29 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Cewek Garut Menangis Peluk Ayahnya: Ayo Kita Pulang Pak!

Foto: Riadi/PM Sri Muliati, menangis memeluk ayah kandungnya, yang menemukannya jadi pembantu di  Perumahan Grand Polonia Medan, Senin (2/3/2015).
Foto: Riadi/PM
Sri Muliati, menangis memeluk ayah kandungnya, yang menemukannya jadi pembantu di Perumahan Grand Polonia Medan, Senin (2/3/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berawal dari ajakan ikut kontes dangdut ke Jakarta, Sri Muliati (19) tak ada kabar lagi. Enam tahun kemudian, tepatnya Senin (1/3), dia ditemukan jadi pembantu di Komplek Grand Polonia Medan.

Keberadaan cewek asal Desa Lingga Mukti, Kec. Sucina Raja, Kab. Garut, Jawa Barat terkuak setelah ayahnya, Rukman (43) dan pamannya, Dadang (45) mendapat informasi lewat SMS akhir Januari lalu. Isinya, mengabarkan keberadaan Sri di Medan dan jadi pembantu.

Awalnya, mereka sempat tak percaya. Apalagi, nomor si pengirim SMS tak pernah bisa dihubungi lagi. Namun karena rindu setengah mati, Rukman nekat. Maklum, sudah sejak 2009, putrinya tak ada kabar.

Bermodalkan kepercayaan atas SMS itu, dia mengumpulkan uang untuk modal berangkat ke alamat Sri seperti dalam pesan singkat yang diterimanya.

Dia akhirnya menemukan putrinya di Blok H no 6 Komplek Grand Polonia. Ditemani personel TNI AU, rombongan KPAID, serta Dadang dan Rukman, akhirnya bisa masuk ke komplek mewah itu.

Peltu Yustri Konadi yang diperintah komandannya berpangkat Kolonel, akhirnya membawa masuk rombongan ke Blok H nomor 6, namun didampingi satpam komplek. Satpam bahkan harus memanggil pemilik rumah lewat bel dan mikropon di dinding rumah untuk berkomunikasi.

“Permisi Pak, saya security sini. Boleh dibuka rumahnya, ada yang mau dibicarakan,” ujar salah seorang security.

“Ya sebentar, biar saya buka,” ujar pemilik rumah. Begitu pemilik rumah yang belakangan diketahui bernama Handoko membuka pintu, Rukman langsung histeris. Begitu juga Dadang. Sebab, terlihat Sri mendampingi Handoko membuka pintu.

“Itu anakku, udah lama kami gak jumpa. Sini kau Nak,” jerit Rukman.

Sri juga histeris dan berlari memeluk ayahnya. Dadang juga turut memeluk Sri. Hal tersebut menjadi tontonan warga setempat. Handoko sendiri jadi bingung. “Ada apa ini kok pakai acara tangis?” tanya pengusaha besi baja itu heran.

Foto: Riadi/PM Sri Muliati, menangis memeluk ayah kandungnya, yang menemukannya jadi pembantu di  Perumahan Grand Polonia Medan, Senin (2/3/2015).
Foto: Riadi/PM
Sri Muliati, menangis memeluk ayah kandungnya, yang menemukannya jadi pembantu di Perumahan Grand Polonia Medan, Senin (2/3/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berawal dari ajakan ikut kontes dangdut ke Jakarta, Sri Muliati (19) tak ada kabar lagi. Enam tahun kemudian, tepatnya Senin (1/3), dia ditemukan jadi pembantu di Komplek Grand Polonia Medan.

Keberadaan cewek asal Desa Lingga Mukti, Kec. Sucina Raja, Kab. Garut, Jawa Barat terkuak setelah ayahnya, Rukman (43) dan pamannya, Dadang (45) mendapat informasi lewat SMS akhir Januari lalu. Isinya, mengabarkan keberadaan Sri di Medan dan jadi pembantu.

Awalnya, mereka sempat tak percaya. Apalagi, nomor si pengirim SMS tak pernah bisa dihubungi lagi. Namun karena rindu setengah mati, Rukman nekat. Maklum, sudah sejak 2009, putrinya tak ada kabar.

Bermodalkan kepercayaan atas SMS itu, dia mengumpulkan uang untuk modal berangkat ke alamat Sri seperti dalam pesan singkat yang diterimanya.

Dia akhirnya menemukan putrinya di Blok H no 6 Komplek Grand Polonia. Ditemani personel TNI AU, rombongan KPAID, serta Dadang dan Rukman, akhirnya bisa masuk ke komplek mewah itu.

Peltu Yustri Konadi yang diperintah komandannya berpangkat Kolonel, akhirnya membawa masuk rombongan ke Blok H nomor 6, namun didampingi satpam komplek. Satpam bahkan harus memanggil pemilik rumah lewat bel dan mikropon di dinding rumah untuk berkomunikasi.

“Permisi Pak, saya security sini. Boleh dibuka rumahnya, ada yang mau dibicarakan,” ujar salah seorang security.

“Ya sebentar, biar saya buka,” ujar pemilik rumah. Begitu pemilik rumah yang belakangan diketahui bernama Handoko membuka pintu, Rukman langsung histeris. Begitu juga Dadang. Sebab, terlihat Sri mendampingi Handoko membuka pintu.

“Itu anakku, udah lama kami gak jumpa. Sini kau Nak,” jerit Rukman.

Sri juga histeris dan berlari memeluk ayahnya. Dadang juga turut memeluk Sri. Hal tersebut menjadi tontonan warga setempat. Handoko sendiri jadi bingung. “Ada apa ini kok pakai acara tangis?” tanya pengusaha besi baja itu heran.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/