30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Enam Jenderal Bersaing jadi Wakapolri

Dari kiri ke kanan ke bawah: Komjen Dwi Priyatno, Komjen Budi Waseso, Komjen Syafruddin, Komjen Putut Eko Bayuseno, Komjen Suhardi Alius, dan Komjen Ari Dono Sukmanto.
Dari kiri ke kanan ke bawah: Komjen Dwi Priyatno, Komjen Budi Waseso, Komjen Syafruddin, Komjen Putut Eko Bayuseno, Komjen Suhardi Alius, dan Komjen Ari Dono Sukmanto.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Wakapolri Komjen Budi Gunawan akan menjadi Kepala Badan Intelijen (Kabin) menggantikan Sutiyoso. Praktis, posisi Wakapolri akan kosong dalam waktu dekat. Lalu siapa pengganti Wakapolri yang cocok dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian?

Pengamat Kepolisian Mufti Makarim menjelaskan, cukup sulit untuk memprediksi siapa yang akan menduduki jabatan Wakapolri paska-ditinggal Budi Gunawan. Namun, yang pasti ada sejumlah kriteria yang harus dimiliki.

”Harus seirama dengan Kapolri tentunya,” paparnya.

Ada sejumlah program prioritas Kapolri, diantaranya reformasi internal, menghentikan praktik pungli dan perbaikan citra kepolisian. Tentunya, Wakapolri harus memiliki keinginan yang sama dengan program itu.

”Nah, pasti harus menyesuaikan dengan itu semua,” jelasnya.

Tentunya, saat ini ada enam jenderal berbintang tiga yang memiliki kesempatan yang sama untuk menempati posisi tersebut. Kalau diambil pragmatisnya, maka Wakapolri tentu akan dicari yang masa pensiunnya paling lama. Hal itu mengingat Kapolri saat ini masa jabatannya bisa sangat lama. ”Dia paling juniorkan, maka bisa paling lama,” jelasnya.

Namun begitu, tentunya diharapkan Wakapolri diambil dari jenderal berbintang tiga. Hal tersebut akan memberikan kekuatan tersendiri pada pasangan tersebut, dibanding bila mengupgrade dari jenderal bintang dua. ”Sulit kalau mau mengambil jenderal muda lainnya,” ungkapnya.

Jenderal bintang tiga tentunya memiliki kemampuan yang sudah tidak perlu dipertanyakan. Sehingga, Kapolri saat ini tentu akan lebih mudah memiliki wakilnya. ”Tinggal mekanisme dijalankan,” ujarnya.

Namun, jangan sampai posisi Wakapolri lama dikosongkan. Hal tersebut tentu akan berpengaruh pada kinerja Polri. Pasalnya, Kapolri harus bekerja sendirian untuk semuanya. ”Padahal, Wakapolri itu bisa mengurusi soal internal,” terangnya.

Polri merupakan institusi besar yang kinerjanya 24 jam. Sehingga, membutuhkan kontrol yang penuh dan tidak terbatas waktu. ”Kalau sampai posisi Wakapolri kosong lama, maka pasti ada saja kerugiannya,” paparnya.

Setidaknya, ada enam jenderal yang bersaing untuk menempati posisi Wakapolri, yakni Irwasum Komjen Dwi Priyatno, Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayuseno, Kepala BNN Komjen Budi Waseso, Kalemdikpol Komjen Syafruddin, Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius dan Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto. (idr/jpg)

 

Enam Jenderal Bersaing untuk Wakapolri

  1. Komjen Dwi Priyatno (Irwasum)
  2. Komjen Putut Eko Bayuseno (Kabaharkam)
  3. Komjen Budi Waseso (Kepala BNN)
  4. Komjen Syafruddin (Kalemdikpol)
  5. Komjen Suhardi Alius (Kepala BNPT)
  6. Komjen Ari Dono Sukmanto (Kabareskrim)

 

Dari kiri ke kanan ke bawah: Komjen Dwi Priyatno, Komjen Budi Waseso, Komjen Syafruddin, Komjen Putut Eko Bayuseno, Komjen Suhardi Alius, dan Komjen Ari Dono Sukmanto.
Dari kiri ke kanan ke bawah: Komjen Dwi Priyatno, Komjen Budi Waseso, Komjen Syafruddin, Komjen Putut Eko Bayuseno, Komjen Suhardi Alius, dan Komjen Ari Dono Sukmanto.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Wakapolri Komjen Budi Gunawan akan menjadi Kepala Badan Intelijen (Kabin) menggantikan Sutiyoso. Praktis, posisi Wakapolri akan kosong dalam waktu dekat. Lalu siapa pengganti Wakapolri yang cocok dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian?

Pengamat Kepolisian Mufti Makarim menjelaskan, cukup sulit untuk memprediksi siapa yang akan menduduki jabatan Wakapolri paska-ditinggal Budi Gunawan. Namun, yang pasti ada sejumlah kriteria yang harus dimiliki.

”Harus seirama dengan Kapolri tentunya,” paparnya.

Ada sejumlah program prioritas Kapolri, diantaranya reformasi internal, menghentikan praktik pungli dan perbaikan citra kepolisian. Tentunya, Wakapolri harus memiliki keinginan yang sama dengan program itu.

”Nah, pasti harus menyesuaikan dengan itu semua,” jelasnya.

Tentunya, saat ini ada enam jenderal berbintang tiga yang memiliki kesempatan yang sama untuk menempati posisi tersebut. Kalau diambil pragmatisnya, maka Wakapolri tentu akan dicari yang masa pensiunnya paling lama. Hal itu mengingat Kapolri saat ini masa jabatannya bisa sangat lama. ”Dia paling juniorkan, maka bisa paling lama,” jelasnya.

Namun begitu, tentunya diharapkan Wakapolri diambil dari jenderal berbintang tiga. Hal tersebut akan memberikan kekuatan tersendiri pada pasangan tersebut, dibanding bila mengupgrade dari jenderal bintang dua. ”Sulit kalau mau mengambil jenderal muda lainnya,” ungkapnya.

Jenderal bintang tiga tentunya memiliki kemampuan yang sudah tidak perlu dipertanyakan. Sehingga, Kapolri saat ini tentu akan lebih mudah memiliki wakilnya. ”Tinggal mekanisme dijalankan,” ujarnya.

Namun, jangan sampai posisi Wakapolri lama dikosongkan. Hal tersebut tentu akan berpengaruh pada kinerja Polri. Pasalnya, Kapolri harus bekerja sendirian untuk semuanya. ”Padahal, Wakapolri itu bisa mengurusi soal internal,” terangnya.

Polri merupakan institusi besar yang kinerjanya 24 jam. Sehingga, membutuhkan kontrol yang penuh dan tidak terbatas waktu. ”Kalau sampai posisi Wakapolri kosong lama, maka pasti ada saja kerugiannya,” paparnya.

Setidaknya, ada enam jenderal yang bersaing untuk menempati posisi Wakapolri, yakni Irwasum Komjen Dwi Priyatno, Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayuseno, Kepala BNN Komjen Budi Waseso, Kalemdikpol Komjen Syafruddin, Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius dan Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto. (idr/jpg)

 

Enam Jenderal Bersaing untuk Wakapolri

  1. Komjen Dwi Priyatno (Irwasum)
  2. Komjen Putut Eko Bayuseno (Kabaharkam)
  3. Komjen Budi Waseso (Kepala BNN)
  4. Komjen Syafruddin (Kalemdikpol)
  5. Komjen Suhardi Alius (Kepala BNPT)
  6. Komjen Ari Dono Sukmanto (Kabareskrim)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/