25.6 C
Medan
Monday, June 3, 2024

WC Murid SMPN 2 Jorok dan Tak Layak Pakai

WC SMP N 2 yang tak layak digunakan, karena jorok dan bau tinja.
WC SMP N 2 yang tak layak digunakan, karena jorok dan bau tinja.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Berita ini bisa dikatakan lucu dan agak memalukan. Seorang pelajar kelas 1 di SMPN 2 Binjai (nama sengaja tidak ditulis) memilih buang air besar di celana, daripada harus menggunakan WC di sekolahnya yang tidak layak pakai, jorok, dan bau menyengat. Padahal, tampilan gedung sekolah yang berada di Jalan Sultan Hasanudin, Kec. Binjai Kota itu cukup bagus.

Berita ini terungkap ketika METRO BINJAI (Grup SUMUTPOS.CO) mendapat kabar dari seorang warga bernama Sabar. Ia mengatakan, anak seorang temannya terpaksa buang air besar di celana karena WC di sekolah tersebut tidak layak pakai.

“Orangtuanya (orangtua R, red) cerita sama aku, dibilangnya anaknya buang air besar di celana, gara-gara menahan sakit perut. Tapi sewaktu hendak buang air besar, WC tak bisa difungsikan karena dipenuhi dengan kotak kardus dan bau yang menyengat,” kata Sabar (40), Kamis (4/9).

Guna mencari tahu kebenaran berita itu, wartawan pun mendatangi SMPN 2 Binjai. Ternyata benar. WC yang diperuntukkan untuk pelajar tersebut sudah tak layak dipakai. Bau kotoran tinja menyengat hidung dan memualkan perut. Hingga para pelajar di sana tidak sudi mengunakan WC tersebut untuk buang hajat.

WC dengan ukuran standar itu ada tiga pintu. Tepat berada di belakang mushalla sekolah dan di sampingnya kantin jajanan pelajar. Para siswa/i terlihat enggan memasuki WC yang mengumbar aroma bau tersebut.

“Usahkan buang air besar bang, kencing saja pun kami tahan. Karena kalau ke wc itu (buang air kecil atau besar, red) tak tahan baunya, mau muntah. Siapa yang tahan bang. Memang katanya ada semalam yang terberak (buang air besar, red) di celana, tapi engak tau kami namanya,” kata Farhan pelajar kelas 1 di SMPN 2 Binjai itu.

Kepala SMPN 2 Binjai, Wagiman yang hendak dikonfirmasi sudah tidak berada di sekolah.

Sementara itu, Sobar selaku Wakil Kepala Sekolah, mengatakan, dirinya tidak mengetahui prihal ada anak didiknya yang buang air besar di celana. Namun saat ditanya kenapa pihaknya membiarkan WC yang tak layak pakai itu,Sobar berdalih tak mengetahuinya karena baru.

“Saya tidak mengetahui kapan dibangun, ini kan baru tahun ajaran baru kita belum tau situasinya. Saya kan baru saja diangkat. Mengenai kondisi WC itu kan ada bagian yang menangani, kepsek kan juga baru di sini,” kata Sobar yang juga mengakui tidak mengtahui jumlah siswanya.

Menaggapi hal ini, Ketua Komisi C DPRD Binjai, Zulkarnai Dahlan Lubis mengatakan, pihaknya sudah meminta Dinas Pendidikan mengecek seluruh WC sekolah di Kota Binjai. Harus dibuat yang layak dan bersih. Karena sudah tidak mungkin pelajar ikut membersihkan kamar mandi.

“Sudah tidak jaman dahulu lagi ini, pelajar harus membersihkan WC. Pihak sekolah perlu mencari pegawai honor untuk membersihakan kamar mandi, jadi harus ada 1 orang diangkat untuk membersihkan. Dinas harus mengontrol ini, sekarang kan anak anak sudah mau maju. Kebesihan WC itu termasuk kelengkapan utama,” kata Zulkarnain.

Masih menurut Zulkarnain, pihaknya akan meminta Dinas Pendidikan untuk meninjau ulang mengenai kelayakan WC. Hal ini supaya diperhatikan lebih serius dan jangan diangan remeh. Peninjauan harus dilakukan mulai dari SD, SMP, SMA.

