MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengklaim, saat ini kasus penularan Covid-19 di Kota Medan berangsur menurun. Barometernya, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Medan jauh lebih tinggi dari angka penularan. Alhasil, angka pasien Covid-19 aktif di Kota Medan turun cukup signifikan sejak bulan Oktober yang lalu.
PENURUNAN itu dibuktikan secara grafik. Pada bulan September, tingkat penyebaran virus mencapai 55 orang per hari. Sedangkan pada bulan Oktober, sudah menjadi 44 orang per hari.
“Alhamdulillah, Covid-19 di Kota Medan sudah menurun sejak Oktober lalu. Terakhir data terkonfirmasi positif ada 6.852 orang, sembuh 5148, dirawat 1404 dan meninggal 300 orang. Itu adalah data terakhir, Minggu (1/11) kemarin,” ucap Juru bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes kepada awak media, Senin (2/11).
Ia menyebutkan, data suspek terakhir di Kota Medan ada sebanyak 9.306. Dari jumlah itu, sebanyak 8.783 pasien telah dibolehkan pulang.
Selain itu, dari total yang telah terkonfirmasi positif yakni sebanyak 6.852 orang, sebanyak 5.148 orang telah dinyatakan sembuh. Dari total itu, 300 orang dinyatakan meninggal dunia. Artinya saat ini, jumlah pasien positif aktif tinggal 1.404 pasien.
Data terupdate Covid-19 yang ada di Kota Medan, bisa di akses melalui https://covid19. pemkomedan.co.id. “Kita mengupdate data itu setiap hari pada sore hari. Karena kita terima dahulu semua data-data swab dari provinsi, kemudian diberitahukan ke daerah-daerah dan di update untuk hari ini,” ujarnya.
“Saya ambil contoh tanggal 21 Oktober lalu. Perlu kita ketahui bahwa data Covid-19 di 21 Kecamatan itu ada yang cukup besar, yang pertama Kecamatan Medan Johor, Medan Selayang, Medan Tuntungan dan Medan Sunggal, Hal ini menjadi prioritas kita yang utama untuk penanggulangan Covid-19,” katanya.
Menurutnya, penurunan angka kasus positif Covid-19 di Kota Medan terjadi karena telah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Antara lain memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Untuk itu, Pemko Medan terus mengajak seluruh masyarakat Kota Medan agar tetap bersama-sama dalam meningkatkan disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan pada kehidupan sehari-hari, sesuai dengan Perwal No. 27/2020 tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, lanjut Mardohar juga meningkatkan angka kesembuhan menjadi lebih baik. Artinya, pihaknya juga terus berusaha agar pelayanan juga makin terfokus dan lebih baik.
“Tapi tetap saja kasusnya masih ada, inilah penanganan kita yang sudah dilakukan, mungkin belum sempurna. Dalam melakukan penurunan ini kita harus lebih jeli lagi dan butuh peningkatan pelayanan serta kesadaran masyarakat,” jelasnya.
Mengenai jumlah jenazah Covid-19 yang dimakamkan di TPU khusus Covid-19 di Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, berdasarkan data yang dimiliki Satgas Covid-19 Kota Medan per 13 Oktober 2020 lalu, jumlah jenazah telah mencapai 567 jenazah. Dari jumlah tersebut, 425 orang merupakan warga Kota Medan, sisanya dari luar daerah.
“Kami juga terus memberikan sosialisasi dan edukasi bagi seluruh lapisan masyarakat agar tetap mengedepankan protokol kesehatan. Selain itu, masyarakat yang terkena Covid-19 semakin terlayani. Sehingga grafik mereka yang sembuh terus meningkat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Statistik dan Informasi Publik Dinas Kominfo Medan, Drs Harunsyah M.AP mengatakan jika pihaknya di Dinas Kominfo Kota Medan juga sedang terus berupaya dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Salahsatunya dengan meningkatkan ketersediaan informasi secara lengkap kepada masyarakat melalui media .
“Peran media sangat besar dalam membantu kami memberikan informasi kepada masyarakat terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Kota Medan. Ada beberapa hal yang harus dibenahi, dan kita usahakan untuk membenahinya agar informasi dapat tersampaikan secara detail, termasuk data kecamatan per kecamatan,” ungkapnya.
