26 C
Medan
Saturday, February 22, 2025
spot_img

Luhut Semprotkan Gas Air Mata & Ancam Ledakkan Rumah

DISITA BANK
Salah seorang warga setempat bernama Rina menyebut, Luhut memiliki hutang di bank dan surat rumahnya digadaikan. Karena tak sanggup membayar, rumahnya disita.

“Setahu saya, dia punya hutang sama bank tapi enggak dibayar-bayarnya sampai 6 tahun. Terus pas dieksekusi dia menolak dan melawan. Itulah sempat mau meledakkan rumahnya pakai tabung gas. Untungnya polisi cepat, kalau enggak pasti terjadi kebakaran,” kata Rina.

Menurut Rina, rumah Luhut digadaikan ke bank untuk membiayai masalahnya. Saat itu, Luhut mendekam di sel tahanan karena menipu seorang pria keturunan Tiongkok. “Dia itu kurang bermasyarakat, padahal termasuk penduduk yang lama juga. Dia sudah tinggal di rumah itu sekitar 15 tahunan,” tuturnya.

Dikatakan Rina, sebelum eksekusi dilakukan, Luhut sempat membawa kayu dan berjalan bolak-balik di depan rumahnya. “Sempat bolak-balik bawa kayu di depan rumahnya sampai lima kali. Entah apa maksudnya. Saya rasa dia stress,” ucapnya.

Boru Manurung menantu dari M Purba yang turut menyaksikan eksekusi rumah tersebut mengatakan, keluarganya telah memberikan kompensasi uang dan waktu kepada Luhut. Akan tetapi, Luhut menolaknya.

“Mertua saya (M Purba) sudah baik sama dia. Setelah rumah dibeli dari lelang di bank, kami memberikan tawaran uang Rp 70 juta untuk segera mengosongkan rumah. Tetapi dia tetap tak mau pindah,” kata PNS Puskesmas Helvetia ini.

Sebelum eksekusi dilakukan, keluarganya juga telah memberi waktu 1 tahun kepada Luhut agar pindah. Tetap tetap tak mau. “Rumah itu dibeli seharga Rp200 juta dari lelang di bank. Itu karena Luhut menggadaikan surat rumahnya tetapi tak mampu membayar utangnya,” sebut Boru Manurung.

Wakapolsek Sunggal AKP Trila Murni yang ditemui di lokasi eksekusi mengatakan, pihaknya hanya melakukan pengamanan karena diminta bantuan pihak pengadilan. Memang penghuni rumah sempat melawan tetapi berhasil diamankan.”Anggota tidak ada yang terluka dan kita langsung mengamankan penghuni rumah,” ujarnya.

Dikatakan Trila, sesuai putusan pengadilan rumah yang dieksekusi telah sah menjadi milik M Purba. (ris)

DISITA BANK
Salah seorang warga setempat bernama Rina menyebut, Luhut memiliki hutang di bank dan surat rumahnya digadaikan. Karena tak sanggup membayar, rumahnya disita.

“Setahu saya, dia punya hutang sama bank tapi enggak dibayar-bayarnya sampai 6 tahun. Terus pas dieksekusi dia menolak dan melawan. Itulah sempat mau meledakkan rumahnya pakai tabung gas. Untungnya polisi cepat, kalau enggak pasti terjadi kebakaran,” kata Rina.

Menurut Rina, rumah Luhut digadaikan ke bank untuk membiayai masalahnya. Saat itu, Luhut mendekam di sel tahanan karena menipu seorang pria keturunan Tiongkok. “Dia itu kurang bermasyarakat, padahal termasuk penduduk yang lama juga. Dia sudah tinggal di rumah itu sekitar 15 tahunan,” tuturnya.

Dikatakan Rina, sebelum eksekusi dilakukan, Luhut sempat membawa kayu dan berjalan bolak-balik di depan rumahnya. “Sempat bolak-balik bawa kayu di depan rumahnya sampai lima kali. Entah apa maksudnya. Saya rasa dia stress,” ucapnya.

Boru Manurung menantu dari M Purba yang turut menyaksikan eksekusi rumah tersebut mengatakan, keluarganya telah memberikan kompensasi uang dan waktu kepada Luhut. Akan tetapi, Luhut menolaknya.

“Mertua saya (M Purba) sudah baik sama dia. Setelah rumah dibeli dari lelang di bank, kami memberikan tawaran uang Rp 70 juta untuk segera mengosongkan rumah. Tetapi dia tetap tak mau pindah,” kata PNS Puskesmas Helvetia ini.

Sebelum eksekusi dilakukan, keluarganya juga telah memberi waktu 1 tahun kepada Luhut agar pindah. Tetap tetap tak mau. “Rumah itu dibeli seharga Rp200 juta dari lelang di bank. Itu karena Luhut menggadaikan surat rumahnya tetapi tak mampu membayar utangnya,” sebut Boru Manurung.

Wakapolsek Sunggal AKP Trila Murni yang ditemui di lokasi eksekusi mengatakan, pihaknya hanya melakukan pengamanan karena diminta bantuan pihak pengadilan. Memang penghuni rumah sempat melawan tetapi berhasil diamankan.”Anggota tidak ada yang terluka dan kita langsung mengamankan penghuni rumah,” ujarnya.

Dikatakan Trila, sesuai putusan pengadilan rumah yang dieksekusi telah sah menjadi milik M Purba. (ris)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/