“Di mana kendalanya, negara kan punya anggaran, angkat tenaga kebersihan sekolah, usulkan anggranya ke DPRD, jangan guru honor saja yang diangkat,” beber Zulkarnain. (hin/lam)

WC SMP N 2 yang tak layak digunakan, karena jorok dan bau tinja.
WC SMP N 2 yang tak layak digunakan, karena jorok dan bau tinja.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Berita ini bisa dikatakan lucu dan agak memalukan. Seorang pelajar kelas 1 di SMPN 2 Binjai (nama sengaja tidak ditulis) memilih buang air besar di celana, daripada harus menggunakan WC di sekolahnya yang tidak layak pakai, jorok, dan bau menyengat. Padahal, tampilan gedung sekolah yang berada di Jalan Sultan Hasanudin, Kec. Binjai Kota itu cukup bagus.

Berita ini terungkap ketika METRO BINJAI (Grup SUMUTPOS.CO) mendapat kabar dari seorang warga bernama Sabar. Ia mengatakan, anak seorang temannya terpaksa buang air besar di celana karena WC di sekolah tersebut tidak layak pakai.

“Orangtuanya (orangtua R, red) cerita sama aku, dibilangnya anaknya buang air besar di celana, gara-gara menahan sakit perut. Tapi sewaktu hendak buang air besar, WC tak bisa difungsikan karena dipenuhi dengan kotak kardus dan bau yang menyengat,” kata Sabar (40), Kamis (4/9).

Guna mencari tahu kebenaran berita itu, wartawan pun mendatangi SMPN 2 Binjai. Ternyata benar. WC yang diperuntukkan untuk pelajar tersebut sudah tak layak dipakai. Bau kotoran tinja menyengat hidung dan memualkan perut. Hingga para pelajar di sana tidak sudi mengunakan WC tersebut untuk buang hajat.

WC dengan ukuran standar itu ada tiga pintu. Tepat berada di belakang mushalla sekolah dan di sampingnya kantin jajanan pelajar. Para siswa/i terlihat enggan memasuki WC yang mengumbar aroma bau tersebut.

“Usahkan buang air besar bang, kencing saja pun kami tahan. Karena kalau ke wc itu (buang air kecil atau besar, red) tak tahan baunya, mau muntah. Siapa yang tahan bang. Memang katanya ada semalam yang terberak (buang air besar, red) di celana, tapi engak tau kami namanya,” kata Farhan pelajar kelas 1 di SMPN 2 Binjai itu.

Kepala SMPN 2 Binjai, Wagiman yang hendak dikonfirmasi sudah tidak berada di sekolah.

Sementara itu, Sobar selaku Wakil Kepala Sekolah, mengatakan, dirinya tidak mengetahui prihal ada anak didiknya yang buang air besar di celana. Namun saat ditanya kenapa pihaknya membiarkan WC yang tak layak pakai itu,Sobar berdalih tak mengetahuinya karena baru.

“Saya tidak mengetahui kapan dibangun, ini kan baru tahun ajaran baru kita belum tau situasinya. Saya kan baru saja diangkat. Mengenai kondisi WC itu kan ada bagian yang menangani, kepsek kan juga baru di sini,” kata Sobar yang juga mengakui tidak mengtahui jumlah siswanya.

Menaggapi hal ini, Ketua Komisi C DPRD Binjai, Zulkarnai Dahlan Lubis mengatakan, pihaknya sudah meminta Dinas Pendidikan mengecek seluruh WC sekolah di Kota Binjai. Harus dibuat yang layak dan bersih. Karena sudah tidak mungkin pelajar ikut membersihkan kamar mandi.

“Sudah tidak jaman dahulu lagi ini, pelajar harus membersihkan WC. Pihak sekolah perlu mencari pegawai honor untuk membersihakan kamar mandi, jadi harus ada 1 orang diangkat untuk membersihkan. Dinas harus mengontrol ini, sekarang kan anak anak sudah mau maju. Kebesihan WC itu termasuk kelengkapan utama,” kata Zulkarnain.

Masih menurut Zulkarnain, pihaknya akan meminta Dinas Pendidikan untuk meninjau ulang mengenai kelayakan WC. Hal ini supaya diperhatikan lebih serius dan jangan diangan remeh. Peninjauan harus dilakukan mulai dari SD, SMP, SMA.

“Di mana kendalanya, negara kan punya anggaran, angkat tenaga kebersihan sekolah, usulkan anggranya ke DPRD, jangan guru honor saja yang diangkat,” beber Zulkarnain. (hin/lam)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/