26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Seorang WNI Terserang Virus Zika

Bukan hanya di Singapura, virus Zika juga sampai di Malaysia. Kemarin (1/9) pemerintah Malaysia memastikan bahwa salah seorang warganya tertular virus tersebut. Itu adalah kasus Zika pertama di negeri jiran tersebut. Penderitanya adalah perempuan 58 tahun yang baru kembali dari Singapura. Dia kini dirawat di Sungai Buloh Hospital, Selangor.

Perempuan tersebut berkunjung ke Singapura pada 19 Agustus lalu. Dia kembali ke Malaysia pada 21 Agustus. Seminggu setelah pulang, perempuan tersebut menunjukkan tanda-tanda tertular virus Zika. Yaitu, mengalami demam dan ruam-ruam. Setelah dites, hasilnya positif tertular Zika.

“Kami melakukan berbagai langkah membasmi nyamuk di dekat rumah perempuan tersebut untuk mencegah menyebarnya virus,” ujar Menteri Kesehatan Malaysia Subramaniam Sathasivam dalam konferensi pers kemarin.

Pasien tersebut tinggal di Bandar Botanic, Klang, Selangor. Pengasapan dilakukan di rumahnya dan lingkungan sekitarnya dengan radius 400 meter. Suami dan keluarga korban belum menunjukkan tanda-tanda tertular. Sedangkan putrinya yang tinggal di Paya Lebar, Singapura, dipastikan positif terjangkiti virus Zika.

Sathasivam menegaskan bahwa Malaysia tidak akan mengeluarkan travel warning ke Singapura. Sebab, setiap hari ada 200 ribu warga Malaysia yang bekerja di Singapura. Mereka pergi dan pulang setiap hari. Untuk mengantisipasi penularan virus Zika, Kementerian Kesehatan Malaysia meminta perusahaan transportasi menyemprot bus secara berkala dengan zat anti nyamuk.

Dengan melihat perkembangan yang ada, pemerintah Indonesia melalui Kemenkes mengeluarkan travel advisory. Warga Indonesia yang berkunjung ke daerah yang sedang terjangkiti virus Zika dianjurkan untuk menghindari gigitan nyamuk.

Caranya, misalnya, mengenakan pakaian yang menutup lengan dan tungkai, menggunakan obat oles antinyamuk, serta memasang kelambu di tempat tidur. Selain itu, dianjurkan segera memeriksakan diri ke dokter bila sakit.

Selain itu, perempuan hamil dianjurkan untuk tidak berkunjung ke daerah-daerah yang terjangkiti virus Zika. Jika harus menempuh perjalanan ke wilayah tersebut, hendaknya melakukan tindakan pencegahan dari gigitan nyamuk.

“Bagi yang merencanakan kehamilan, sebaiknya menunda selama delapan minggu pasca kepulangan dari daerah tersebut,” kata Oscar Primadi, kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes.

Sementara itu, yang baru kembali dari daerah persebaran virus Zika diminta untuk memeriksakan kondisi kesehatan dalam 14 hari setelah tiba di Indonesia. Bila mengalami keluhan atau gejala demam, ruam kulit, nyeri sendi dan otot, sakit kepala dan mata merah, yang bersangkutan dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

“Kepada dokter, hendaknya dijelaskan juga riwayat perjalanannya,” ujarnya. (bil/mia/sha/c11/ca)

Bukan hanya di Singapura, virus Zika juga sampai di Malaysia. Kemarin (1/9) pemerintah Malaysia memastikan bahwa salah seorang warganya tertular virus tersebut. Itu adalah kasus Zika pertama di negeri jiran tersebut. Penderitanya adalah perempuan 58 tahun yang baru kembali dari Singapura. Dia kini dirawat di Sungai Buloh Hospital, Selangor.

Perempuan tersebut berkunjung ke Singapura pada 19 Agustus lalu. Dia kembali ke Malaysia pada 21 Agustus. Seminggu setelah pulang, perempuan tersebut menunjukkan tanda-tanda tertular virus Zika. Yaitu, mengalami demam dan ruam-ruam. Setelah dites, hasilnya positif tertular Zika.

“Kami melakukan berbagai langkah membasmi nyamuk di dekat rumah perempuan tersebut untuk mencegah menyebarnya virus,” ujar Menteri Kesehatan Malaysia Subramaniam Sathasivam dalam konferensi pers kemarin.

Pasien tersebut tinggal di Bandar Botanic, Klang, Selangor. Pengasapan dilakukan di rumahnya dan lingkungan sekitarnya dengan radius 400 meter. Suami dan keluarga korban belum menunjukkan tanda-tanda tertular. Sedangkan putrinya yang tinggal di Paya Lebar, Singapura, dipastikan positif terjangkiti virus Zika.

Sathasivam menegaskan bahwa Malaysia tidak akan mengeluarkan travel warning ke Singapura. Sebab, setiap hari ada 200 ribu warga Malaysia yang bekerja di Singapura. Mereka pergi dan pulang setiap hari. Untuk mengantisipasi penularan virus Zika, Kementerian Kesehatan Malaysia meminta perusahaan transportasi menyemprot bus secara berkala dengan zat anti nyamuk.

Dengan melihat perkembangan yang ada, pemerintah Indonesia melalui Kemenkes mengeluarkan travel advisory. Warga Indonesia yang berkunjung ke daerah yang sedang terjangkiti virus Zika dianjurkan untuk menghindari gigitan nyamuk.

Caranya, misalnya, mengenakan pakaian yang menutup lengan dan tungkai, menggunakan obat oles antinyamuk, serta memasang kelambu di tempat tidur. Selain itu, dianjurkan segera memeriksakan diri ke dokter bila sakit.

Selain itu, perempuan hamil dianjurkan untuk tidak berkunjung ke daerah-daerah yang terjangkiti virus Zika. Jika harus menempuh perjalanan ke wilayah tersebut, hendaknya melakukan tindakan pencegahan dari gigitan nyamuk.

“Bagi yang merencanakan kehamilan, sebaiknya menunda selama delapan minggu pasca kepulangan dari daerah tersebut,” kata Oscar Primadi, kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes.

Sementara itu, yang baru kembali dari daerah persebaran virus Zika diminta untuk memeriksakan kondisi kesehatan dalam 14 hari setelah tiba di Indonesia. Bila mengalami keluhan atau gejala demam, ruam kulit, nyeri sendi dan otot, sakit kepala dan mata merah, yang bersangkutan dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

“Kepada dokter, hendaknya dijelaskan juga riwayat perjalanannya,” ujarnya. (bil/mia/sha/c11/ca)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/