Sementara Bendahara DPD PDIP Sumut, Zahir tak memungkiri kalau partainya ingin mengusung kader sendiri. “Idealnya seperti itu, bisa usung kader sendiri,” kata Zahir, Minggu (3/9).
Zahir menegaskan, setiap parpol tentunya ingin kadernya bisa diusung untuk maju dalam setiap agenda politik seperti Pilkada. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan juga PDI Perjuangan ikut bergabung ke dalam koalisi yang sudah dibentuk oleh parpol lain. “Kan sampai saat ini belum ada yang resmi. Nanti resminya ketika sudah mendaftar ke KPU,” katanya.
Kata dia, DPD PDIP bertugas membuka penjaringan Balon Gubsu. Selanjutnya, seluruh berkas para Balon Gubsu diserahkan ke DPP untuk diputuskan. “Sampai saat ini belum kelihatan apa arahan DPP. Tidak bisa ditebak, keputusan akhir tetap ada ditangan Ibu Ketua Umum,” bilangnya.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, lanjut dia, dijadwalkan akan hadir saat penutupan agenda rapat kerja daerah (Rakerda) pada 9 September 2017. “Rakerda 6 hingga 9 September. Namun, Ibu di jadwalkan hadir saat penutupan. Nanti beliau akan berikan arahan mengenai Pilkada 2018,” paparnya.
Lebih jauh, Zahir menyebut bahwa seluruh DPC PDI Perjuangan se-Sumut dijadwalkan akan menghadiri rakerda yang akan di gelar di Hotel Danau Toba itu. “Ini juga dalam rangka mendengar masukan dari pengurus di daerah, tentu mereka lebih faham aspirasi atau suara di bawah. Saat rakerda seluruh balon Gubsu yang mendaftar ke penjaringan PDI-P akan diundang untuk menyampaikan visi misi kepada seluruh peserta rakerda,” pungkasnya.
Sebelum, Sekretaris DPD PDIP Sumut, Soetarto belum bisa memberikan kepastian apakah PDIP ikut bergabung dalam koalisi yang sudah dibangun oleh Partai Golkar dengan mengusung Tengku Erry – Ngogesa. “Belum ada keputusan apapun,”katanya.
Dia menegaskan, mekanisme di internal PDIP saat ini sedang berlangsung. “Kemungkinan apapun bisa terjadi, politik itu dinamis, fleksibel,” tukasnya. (prn/dik/adz)