28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Bakal Calon di Pilgubsu 2013 Golkar Pilih Chairuman

MEDAN-Pertanyaan masyarakat Sumatera Utara (Sumut) soal siapa yang dipilih Golkar untuk maju dalam Pilgubsu 2013 terjawab sudah. Partai berlambang pohon beringin itu memilih kadernya, Chairuman Harahap.

Berdasarkan laporan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumut ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, yang langsung diterima Ketua Umum (Ketum) DPP Golkar, Abu Rizal Bakrie (ARB), Kamis (1/11), ditetapkanlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Chairuman Harahap sebagai Cagubsu 2013-2018 dari Partai Golkar.

Hal itu dibenarkan langsung oleh Chairuman Harahap, saat dikonfirmasi pada Jumat (2/11). Pernyataan Chairuman itu juga,
membenarkan status pribadinya di jejaring sosial facebook miliknya yang dibaca Sumut Pos.
“Benar. Tapi kita tunggu surat resminya,” jawab Chairuman singkat.

Kebenaran keputusan dan ketetapan DPP atas dipilihnya Chairuman Harahap sebagai Cagubsu tersebut, juga dibenarkan sejumlah fungsionaris DPD I Golkar Sumut, salah satunya Chaidir Ritonga.

“Keputusan itu tidak dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, tapi ada satu waktu DPD melaporkan persoalan Cagubsu ke Ketum DPP Partai Golkar Abu Rizal Bakrie, Kamis (1/11) lalu di Bakrie Tower, Jakarta. Dari hasil survei yang ada, diputuskan jika hasil survei yang ada menunjukkan nonkader tidak lebih dari 10 persen nilainya dari kader, maka partai memutuskan kaderlah yang akan diusung. Dan dalam posisi ini, beliau (Chairuman, Red) yang tertinggi sehingga ditetapkan dan diputuskan sebagai Cagubsu dari Golkar,” ungkapnya.

Pertanyaannya, bagaimana pula dengan track record Chairuman yang pada dua kali pencalonan sebelumnya di pentas yang sama, tidak terpilih dan tidak diusung jadi Cagubsu oleh Golkar? Apakah itu tidak menjadi perhatian dari DPP Partai Golkar, yang bisa mengubah hasil keputusan tersebut?
Terkait hal itu, pria yang juga Wakil Ketua DPRD Sumut ini, tidak memberikan penjelasan secara spesifik. Dia hanya mengatakan, proses pembahasan soal pernak-pernik Cagubsu dari Golkar masih akan dibahas di tingkat DPP, hingga Selasa (6/11).

Begitu pula, saat disinggung soal rumor yang menyatakan partai politik (parpol) yang paling terbuka berkoalisi dengan Golkar adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Lalu, rumor lain juga berhenbus kalau sejatinya DPD bersedia untuk menempatkan kader partai lain jadi Cagubsu dan menempatkan dua sosok kadernya yakni Erry Nuradi atau Ajib Shah sebagai Cawagubsu dan Golkar. Untuk semua hal itu, Chaidir juga tidak memberikan jawaban spesifik.
“Semuanya masih dibahas di DPP, dan nanti akan ada keputusan akhir seperti apa nantinya. Kita menunggu hasil dari DPP itu,” aku Chaidir lagi.

Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumut yang juga fungsionaris DPD I Golkar Sumut, Ajib Shah yang dikonfirmasi soal penetapan Chairuman Harahap tersebut, menjawab secara datar.

“Masih diproses dan dibahas di DPP,” jawabnya singkat.

Namun, saat disinggung kalau informasi itu didapat langsung dari internal Golkar, Ajib menyatakan, dalam pembahasan Pilgubsu di DPP memang yang jadi prioritas adalah kader. “Dari mana lagi informasi itu? Insya Allah kita masih menunggu keputusan resmi partai. Dan kalau ada kader partai di DPRD Sumut yang asal bunyi (asbun), pasti akan dikenai sanksi. Nah, prioritasnya memang kader partai,” jawabnya lagi.

Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (Sumut), Rafdinal SSos, keputusan penetapan Chairuman jadi Cagubsu bisa diasumsikan Partai Golkar menjadi keputusan yang tepat.

Alasannya, berasal dari kader partai berlambang pohon beringin sendiri. “Jika dari nonkader, potensial partai jadi terpecah. Dan yang lalu-lalu, saat tidak diusung itu karena faktor X. Dan, peluangnya sampai sejauh ini masih fifty-fifty,” ungkapnya.

Dikatakannya lagi, dalam pencalonan ini, sebenarnya Golkar tertantang untuk memasangkan calon baik untuk BK 1 maupun BK 2 sama-sama dari kader.
Kedua sosok itu, yakni Chairuman dan Erry Nuradi sebagai Cawagubsunya. “Sebenarnya itu bisa jadi tantangan, berani tidak Golkar memasangkan dua kadernya itu?” ucapnya.

