31.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

2 Juta Lebih Warga Sumut Tercatat di SP Online 2020

BPS: Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi (tengah) memberi keterangan kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
BPS: Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi (tengah) memberi keterangan kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partisipasi masyarakat dalam sensus penduduk (SP) tahun 2020 secara online terus meningkat di tengah pandemi Covid-19. Hingga kini, masyarakat yang melakukan pencatatan SP Online sudah mencapai 2.075.228 orang. Bahkan, jumlah itu diprediksi bakal terus bertambah hingga akhir Mei 2020.

“Berdasarkan estimasi jumlah kartu keluarga (KK) yang terjaring sebanyak 3.730.482 KK, masih kurang 1.655.254 KK yang belum mengisi,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi kepada wartawan, kemarin (3/5).

Dari data yang dihimpun, memperlihatkan warga Kabupaten Langkat paling banyak mengisi data dengan jumlah 201.961 orang. Disusul Kota Medan sebanyak 190.133 orang.

Menurut Suhaimi, untuk Kota Medan, meski jumlah warga yang tercatat besar, namun jumlah keluarga yang merespon masih belum sampai 10 persen. “Berbeda dengan Langkat, dengan jumlah keluarga yang merespon sudah mencapai lebih dari 18 persen,” ungkap Syech Suhaimi.

Progres harian warga mencatatkan diri pun cukup stabil. Seperti pada 25-26 Februari 2020, ada sebanyak 498 keluarga yang merespon, dengan jumlah 437 keluarga mengisi secara benar. Suhaimi menjelaskan, target SP Online sejak dimulai pertengah Februari 2020 lalu, dalam mensosialisasikan SP Online, BPS sudah membentuk relawan-relawan untuk membantu dalam program pemerintah dengan #MencatatIndonesia ini.

Dia menargetkan, hingga akhir SP Online dapat mencatat minimal 20 penduduk penduduk di Sumatera Utara. “Terutama bisa mencatat warga yang sulit terjangkau. Kita lihat, daerah- daerah ini cukup besar yang merespon,” ungkap Syech.

Menurut Syech Suhaimi, warga dapat mencatat datanya kapan saja selama periode pelaksanaan SP Online, yakni hingga akhir Mei 2020. Tapi, jika warga terlupa atau tidak bisa mencatatkan diri melalui SP Online, pada September 2020 nanti, rencananya akan dilakukan SP Wawancara langsung oleh petugas dengan door to door.

Suhaimi menyebutkan, warga tidak perlu khawatir, jika tidak menginput data melalui SP Online, maka petugas akan datang untuk mewawancarai. “Tapi jika tidak mau diganggu, masih ada kesempatan hingga akhir Mei nanti untuk mencatatkan diri,” ungkapnya.

Syech menambahkan Sensus Penduduk perlu dilakukan untuk mengumpulkan data informasi kependudukan dan perumahan untuk menghasilkan parameter demografi dan indicator sosial lainnya. (gus)

BPS: Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi (tengah) memberi keterangan kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
BPS: Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi (tengah) memberi keterangan kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partisipasi masyarakat dalam sensus penduduk (SP) tahun 2020 secara online terus meningkat di tengah pandemi Covid-19. Hingga kini, masyarakat yang melakukan pencatatan SP Online sudah mencapai 2.075.228 orang. Bahkan, jumlah itu diprediksi bakal terus bertambah hingga akhir Mei 2020.

“Berdasarkan estimasi jumlah kartu keluarga (KK) yang terjaring sebanyak 3.730.482 KK, masih kurang 1.655.254 KK yang belum mengisi,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi kepada wartawan, kemarin (3/5).

Dari data yang dihimpun, memperlihatkan warga Kabupaten Langkat paling banyak mengisi data dengan jumlah 201.961 orang. Disusul Kota Medan sebanyak 190.133 orang.

Menurut Suhaimi, untuk Kota Medan, meski jumlah warga yang tercatat besar, namun jumlah keluarga yang merespon masih belum sampai 10 persen. “Berbeda dengan Langkat, dengan jumlah keluarga yang merespon sudah mencapai lebih dari 18 persen,” ungkap Syech Suhaimi.

Progres harian warga mencatatkan diri pun cukup stabil. Seperti pada 25-26 Februari 2020, ada sebanyak 498 keluarga yang merespon, dengan jumlah 437 keluarga mengisi secara benar. Suhaimi menjelaskan, target SP Online sejak dimulai pertengah Februari 2020 lalu, dalam mensosialisasikan SP Online, BPS sudah membentuk relawan-relawan untuk membantu dalam program pemerintah dengan #MencatatIndonesia ini.

Dia menargetkan, hingga akhir SP Online dapat mencatat minimal 20 penduduk penduduk di Sumatera Utara. “Terutama bisa mencatat warga yang sulit terjangkau. Kita lihat, daerah- daerah ini cukup besar yang merespon,” ungkap Syech.

Menurut Syech Suhaimi, warga dapat mencatat datanya kapan saja selama periode pelaksanaan SP Online, yakni hingga akhir Mei 2020. Tapi, jika warga terlupa atau tidak bisa mencatatkan diri melalui SP Online, pada September 2020 nanti, rencananya akan dilakukan SP Wawancara langsung oleh petugas dengan door to door.

Suhaimi menyebutkan, warga tidak perlu khawatir, jika tidak menginput data melalui SP Online, maka petugas akan datang untuk mewawancarai. “Tapi jika tidak mau diganggu, masih ada kesempatan hingga akhir Mei nanti untuk mencatatkan diri,” ungkapnya.

Syech menambahkan Sensus Penduduk perlu dilakukan untuk mengumpulkan data informasi kependudukan dan perumahan untuk menghasilkan parameter demografi dan indicator sosial lainnya. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/