25.6 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Tak Ada Rekayasa Jalan di Fly Over Simpang Pos

Terancam Macet Seperti saat Pembangunan Fly Over Amplas

MEDAN-Dua pekan mendatang Fly Over Simpang Pos akan dibangun. Namun, pihak Pemerintah Kota tampaknya belum menyiapkan rencana antisipasi dari pembangunan itu. Tidak ada rencana pengalihan lalu-lintas, padahal proses pembangunan jembatan layang akan membuat memunculkan masalah baru seperti saat pembangunan Fly Over Amplas pada 2007-2009 lalu.

Fly over simpang pos
Fly over simpang pos

“Biasa juga macet kalau jam sibuk. Kalau pembangunan fly over itu ‘kan berproses, sehingga tidak semua material atau alat ada di jalan saat bersamaan. Kalau bertambah macet, kita akan tambah personel dan berkordinasi dengan petugas Lantas,” ucap Toga Aruan Kabid Lalulintas dan Angkutan Darat Dishub Kota Medan, kemarin siang.

Pernyataan Toga kontradiksi dengan kemacetan saat Jembatan Layang Amplas dibangun tahun 2007-2009. Saat itu, pengguna jalan harus menikmati macet yang superpanjang. Titik kemacetan di Jalan Sisingamangaraja menuju Amplas sudah dimulai dari pol Bus ALS, untuk jam sibuk malah lebih jauh lagi. Tidak itu saja, selain badan jalan yang menjadi sempit dikarenakan material bangunan dan peralatan berada di ruas jalan, debu juga mengganggu pengendara. Jika hujan, lumpur pun membuat pengguna jalan harus berpikir dua kali melewati jalan tersebut.

Akhirnya, pengguna jalan mencari jalan alternatif, jalan kecil yang menghubungkan Mariendal dan Patumbak pun dipilih. Setelah itu, pengguna jalan akan menerobos jalan yang lebih kecil lagi agar bisa tembus ke Pasar Dua Belas agar tidak bertemu dengan perempatan Amplas. Jalur lainnya, pengguna jalan akan menerobos Jalan Selamat, menjalani Jalan Nawi Harahap, dan kemudian ke Jalan Panglima Denai. Untuk jalur ini, meski cenderung agak lancar, pengguna jalan akan dihadapkan dengan perempatan Amplas yang padat.

“Rekayasa jalan sementara tidak ada untuk pembangunan Fly Over Simpang Pos. Itu kan belum dibangun keseluruhannya,”dalih Toga lagi.

Dari penelusuran Sumut Pos, terdapat beberapa jalan yang bisa mengalihkan pengguna jalan agar tidak melewati titik pembangunan Fly Over Simpang Pos. Pertama, pengguna jalan yang dari arah AH Nasution menuju Berastagi bisa melalui Jalan Luku II yang tembus ke Jalan Djamin Ginting. Kedua, pengguna jalan yang dari arah Kampus USU menuju Jalan AH Nasution, bisa melalui Jalan Luku I. Ketiga, pengguna jalan yang dari arah Berastagi dan ingin ke arah Jalan Ngumban Surbakti, bisa melalui Jalan Parang. Sementara keempat, mereka yang dari arah Lumban Surbakti menuju arah Kampus USU, bisa berbelok ke Jalan Kenanga dan Jalan Pijer Podi.

Toga tetap bertahan dan mengatakan tak perlu pengalihan jalan atau hingga penutupan jalan saat proyek sedang dikerjakan. Begitupun denganKadishub Kota Medan Renward Parapat. Dia hanya mengimbau kepada warga untuk menghindari kemacetan di Kota Medan saat jam-jam sibuk. Warga dimintanya untuk memikirkan sendiri jalan alternatif agar tidak terjebak macet. “Pengguna jalan akan kembali dihadapi pembangunan dalam proses pembangunannya akan memakan badan jalan seperti fly over. Untuk itu, saya meminta pengguna jalan untuk memperhitungkan agar tidak terjebak macet saat jam-jam sibuk,” katanya.

Sebelumnya, kabar Jembatan Layang Simpang Pos akan segara dicetuskan oleh Wali Kota Medan Rahudman Harahap. Katanya, dalam dua pekan mendatang jembatan layang yang dianggap sebagai solusi kemacetan di Simpang Pos itu segera dibangun. Namun, Rahudman masih menunggu jadwal Menteri Pekerjaan Umum untuk peletakan batu pertama dari proyek tersebut. (gus)

Jalan Alternatif Hindari Pembangunan Fly Over Simpang Pos

 

  1. Dari arah AH Nasution menuju Berastagi
    –    Melalui Jalan Luku II yang tembus ke Jalan Djamin Ginting.
  2. Dari arah Kampus USU menuju Jalan AH Nasution
    –    Melalui Jalan Luku I
  3. Dari arah Berastagi ke arah Jalan Ngumban Surbakti
    –    Melalui Jalan Parang
  4. Dari arah Lumban Surbakti menuju arah Kampus USU
    –    Melalui Jalan Kenanga dan Jalan Pijer Podi

Data Olahan Sumut Pos 

Terancam Macet Seperti saat Pembangunan Fly Over Amplas

MEDAN-Dua pekan mendatang Fly Over Simpang Pos akan dibangun. Namun, pihak Pemerintah Kota tampaknya belum menyiapkan rencana antisipasi dari pembangunan itu. Tidak ada rencana pengalihan lalu-lintas, padahal proses pembangunan jembatan layang akan membuat memunculkan masalah baru seperti saat pembangunan Fly Over Amplas pada 2007-2009 lalu.

