26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Hamil Tua, Dwi Utari Tetap Semangat Ikut Ujian SKD

Panitia Beri Fasilitas Khusus bagi Perserta Hamil, Sakit, dan Disabilitas

HAMIL: Dwi Utari, seorang peserta SKD CPNS Formasi Pemprovsu 2019 saat diwawancara wartawan usai mengikuti tes, Selasa (4/2).
HAMIL: Dwi Utari, seorang peserta SKD CPNS Formasi Pemprovsu 2019 saat diwawancara wartawan usai mengikuti tes, Selasa (4/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Usia kandungan Dwi Utari sudah memasuki delapan bulan. Meski begitu, niatnya sangat kuat untuk mengikuti ujian seleksi kompetensi dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 Pemprov Sumut di Aula Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sumut, Jalan Ngalengko Medan, Selasa (4/2).

WARGA Perumnas Martubung ini terdaftar sebagai peserta ujian untuk salah satu jabatan di Dinas Kesehatan Sumatera Utara Saat namanya dipanggil panitia untuk melakukan registrasi, ia berjalan tertatih-tatih. Meski begitu, ia tampak begitu semangat. Setelah registrasi, ia dan rekannya yang juga dalam kondisi hamil, diarahkan ke pintu lift menuju lantai 5 ruangan ujian.

“Tadi saya diperlakukan khusus. Yang hamil, sakit, dan baru melahirkan diberikan jalur khusus melalui lift sama panitianya, jadi tidak memberatkan,” kata Dwi kepada Sumut Pos usai mengikuti ujian di sesi II.

Ia mengungkapkan keinginan kuat menjadi aparatur sipil negara, demi masa depan keluarga dan anaknya kelak. Saat ditanya soal materi ujian, ia mengaku dapat menjawab dengan baik. “Alhamdulillah lancar. Insyaallah bisa terjawab,” ujar wanita 29 tahun yang sedang hamil delapan bulan seraya berharap bisa lulus.

Sementara itu Panitia Pengadaan CPNS Pemprov Sumut, Wasito, mengatakan, pihaknya memang memberi bantuan khusus untuk ibu hamil, yang baru operasi, sakit, dan untuk kalangan disabilitas. “Inikan pesertanya banyak, padat gitu. Jadi tujuan kita agar mempermudah saja sebenarnya agar mereka tidak kelelahan ya. Alhamdulillah sejauh ini pelaksanaan ujian SKD berjalan lancar,” katanya.

Pada hari kedua tersebut dibuat lima sesi ujian. Para peserta pun terlihat antusias mengikutinya.

Panitia tetap mengimbau agar datang tepat waktu, sehingga dalam mengikuti tes para peserta bisa lebih nyaman. Terlebih jika terlambat, otomatis peserta akan gugur. “Persiapan lainnya juga harus diperhatikan seperti kartu pengenal berupa KTP, kalau tidak membawanya tidak diperbolehkan masuk. Bisa membawa penggantinya, berupa surat keterangan dari Disdukcapil atau kartu keluarga bila KTP hilang,” imbuh Wasito.

SKD menggunakan sistem online atau CAT di mana peserta akan langsung tahu berapa hasilnya. Wasito mengatakan, pihaknya juga menyiapkan papan pengumuman secara online agar peserta dan anggota keluarga langsung mengetahui hasilnya. “Selain itu kita sudah siapkan tempat kesehatan bagi para peserta yang mengalami sakit,” ujarnya.

800 Pelamar Ikuti Ujian SKD CPNS Kabupaten Karo

Sementara, pada hari pertama pelaksanaan ujian SKD CPNS 2019 Kabupaten Karo diikuti 800 peserta di SMP Negeri 3 Berastagi, Selasa (4/2). Ujian menggunakan sistem CAT ini dibagi dalam 4 gelombang dengan jumlah 200 perserta per gelombang.

Kepala BKD Kabupaten Karo Tommy Heriko M Sidabutar mengatakan, total peserta yang akan mengikuti ujian sebanyak 7.386 orang. Ada tiga tes yang diujikan kepada masing-masing peserta yakni Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP).

Ujian SKD perdana ini dipantau langsung Bupati Karo Terkelin Brahmana, Wakil Bupati Karo Cory S Sebayang, Ketua DPRD Karo Iriani Tarigan, Anggota DPRD Karo Herti Delima Purba, Unsur Forkopimda, Wakapolres Tanah Karo, dari Kejaksaan Karo, pimpina OPD dan panitia dari BKN Kanreg VI Medan.

