28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

11 Kabupaten Perlambat Penyaluran Dana Bos

MEDAN- Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Sumut) meminta kepada 11 kabupaten/kota untuk segera melaporkan data siswa penerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Pasalnya, tanpa ada laporan itu sama saja kabupaten/kota memperlambat penyaluran dana tersebut.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Sumut Syaiful Syafri ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (3/1). Menurut dia, kini masih ada melakukan rekapitulasi data jumlah siswa baik Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang baru masuk.

Dia memaparkan, 11 Kabupaten/Kota  yang belum melaporkan data siswa diantaranya yakni Tanjung Balai, Labuhan Batu, Langkat, Nias Barat, Padanglawas, Padang Sidimpuan, Samosir, Tebing Tinggi, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara.

Syaiful menyebutkan beberapa daerah yang menyampaikan sebagian data yang masuk seperti Medan, Nias, dan Pakpak Bharat. “Sedangkan Medan, baru sebagian siswa yakni SD, sedangkan tingkat SMP belum ada. Kami harapkan segera dilengkapi datanya,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia meminta, pengiriman data-data tersebut harus secepatnya masuk ke Dinas Pendidikan Sumut. Sebab, target penyaluran dana BOS yakni tanggal 16 Januari 2012. “Harapannya besok (hari ini, Red) harus sudah masuk data-datanya, karena kami harus merekapitulasi, dan mengkonfirmasi data-datanya. Belum lagi kami harus membuat MoU dengan kabupaten/kota,” paparnya.

Menurut Syaiful tim monitoring dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional akan turun secara langsung melihat kesiapan daerah. Apabila daerah terlambat mengirimkan data, maka dampaknya kepada penyaluran dana BOS. Diharapkan, Sumut jangan tertinggal dengan Provinsi lainnya dalam penyaluran dana BOS.
“Kami ingin pelaksanaannya sesuai dengan target pemerintah. Jadi kami harapkan dukungan kabupaten/kota. Para Kepala Dinas jangan menyerahkan sepenuhnya kepada staf, tapi turut melihat data-data yang disampaikan tersebut,” ucapnya.

Mantan Pj Bupati Batubara ini menegaskan, penyaluran dana BOS tahun 2012 tidak menggunakan sistem lama. Kini, pengelolaan dana BOS langsung di bawah tanggungjawab Pemerintah Provinsi, dan tidak lagi Pemkab/Pemko. Dalam penyalurannya, dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk Sumut pada 2012  mencapai Rp1,5 triliun untuk sekitar 2,3 juta siswa. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya nilai yang dikucurkan pemerintah ke masing-masing satuan pendidikan.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, M Rajab Lubis mengakui, masih ada beberapa sekolah yang perlu diverifikasi data jumlah siswanya. Untuk itu, pihaknya belum menyerahkan sepenuhnya data siswanya.”Kami upayakan dalam beberapa hari ke depan datanya sudah siap, dan langsung diserahkan ke Provinsi,” jelasnya. (uma)
Rajab menyatakan, besarnya jumlah siswa penerima dana BOS membuat pihaknya teliti dalam melihat laporan sekolah. Sehingga, penyaluran dana BOS menjadi tepat sasaran.(uma)

MEDAN- Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Sumut) meminta kepada 11 kabupaten/kota untuk segera melaporkan data siswa penerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Pasalnya, tanpa ada laporan itu sama saja kabupaten/kota memperlambat penyaluran dana tersebut.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Sumut Syaiful Syafri ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (3/1). Menurut dia, kini masih ada melakukan rekapitulasi data jumlah siswa baik Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang baru masuk.

Dia memaparkan, 11 Kabupaten/Kota  yang belum melaporkan data siswa diantaranya yakni Tanjung Balai, Labuhan Batu, Langkat, Nias Barat, Padanglawas, Padang Sidimpuan, Samosir, Tebing Tinggi, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara.

Syaiful menyebutkan beberapa daerah yang menyampaikan sebagian data yang masuk seperti Medan, Nias, dan Pakpak Bharat. “Sedangkan Medan, baru sebagian siswa yakni SD, sedangkan tingkat SMP belum ada. Kami harapkan segera dilengkapi datanya,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia meminta, pengiriman data-data tersebut harus secepatnya masuk ke Dinas Pendidikan Sumut. Sebab, target penyaluran dana BOS yakni tanggal 16 Januari 2012. “Harapannya besok (hari ini, Red) harus sudah masuk data-datanya, karena kami harus merekapitulasi, dan mengkonfirmasi data-datanya. Belum lagi kami harus membuat MoU dengan kabupaten/kota,” paparnya.

Menurut Syaiful tim monitoring dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional akan turun secara langsung melihat kesiapan daerah. Apabila daerah terlambat mengirimkan data, maka dampaknya kepada penyaluran dana BOS. Diharapkan, Sumut jangan tertinggal dengan Provinsi lainnya dalam penyaluran dana BOS.
“Kami ingin pelaksanaannya sesuai dengan target pemerintah. Jadi kami harapkan dukungan kabupaten/kota. Para Kepala Dinas jangan menyerahkan sepenuhnya kepada staf, tapi turut melihat data-data yang disampaikan tersebut,” ucapnya.

Mantan Pj Bupati Batubara ini menegaskan, penyaluran dana BOS tahun 2012 tidak menggunakan sistem lama. Kini, pengelolaan dana BOS langsung di bawah tanggungjawab Pemerintah Provinsi, dan tidak lagi Pemkab/Pemko. Dalam penyalurannya, dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk Sumut pada 2012  mencapai Rp1,5 triliun untuk sekitar 2,3 juta siswa. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya nilai yang dikucurkan pemerintah ke masing-masing satuan pendidikan.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, M Rajab Lubis mengakui, masih ada beberapa sekolah yang perlu diverifikasi data jumlah siswanya. Untuk itu, pihaknya belum menyerahkan sepenuhnya data siswanya.”Kami upayakan dalam beberapa hari ke depan datanya sudah siap, dan langsung diserahkan ke Provinsi,” jelasnya. (uma)
Rajab menyatakan, besarnya jumlah siswa penerima dana BOS membuat pihaknya teliti dalam melihat laporan sekolah. Sehingga, penyaluran dana BOS menjadi tepat sasaran.(uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/