat juga akan menggunakan banyak energi listrik. “Bisa mobil listrik, motor listrik dan perangkat lain. Jadi salah satu tujuan jangka panjang penggunaan energi listrik turut menjaga lingkungan,” pungkasnya. (ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/