Bupati Karo memberi motivasi kepada seluruh peserta agar percaya pada kemampuan masing-masing dalam mengerjakan ujian. Ia berharap pelaksanaan ujian ini berjalan tertib dan lancar.

Bupati Karo juga mengungkapkan, penerimaan CPNS Kabupaten Karo ini mengedepankan prinsip transparansi, tidak dipungut biaya apapun serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. “Jangan percaya pada oknum-oknum tertentu yang mengatasanamakan pemerintah Kabupaten Karo ataupun pihak lain yang menjanjikan dapat meluluskan menjadi CPNS di kabupaten Karo,” tandasnya.

SKD Deliserdang Mulai 17 Februari

Sementara, Pemkab Deliserdang baru menggelar ujian SKD di Markas Kavleri Asam Kumbang, Kecamatan Medan Sunggal, pada 17 hingga 22 Februari mendatang. Sebanyak 5.046 peserta akan bersaing merebutkan 111 formasi tenagar teknis yang tersedia di Pemkab Deliserdang.

Kepala BKD Deliserdang, Yudi Hilmawan melalui Kabid Pengadaan Pegawai dan Mutasi, Syahrul mengatakan, ujian dimulai pukul 07.55 WIB. Namun, peserta harus hadir satu jam sebelum dimulai, karena ada proses registrasi pin dan pendaftaran.

“Harus hadir satu jam sebelum dimulai untuk menghindari membludaknya massa dalam proses registrasi pin. Bagi siapa yang terlambat dipastikan tidak diperbolehkan mengikuti SKD karena sudah jelas disampaikan dalam undangan,” terang Syahrul.

Disebutnya, ujian ini dilaksanakan dalam 5 sesi. Setiap sesi, diikuti 200 peserta. Dia juga mengingatkan agar para peserta mentaati peraturan selama seleksi, terutama penggunaan pakaian hitam-putih dan tidak diperkenankan menggunakan jeans. “Yang melanggar tata tertib selama pelaksanaan SKD akan diberikan sanksi yang tegas berupa teguran dan pembatalan jadi peserta ujian,” tegasnya. (prn/deo/btr)

Panitia Beri Fasilitas Khusus bagi Perserta Hamil, Sakit, dan Disabilitas

HAMIL: Dwi Utari, seorang peserta SKD CPNS Formasi Pemprovsu 2019 saat diwawancara wartawan usai mengikuti tes, Selasa (4/2).
HAMIL: Dwi Utari, seorang peserta SKD CPNS Formasi Pemprovsu 2019 saat diwawancara wartawan usai mengikuti tes, Selasa (4/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Usia kandungan Dwi Utari sudah memasuki delapan bulan. Meski begitu, niatnya sangat kuat untuk mengikuti ujian seleksi kompetensi dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 Pemprov Sumut di Aula Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sumut, Jalan Ngalengko Medan, Selasa (4/2).

WARGA Perumnas Martubung ini terdaftar sebagai peserta ujian untuk salah satu jabatan di Dinas Kesehatan Sumatera Utara Saat namanya dipanggil panitia untuk melakukan registrasi, ia berjalan tertatih-tatih. Meski begitu, ia tampak begitu semangat. Setelah registrasi, ia dan rekannya yang juga dalam kondisi hamil, diarahkan ke pintu lift menuju lantai 5 ruangan ujian.

“Tadi saya diperlakukan khusus. Yang hamil, sakit, dan baru melahirkan diberikan jalur khusus melalui lift sama panitianya, jadi tidak memberatkan,” kata Dwi kepada Sumut Pos usai mengikuti ujian di sesi II.

Ia mengungkapkan keinginan kuat menjadi aparatur sipil negara, demi masa depan keluarga dan anaknya kelak. Saat ditanya soal materi ujian, ia mengaku dapat menjawab dengan baik. “Alhamdulillah lancar. Insyaallah bisa terjawab,” ujar wanita 29 tahun yang sedang hamil delapan bulan seraya berharap bisa lulus.

Sementara itu Panitia Pengadaan CPNS Pemprov Sumut, Wasito, mengatakan, pihaknya memang memberi bantuan khusus untuk ibu hamil, yang baru operasi, sakit, dan untuk kalangan disabilitas. “Inikan pesertanya banyak, padat gitu. Jadi tujuan kita agar mempermudah saja sebenarnya agar mereka tidak kelelahan ya. Alhamdulillah sejauh ini pelaksanaan ujian SKD berjalan lancar,” katanya.

