Informasi lain menyebutkan, kendaraan yang terseret longsor, dua unit kendaraan Colt Diesel, dua unit L 300, Satu Unit Mitshubishi Mirage, dan dua unit kendaraan Toyota Avanza. Korban yang berhasil dievakuasi ke Poskesri, Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
“Saya berhasil keluar dari mobil setelah diseret dan dihantam material longsor, namun anak saya Romi Emrizal, hingga saat ini belum bias ditemukan,” sebut Rajab (55), seorang korban selamat pemilik kendaraan colt diesel pengangkut barang dagangan yang hendak menuju Kota Pakanbaru, kemarin sore.
Dia bersama sopirnya berhasil selamat dari maut, namun anaknya yang saat itu berada di luar kendaraan diperkirakan dihantam material longsor.
Berapa jumlah pasti kendaraan yang terseret dan tertimbun material longsor belum bisa dipastikan, sebab menurut keterangan pengendara dan saksi menyebutkan, sekitar 9 unit kendaraan berada tepat di dekat lokasi yang tertimbun longsor.
Kejadian berawal sekitar pukul 09.00 WIB, saat puluhan unit kendaraan terjebak macet di jalan Lintas Sumbar-Riau, diperbatasan Nagari Kotoalam dan Nagari Manggilang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Sebab ada material longsor yang menimbun badan jalan di arah depan menuju Kota Pekanbaru.
Badan jalan dipenuhi oleh kendaraan dengan tiga jalur kendaraan menuju arah yang sama. Kemudian tanah yang berada dilereng perbukitan sebelah kiri bergerak cepat meluncur kearah jurang di sisi kanan badan jalan. Kontan saja antrian kendaraan yang terjebak macet diantam hingga menyeretnya kejurang.
“Suara gemuruh seiring dengan pergerakan material lonsor, tanah bercampur batu menghantam sejumlah kendaraan. Kami berempat yang berada di atas mobil Avanza tidak sempat keluar, sampai akhirnya terseret dan terguling entah berapa kali hingga kedalam jurang,” sebut Irwan, 36, salah seorang korban.
Tidak mengalami luka serius, namun peristiwa tersebut membuat Iwan dan kawan-kawanya cukup trauma. Kaca kendaraan yang pecah akibat benturan menjadi satu-satunya pintu untuk bisa keluar dari mobilnya.