Di Sumut Masih Meningkat
Berbeda dengan Kota Medan, peningkatan angka kasus konfirmasi positif Covid-19 di Sumut masih terus terjadi. Akan tetapi penderita yang sembuh juga terus meningkat. Untuk itu, seluruh lapisan masyarakat, pelaku usaha dan instansi tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 atau setidaknya perilaku 3M yaitu menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, serta menjaga jarak dan hindari kerumunan.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB menyampaikan, update data kasus Covid-19 Sumut hingga Senin (2/11), tercatat ada 716 kasus suspek (naik 43 kasus). Kemudian, 13.277 kasus positif (naik 79 kasus), 10.846 kasus sembuh (naik 68 kasus), dan 542 kasus meninggal (naik 6 kasus).
Menurut Whiko, dari jumlah kasus konfirmasi sebanyak 13.277 tersebut, mengalami peningkatan 636 kasus selama seminggu terakhir. Sedangkan jumlah kasus sembuh 10.846, meningkat 577 kasus. Sementara jumlah kasus meninggal 542, meningkat 20 kasus.
“Jumlah 13.277 penderita konfirmasi positif tersebut, telah dipastikan melalui pemeriksaan hasil swab PCR. Dari jumlah itu, ada 10.846 penderita yang sudah dinyatakan sembuh dan 542 penderita meninggal dunia. Sisanya, penderita yang masih ada saat ini dinyatakan sebagai penderita Covid-19 aktif tercatat mulai 1 November 2020 sebanyak 1.889 orang,” papar Whiko saat menyampaikan update data kasus Covid-19 Sumut melalui streaming video Youtube, Senin sore.
Whiko melanjutkan, dari 1.889 penderita Covid-19 aktif, sebanyak 1.424 penderita melaksanakan isolasi mandiri (tanpa gejala) dan 465 penderita melakukan isolasi di rumah sakit. “Kami mengimbau pada penderita Covid-19 positif tanpa gejala yang melaksanakan isolasi mandiri agar tetap menerapkan protokol kesehatan, sehingga mencegah penularannya pada orang lain,” ujarnya.
Disebutkan dia, angka kesembuhan per 1 November sebesar 81,66 persen. Angka ini meningkat 0,45 poin dibandingkan minggu sebelumnya 81,21 persen. Angka kesembuhan tesebut sedikit lebih rendah dari angka Covid-19 nasional sebesar 82,83 persen pada periode yang sama. Sedangkan angka kematian diperoleh 4,06 persen atau sedikit menurun 0,05 poin dibandingkan minggu sebelumnya 4,11 persen.
“Pandemi Covid-19 masih terus berlangsung dan hidup berdampingan. Oleh karena itu, kita semua harus konsiten dan bersemangat untuk memutus rantai penularannya dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan perilaku 3M. Selain itu, tingkatkan imunitas tubuh dengan olahraga teratur, istirahat yang cukup, makan makanan bergizi serta konsumsi vitamin,” sebut Whiko.
Ia mengharapkan, agar masyarakat menjadikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 bagian dari kebutuhan hidup. Tujuannya, tak lain supaya tetap sehat tanpa Covid-19. “Dengan menerapkan protokol kesehatan, berarti kita telah menjaga diri kita dan keluarga kita dari virus corona,” tuturnya.
Disampaikan Whiko, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi melalui Satgas Penanganan Covid-19 Sumut sangat berterima kasih kepada masyarakat, pelaku usaha atau pihak-pihak, yang telah mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat. Termasuk, selama masa cuti bersama dan libur panjang beberapa hari lalu. Peran serta mereka telah memberikan kontribusi yang besar dalam memutus rantai penularan virus corona di Sumut.
“Bagi mereka yang belum melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, diminta agar menerapkannya. Sebab, tidak menutup kemungkinan terjadinya lonjakan penderita yang terpapar virus corona bila mengabaikan protokol kesehatan tersebut,” katanya.
Beberapa contoh bisa dilihat dari sejumlah negara di Eropa yang saat ini kembali mengambil kebijakan untuk melakukan lockdown di negaranya. Hal itu dikarenakan peningkatan yang tajam penderita Covid-19 di negara tersebut. “Maka dari itu, penerapan protokol kesehatan harus dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, pelaku usaha hingga instansi dalam menghadapi pandemi. Hal ini agar Covid-19 dapat terkendali dan segera selesai,” pungkasnya. (map/ris)