Fly over simpang pos
Fly over simpang pos

“Biasa juga macet kalau jam sibuk. Kalau pembangunan fly over itu ‘kan berproses, sehingga tidak semua material atau alat ada di jalan saat bersamaan. Kalau bertambah macet, kita akan tambah personel dan berkordinasi dengan petugas Lantas,” ucap Toga Aruan Kabid Lalulintas dan Angkutan Darat Dishub Kota Medan, kemarin siang.

Pernyataan Toga kontradiksi dengan kemacetan saat Jembatan Layang Amplas dibangun tahun 2007-2009. Saat itu, pengguna jalan harus menikmati macet yang superpanjang. Titik kemacetan di Jalan Sisingamangaraja menuju Amplas sudah dimulai dari pol Bus ALS, untuk jam sibuk malah lebih jauh lagi. Tidak itu saja, selain badan jalan yang menjadi sempit dikarenakan material bangunan dan peralatan berada di ruas jalan, debu juga mengganggu pengendara. Jika hujan, lumpur pun membuat pengguna jalan harus berpikir dua kali melewati jalan tersebut.

Akhirnya, pengguna jalan mencari jalan alternatif, jalan kecil yang menghubungkan Mariendal dan Patumbak pun dipilih. Setelah itu, pengguna jalan akan menerobos jalan yang lebih kecil lagi agar bisa tembus ke Pasar Dua Belas agar tidak bertemu dengan perempatan Amplas. Jalur lainnya, pengguna jalan akan menerobos Jalan Selamat, menjalani Jalan Nawi Harahap, dan kemudian ke Jalan Panglima Denai. Untuk jalur ini, meski cenderung agak lancar, pengguna jalan akan dihadapkan dengan perempatan Amplas yang padat.

“Rekayasa jalan sementara tidak ada untuk pembangunan Fly Over Simpang Pos. Itu kan belum dibangun keseluruhannya,”dalih Toga lagi.

Dari penelusuran Sumut Pos, terdapat beberapa jalan yang bisa mengalihkan pengguna jalan agar tidak melewati titik pembangunan Fly Over Simpang Pos. Pertama, pengguna jalan yang dari arah AH Nasution menuju Berastagi bisa melalui Jalan Luku II yang tembus ke Jalan Djamin Ginting. Kedua, pengguna jalan yang dari arah Kampus USU menuju Jalan AH Nasution, bisa melalui Jalan Luku I. Ketiga, pengguna jalan yang dari arah Berastagi dan ingin ke arah Jalan Ngumban Surbakti, bisa melalui Jalan Parang. Sementara keempat, mereka yang dari arah Lumban Surbakti menuju arah Kampus USU, bisa berbelok ke Jalan Kenanga dan Jalan Pijer Podi.

Toga tetap bertahan dan mengatakan tak perlu pengalihan jalan atau hingga penutupan jalan saat proyek sedang dikerjakan. Begitupun denganKadishub Kota Medan Renward Parapat. Dia hanya mengimbau kepada warga untuk menghindari kemacetan di Kota Medan saat jam-jam sibuk. Warga dimintanya untuk memikirkan sendiri jalan alternatif agar tidak terjebak macet. “Pengguna jalan akan kembali dihadapi pembangunan dalam proses pembangunannya akan memakan badan jalan seperti fly over. Untuk itu, saya meminta pengguna jalan untuk memperhitungkan agar tidak terjebak macet saat jam-jam sibuk,” katanya.

Sebelumnya, kabar Jembatan Layang Simpang Pos akan segara dicetuskan oleh Wali Kota Medan Rahudman Harahap. Katanya, dalam dua pekan mendatang jembatan layang yang dianggap sebagai solusi kemacetan di Simpang Pos itu segera dibangun. Namun, Rahudman masih menunggu jadwal Menteri Pekerjaan Umum untuk peletakan batu pertama dari proyek tersebut. (gus)

Jalan Alternatif Hindari Pembangunan Fly Over Simpang Pos

 

  1. Dari arah AH Nasution menuju Berastagi
    –    Melalui Jalan Luku II yang tembus ke Jalan Djamin Ginting.
  2. Dari arah Kampus USU menuju Jalan AH Nasution
    –    Melalui Jalan Luku I
  3. Dari arah Berastagi ke arah Jalan Ngumban Surbakti
    –    Melalui Jalan Parang
  4. Dari arah Lumban Surbakti menuju arah Kampus USU
    –    Melalui Jalan Kenanga dan Jalan Pijer Podi

Data Olahan Sumut Pos 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/