25 C
Medan
Wednesday, December 4, 2024
spot_img

Robi Barus: Penanggulangan Kemiskinan Tak Melulu Soal Bansos

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Masalah kemiskinan masih terus menjadi perhatian dan fokus pemerintah, tak terkecuali bagi Pemko Medan. Berbagai upaya terus dilakukan, termasuk dengan memberikan bantuan sosial (bansos).

Namun perlu diketahui masyarakat, untuk menanggulangi masalah kemiskinan, pemerintah tidak melulu hanya berfokus kepada pendistribusian bantuan-bantuan sosial. Hal itu diungkapkan Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Medan, Robi Barus SE M.AP saat menggelar Sosialisasi Produk Hukum Daerah Kota Medan No.5 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kemiskinan di Jalan Laboratorium, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Minggu (4/2/2024) sore.

“Banyak masyarakat yang berfikir bahwa untuk menanggulangi kemiskinan masyarakat cukup diberikan bansos, baik itu seperti PKH (program keluarga harapan), BPNT (bantuan pangan non tunai), PIP (Program Indonesia Pintar), hingga bantuan lansia. Semua itu bansos yang sangat membantu, tapi tidak satu-satunya upaya untuk menanggulangi kemiskinan,” ucap Robi Barus.

Dikatakan Robi Barus, diluar bantuan sosial dari pemerintah tersebut, Pemko Medan telah melakukan berbagai upaya lainnya untuk menanggulangi masalah kemiskinan. Dimulai dari sisi kesehatan, pemerintah telah menyiapkan jaminan kesehatan sosial berupa UHC. UHC juga merupakan upaya pemerintah untuk menyelamatkan warganya dari kemiskinan.

“Bayangkan kalau kita sakit tapi tak punya jaminan kesehatan, berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk biaya berobat. Bukan rahasia lagi, banyak orang yang jatuh miskin karena sakit. Pemko Medan telah memberikan jaminan kesehatan berupa UHC, dan UHC bisa menyelamatkan kita dari kemiskinan,” ujarnya.

Selanjutnya, sambung Robi, Pemko Medan juga telah berupaya untuk terus secara konsisten menyiapkan Job Fair (lowongan kerja) bagi setiap warga Kota Medan, khususnya bagi yang belum memiliki pekerjaan (pengangguran). “Angka pengangguran selalu berbanding lurus dengan angka kemiskinan. Dengan semakin rendahnya angka pengangguran terbuka di Kota Medan, maka dapat dipastikan angka kemiskinan juga ikut menurun,” katanya.

Kemudian, lanjut Robi, Pemko Medan juga terus melakukan pelatihan-pelatihan kerja bagi para warga yang belum memiliki pekerjaan. Dengan begitu, warga yang sudah memiliki keahlian dapat membuka usaha bahkan lapangan kerja. Setidaknya, keahlian itu dapat membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan.

“Kemudian ada juga pelatihan-pelatihan UMKM dan bantuan alat usaha. Ini semua adalah beberapa contoh upaya pemerintah selain pemberian bansos untuk menanggulangi masalah kemiskinan di Kota Medan,” pungkasnya. (map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Masalah kemiskinan masih terus menjadi perhatian dan fokus pemerintah, tak terkecuali bagi Pemko Medan. Berbagai upaya terus dilakukan, termasuk dengan memberikan bantuan sosial (bansos).

Namun perlu diketahui masyarakat, untuk menanggulangi masalah kemiskinan, pemerintah tidak melulu hanya berfokus kepada pendistribusian bantuan-bantuan sosial. Hal itu diungkapkan Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Medan, Robi Barus SE M.AP saat menggelar Sosialisasi Produk Hukum Daerah Kota Medan No.5 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kemiskinan di Jalan Laboratorium, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Minggu (4/2/2024) sore.

“Banyak masyarakat yang berfikir bahwa untuk menanggulangi kemiskinan masyarakat cukup diberikan bansos, baik itu seperti PKH (program keluarga harapan), BPNT (bantuan pangan non tunai), PIP (Program Indonesia Pintar), hingga bantuan lansia. Semua itu bansos yang sangat membantu, tapi tidak satu-satunya upaya untuk menanggulangi kemiskinan,” ucap Robi Barus.

Dikatakan Robi Barus, diluar bantuan sosial dari pemerintah tersebut, Pemko Medan telah melakukan berbagai upaya lainnya untuk menanggulangi masalah kemiskinan. Dimulai dari sisi kesehatan, pemerintah telah menyiapkan jaminan kesehatan sosial berupa UHC. UHC juga merupakan upaya pemerintah untuk menyelamatkan warganya dari kemiskinan.

“Bayangkan kalau kita sakit tapi tak punya jaminan kesehatan, berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk biaya berobat. Bukan rahasia lagi, banyak orang yang jatuh miskin karena sakit. Pemko Medan telah memberikan jaminan kesehatan berupa UHC, dan UHC bisa menyelamatkan kita dari kemiskinan,” ujarnya.

Selanjutnya, sambung Robi, Pemko Medan juga telah berupaya untuk terus secara konsisten menyiapkan Job Fair (lowongan kerja) bagi setiap warga Kota Medan, khususnya bagi yang belum memiliki pekerjaan (pengangguran). “Angka pengangguran selalu berbanding lurus dengan angka kemiskinan. Dengan semakin rendahnya angka pengangguran terbuka di Kota Medan, maka dapat dipastikan angka kemiskinan juga ikut menurun,” katanya.

Kemudian, lanjut Robi, Pemko Medan juga terus melakukan pelatihan-pelatihan kerja bagi para warga yang belum memiliki pekerjaan. Dengan begitu, warga yang sudah memiliki keahlian dapat membuka usaha bahkan lapangan kerja. Setidaknya, keahlian itu dapat membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan.

“Kemudian ada juga pelatihan-pelatihan UMKM dan bantuan alat usaha. Ini semua adalah beberapa contoh upaya pemerintah selain pemberian bansos untuk menanggulangi masalah kemiskinan di Kota Medan,” pungkasnya. (map)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/