Pada hari kedua tersebut dibuat lima sesi ujian. Para peserta pun terlihat antusias mengikutinya.

Panitia tetap mengimbau agar datang tepat waktu, sehingga dalam mengikuti tes para peserta bisa lebih nyaman. Terlebih jika terlambat, otomatis peserta akan gugur. “Persiapan lainnya juga harus diperhatikan seperti kartu pengenal berupa KTP, kalau tidak membawanya tidak diperbolehkan masuk. Bisa membawa penggantinya, berupa surat keterangan dari Disdukcapil atau kartu keluarga bila KTP hilang,” imbuh Wasito.

SKD menggunakan sistem online atau CAT di mana peserta akan langsung tahu berapa hasilnya. Wasito mengatakan, pihaknya juga menyiapkan papan pengumuman secara online agar peserta dan anggota keluarga langsung mengetahui hasilnya. “Selain itu kita sudah siapkan tempat kesehatan bagi para peserta yang mengalami sakit,” ujarnya.

800 Pelamar Ikuti Ujian SKD CPNS Kabupaten Karo

Sementara, pada hari pertama pelaksanaan ujian SKD CPNS 2019 Kabupaten Karo diikuti 800 peserta di SMP Negeri 3 Berastagi, Selasa (4/2). Ujian menggunakan sistem CAT ini dibagi dalam 4 gelombang dengan jumlah 200 perserta per gelombang.

Kepala BKD Kabupaten Karo Tommy Heriko M Sidabutar mengatakan, total peserta yang akan mengikuti ujian sebanyak 7.386 orang. Ada tiga tes yang diujikan kepada masing-masing peserta yakni Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP).

Ujian SKD perdana ini dipantau langsung Bupati Karo Terkelin Brahmana, Wakil Bupati Karo Cory S Sebayang, Ketua DPRD Karo Iriani Tarigan, Anggota DPRD Karo Herti Delima Purba, Unsur Forkopimda, Wakapolres Tanah Karo, dari Kejaksaan Karo, pimpina OPD dan panitia dari BKN Kanreg VI Medan.

Bupati Karo memberi motivasi kepada seluruh peserta agar percaya pada kemampuan masing-masing dalam mengerjakan ujian. Ia berharap pelaksanaan ujian ini berjalan tertib dan lancar.

Bupati Karo juga mengungkapkan, penerimaan CPNS Kabupaten Karo ini mengedepankan prinsip transparansi, tidak dipungut biaya apapun serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. “Jangan percaya pada oknum-oknum tertentu yang mengatasanamakan pemerintah Kabupaten Karo ataupun pihak lain yang menjanjikan dapat meluluskan menjadi CPNS di kabupaten Karo,” tandasnya.

SKD Deliserdang Mulai 17 Februari

Sementara, Pemkab Deliserdang baru menggelar ujian SKD di Markas Kavleri Asam Kumbang, Kecamatan Medan Sunggal, pada 17 hingga 22 Februari mendatang. Sebanyak 5.046 peserta akan bersaing merebutkan 111 formasi tenagar teknis yang tersedia di Pemkab Deliserdang.

Kepala BKD Deliserdang, Yudi Hilmawan melalui Kabid Pengadaan Pegawai dan Mutasi, Syahrul mengatakan, ujian dimulai pukul 07.55 WIB. Namun, peserta harus hadir satu jam sebelum dimulai, karena ada proses registrasi pin dan pendaftaran.

“Harus hadir satu jam sebelum dimulai untuk menghindari membludaknya massa dalam proses registrasi pin. Bagi siapa yang terlambat dipastikan tidak diperbolehkan mengikuti SKD karena sudah jelas disampaikan dalam undangan,” terang Syahrul.

Disebutnya, ujian ini dilaksanakan dalam 5 sesi. Setiap sesi, diikuti 200 peserta. Dia juga mengingatkan agar para peserta mentaati peraturan selama seleksi, terutama penggunaan pakaian hitam-putih dan tidak diperkenankan menggunakan jeans. “Yang melanggar tata tertib selama pelaksanaan SKD akan diberikan sanksi yang tegas berupa teguran dan pembatalan jadi peserta ujian,” tegasnya. (prn/deo/btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/