26 C
Medan
Sunday, March 9, 2025

Luhut: Kalau Dipaksakan Diangkat, Bisa Hancur

Foto: Gideon Aritonang/Metro Siantar/SMG
DOA: Suster mendoakan dan menenangkan keluarga korban yang pingsan, saat doa bersama dan peletakan batu pertama pembangunan monument, Selasa (3/7).

Syaugi juga meminta maaf secara tulus kepada masyarakat Sumatera Utara, khususnya keluarga korban, jika ada yang merasa tim SAR gabungan kurang maksimal. Namun dia menyatakan segala daya dan upaya telah dikerahkan untuk mencari korban.

“Akhirnya pada hari ini, Selasa, tanggal 3 Juli 2018, pukul 14.45 WIB, operasi SAR terhadap tenggelamnya KM Sinar Bangun VI di perairan Danau Toba secara resmi dinyatakan ditutup. Semoga Allah SWT meridhoi kita semua,” ujarnya.

Meski Tim SAR Gabungan secara resmi menghentikan operasi pencarian korban KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba pada Selasa (3/7), namun Basarnas tetap bersiaga di Danau Toba. Tim akan berpatroli rutin mengantisipasi adanya jasad yang mengapung ke permukaan

“Untuk skala nasional, resmi kami hentikan. Personel Basarnas yang tinggal akan melakukan operasi rutin,” kata Kepala Kantor SAR Medan Budiawan, Selasa (3/7).

Sejumlah peralatan seperti kapal dan perahu karet ditinggal untuk kepentingan patroli. Operasi rutin akan dilakukan bersama Polisi Air dan TNI Angkatan Laut.

KM Sinar Bangun VI tenggelam pada Senin (18/6) lalu saat melaju dari Simanindo ke Tigaras. Ada 21 orang yang berhasil dievakuasi, 3 di antaranya tewas. Hingga operasi SAR nasional ditutup, ada 164 orang yang dinyatakan hilang.

Kasus tenggelamnya KM Sinar Bangun menjerat lima tersangka. Yakni, satu nahkoda kapal dan 4 pegawai Dishub Samosir. Termasuk Kepala Dishub Samosir NS. (dtc/int)

Foto: Gideon Aritonang/Metro Siantar/SMG
DOA: Suster mendoakan dan menenangkan keluarga korban yang pingsan, saat doa bersama dan peletakan batu pertama pembangunan monument, Selasa (3/7).

Syaugi juga meminta maaf secara tulus kepada masyarakat Sumatera Utara, khususnya keluarga korban, jika ada yang merasa tim SAR gabungan kurang maksimal. Namun dia menyatakan segala daya dan upaya telah dikerahkan untuk mencari korban.

“Akhirnya pada hari ini, Selasa, tanggal 3 Juli 2018, pukul 14.45 WIB, operasi SAR terhadap tenggelamnya KM Sinar Bangun VI di perairan Danau Toba secara resmi dinyatakan ditutup. Semoga Allah SWT meridhoi kita semua,” ujarnya.

Meski Tim SAR Gabungan secara resmi menghentikan operasi pencarian korban KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba pada Selasa (3/7), namun Basarnas tetap bersiaga di Danau Toba. Tim akan berpatroli rutin mengantisipasi adanya jasad yang mengapung ke permukaan

“Untuk skala nasional, resmi kami hentikan. Personel Basarnas yang tinggal akan melakukan operasi rutin,” kata Kepala Kantor SAR Medan Budiawan, Selasa (3/7).

Sejumlah peralatan seperti kapal dan perahu karet ditinggal untuk kepentingan patroli. Operasi rutin akan dilakukan bersama Polisi Air dan TNI Angkatan Laut.

KM Sinar Bangun VI tenggelam pada Senin (18/6) lalu saat melaju dari Simanindo ke Tigaras. Ada 21 orang yang berhasil dievakuasi, 3 di antaranya tewas. Hingga operasi SAR nasional ditutup, ada 164 orang yang dinyatakan hilang.

Kasus tenggelamnya KM Sinar Bangun menjerat lima tersangka. Yakni, satu nahkoda kapal dan 4 pegawai Dishub Samosir. Termasuk Kepala Dishub Samosir NS. (dtc/int)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru