26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Warga Menolak, Pilih Bertahan, Acam Demo ke Gubsu

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Rumah warga di pinggir rel kereta api Jalan Stasiun, Kecamatan Medan Belawan.

SUMUTPOS.CO – Sebahagian dari 141 bangunan liar yang berdiri di pinggiran rel Kereta Api Jalan Stasiun, Kecamatan Medan Belawan telah dibongkar sendiri oleh warga. Namun, beberapa warga yang menolak untuk membongkar memilih untuk tetap bertahan menguasai lahan dan akan melakukan demo ke kantor Gubsu.

Begitulah dikatakan salah satu warga, Irfan yang masih bertahan tidak membongkar bangunannya. “Kemarin, saya sudah terima surat pembongkaran (SP) 3, tapi saya dan sebahagian yang belum membongkar tetap bertahan di lahan ini,” katanya, Selasa (5/9).

Dikatakan pria 44 tahun ini, pihaknya kecewa dengan PT KAI yang tidak konsisten dalam menyikapi permasalahan lahan yang akan dibongkar, karena, sejak masuknya surat pemberitahuan pembongkaran, warga yang mendiami lahan melakukan demo ke kantor Stasiun Kereta Api.

Hasilnya, pada pertemuan itu, PT KAI berjanji tidak akan mengeluarkan surat pembongkaran, masalah ini akan ditempuh dengan jalan mufakat. Ternyata, PT KAI telah melanggar kesepakatan dengan masyarakat. “Ini sudah tidak benar, kemarin dikatakan tidak ada surat pembongkaran sebelum adanya kesepakatan. Surat sudah kami terima, diberi waktu hingga hari sabtu depan. Apapun yang terjadi, kami tetap bertahan dan akan melakukan langkah – langkah perjuangan,” jelas Irfan.

Dijelaskan Irfan, mereka yang bertahan berkisar 20 bangunan, karena kecewa dengan pihak PT KAI yang sengaja menggusur untuk kepentingan pengembang di lahan PT KAI. “Kami sudah dengar, lahan ini mau digunakan untuk bisnis oknum yang ada di PT KAI dengan pihak pengembang. Kalau lahan ini digunakan untuk kepentingan pemerintah atau PT KAI kami bersedia angkat kaki dari lahan ini, karena adanya kepentingan pengembang, makanya kami tetap bertahan,” tegas pria yang juga menjabat kepling di Kelurahan Bahagia.

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Rumah warga di pinggir rel kereta api Jalan Stasiun, Kecamatan Medan Belawan.

SUMUTPOS.CO – Sebahagian dari 141 bangunan liar yang berdiri di pinggiran rel Kereta Api Jalan Stasiun, Kecamatan Medan Belawan telah dibongkar sendiri oleh warga. Namun, beberapa warga yang menolak untuk membongkar memilih untuk tetap bertahan menguasai lahan dan akan melakukan demo ke kantor Gubsu.

Begitulah dikatakan salah satu warga, Irfan yang masih bertahan tidak membongkar bangunannya. “Kemarin, saya sudah terima surat pembongkaran (SP) 3, tapi saya dan sebahagian yang belum membongkar tetap bertahan di lahan ini,” katanya, Selasa (5/9).

Dikatakan pria 44 tahun ini, pihaknya kecewa dengan PT KAI yang tidak konsisten dalam menyikapi permasalahan lahan yang akan dibongkar, karena, sejak masuknya surat pemberitahuan pembongkaran, warga yang mendiami lahan melakukan demo ke kantor Stasiun Kereta Api.

Hasilnya, pada pertemuan itu, PT KAI berjanji tidak akan mengeluarkan surat pembongkaran, masalah ini akan ditempuh dengan jalan mufakat. Ternyata, PT KAI telah melanggar kesepakatan dengan masyarakat. “Ini sudah tidak benar, kemarin dikatakan tidak ada surat pembongkaran sebelum adanya kesepakatan. Surat sudah kami terima, diberi waktu hingga hari sabtu depan. Apapun yang terjadi, kami tetap bertahan dan akan melakukan langkah – langkah perjuangan,” jelas Irfan.

Dijelaskan Irfan, mereka yang bertahan berkisar 20 bangunan, karena kecewa dengan pihak PT KAI yang sengaja menggusur untuk kepentingan pengembang di lahan PT KAI. “Kami sudah dengar, lahan ini mau digunakan untuk bisnis oknum yang ada di PT KAI dengan pihak pengembang. Kalau lahan ini digunakan untuk kepentingan pemerintah atau PT KAI kami bersedia angkat kaki dari lahan ini, karena adanya kepentingan pengembang, makanya kami tetap bertahan,” tegas pria yang juga menjabat kepling di Kelurahan Bahagia.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/