Jika di luar kader, sambungnya, Chairuman lebih pasnya dipasangkan dengan Nasril Bahar dari Partai Amanat Nasional (PAN). “Lebih pas dengan Nasril Bahar,” ucapnya.(ari)

MEDAN-Pertanyaan masyarakat Sumatera Utara (Sumut) soal siapa yang dipilih Golkar untuk maju dalam Pilgubsu 2013 terjawab sudah. Partai berlambang pohon beringin itu memilih kadernya, Chairuman Harahap.

Berdasarkan laporan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumut ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, yang langsung diterima Ketua Umum (Ketum) DPP Golkar, Abu Rizal Bakrie (ARB), Kamis (1/11), ditetapkanlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Chairuman Harahap sebagai Cagubsu 2013-2018 dari Partai Golkar.

Hal itu dibenarkan langsung oleh Chairuman Harahap, saat dikonfirmasi pada Jumat (2/11). Pernyataan Chairuman itu juga,
membenarkan status pribadinya di jejaring sosial facebook miliknya yang dibaca Sumut Pos.
“Benar. Tapi kita tunggu surat resminya,” jawab Chairuman singkat.

Kebenaran keputusan dan ketetapan DPP atas dipilihnya Chairuman Harahap sebagai Cagubsu tersebut, juga dibenarkan sejumlah fungsionaris DPD I Golkar Sumut, salah satunya Chaidir Ritonga.

“Keputusan itu tidak dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, tapi ada satu waktu DPD melaporkan persoalan Cagubsu ke Ketum DPP Partai Golkar Abu Rizal Bakrie, Kamis (1/11) lalu di Bakrie Tower, Jakarta. Dari hasil survei yang ada, diputuskan jika hasil survei yang ada menunjukkan nonkader tidak lebih dari 10 persen nilainya dari kader, maka partai memutuskan kaderlah yang akan diusung. Dan dalam posisi ini, beliau (Chairuman, Red) yang tertinggi sehingga ditetapkan dan diputuskan sebagai Cagubsu dari Golkar,” ungkapnya.

Pertanyaannya, bagaimana pula dengan track record Chairuman yang pada dua kali pencalonan sebelumnya di pentas yang sama, tidak terpilih dan tidak diusung jadi Cagubsu oleh Golkar? Apakah itu tidak menjadi perhatian dari DPP Partai Golkar, yang bisa mengubah hasil keputusan tersebut?
Terkait hal itu, pria yang juga Wakil Ketua DPRD Sumut ini, tidak memberikan penjelasan secara spesifik. Dia hanya mengatakan, proses pembahasan soal pernak-pernik Cagubsu dari Golkar masih akan dibahas di tingkat DPP, hingga Selasa (6/11).

Begitu pula, saat disinggung soal rumor yang menyatakan partai politik (parpol) yang paling terbuka berkoalisi dengan Golkar adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Lalu, rumor lain juga berhenbus kalau sejatinya DPD bersedia untuk menempatkan kader partai lain jadi Cagubsu dan menempatkan dua sosok kadernya yakni Erry Nuradi atau Ajib Shah sebagai Cawagubsu dan Golkar. Untuk semua hal itu, Chaidir juga tidak memberikan jawaban spesifik.
“Semuanya masih dibahas di DPP, dan nanti akan ada keputusan akhir seperti apa nantinya. Kita menunggu hasil dari DPP itu,” aku Chaidir lagi.

Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumut yang juga fungsionaris DPD I Golkar Sumut, Ajib Shah yang dikonfirmasi soal penetapan Chairuman Harahap tersebut, menjawab secara datar.

“Masih diproses dan dibahas di DPP,” jawabnya singkat.

Namun, saat disinggung kalau informasi itu didapat langsung dari internal Golkar, Ajib menyatakan, dalam pembahasan Pilgubsu di DPP memang yang jadi prioritas adalah kader. “Dari mana lagi informasi itu? Insya Allah kita masih menunggu keputusan resmi partai. Dan kalau ada kader partai di DPRD Sumut yang asal bunyi (asbun), pasti akan dikenai sanksi. Nah, prioritasnya memang kader partai,” jawabnya lagi.

Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (Sumut), Rafdinal SSos, keputusan penetapan Chairuman jadi Cagubsu bisa diasumsikan Partai Golkar menjadi keputusan yang tepat.

Alasannya, berasal dari kader partai berlambang pohon beringin sendiri. “Jika dari nonkader, potensial partai jadi terpecah. Dan yang lalu-lalu, saat tidak diusung itu karena faktor X. Dan, peluangnya sampai sejauh ini masih fifty-fifty,” ungkapnya.

Dikatakannya lagi, dalam pencalonan ini, sebenarnya Golkar tertantang untuk memasangkan calon baik untuk BK 1 maupun BK 2 sama-sama dari kader.
Kedua sosok itu, yakni Chairuman dan Erry Nuradi sebagai Cawagubsunya. “Sebenarnya itu bisa jadi tantangan, berani tidak Golkar memasangkan dua kadernya itu?” ucapnya.

Jika di luar kader, sambungnya, Chairuman lebih pasnya dipasangkan dengan Nasril Bahar dari Partai Amanat Nasional (PAN). “Lebih pas dengan Nasril Bahar,” ucapnya.(ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/