30 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Menko Luhut Cerita soal Toilet serta Ayah dan Ibunya

Dua Batak, yakni Luhut Binsar Panjaitan dan Darmin Nasution memegang pos penting di kabinet Jokowi.
 Menko Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan.

KEFAMENANU, SUMUTPOS.CO – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan mendapat inspirasi dari fakta yang ada di Kefamenanu, Timor Tengah Utara.

Kabupaten yang masuk dalam Nusa Tenggara Timur itu sangat terpencil. Untuk mencapainya, paling tidak harus ditempuh selama 4,5 jam lewat jalan darat dari Kupang dan 45 menit kalau menggunakan helikopter.

“‎Tapi, ada yang bagus, ketika saya ke toilet, itu toiletnya bersih di publik area. Saya berikan apresiasi masyarakat di sana,” ujar Luhut, Kamis (5/11).

Luhut mengapresiasi kebersihan di TTU, karena menurutnya, ‎salah satu cara mendisiplinkan diri adalah dengan menjaga kebersihan, apalagi itu toilet.

“‎Saya ambil hikmah ini dari ibu saya. Ibu saya tidak tamat belajar, tapi dia selalu menyuruh kami selalu belajar, supaya terus belajar, terus bantu orang. Ayah saya seorang sopir bis Sibualbuali. Ibu, SD tidak tamat. Itulah hidup,” ujarnya.

Purnawirawan jenderal bintang tiga ini mengaku tak pernah malu bercerita soal ayah dan ibunya kepada siapapun. Karena mereka mengajarkannya nilai-nilai kehidupan. Bagaimana hidup disiplin, tak pernah berhenti belajar dan membantu orang lain saat bisa memberi bantuan.

“Saya sekarang berumur 68 tahun, nilai-nilai itu saya sampaikan kepada anak-anak saya, cucu-cucu saya,” kata pria berdarah batak ini. (gir/jpnn)

Dua Batak, yakni Luhut Binsar Panjaitan dan Darmin Nasution memegang pos penting di kabinet Jokowi.
 Menko Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan.

KEFAMENANU, SUMUTPOS.CO – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan mendapat inspirasi dari fakta yang ada di Kefamenanu, Timor Tengah Utara.

Kabupaten yang masuk dalam Nusa Tenggara Timur itu sangat terpencil. Untuk mencapainya, paling tidak harus ditempuh selama 4,5 jam lewat jalan darat dari Kupang dan 45 menit kalau menggunakan helikopter.

“‎Tapi, ada yang bagus, ketika saya ke toilet, itu toiletnya bersih di publik area. Saya berikan apresiasi masyarakat di sana,” ujar Luhut, Kamis (5/11).

Luhut mengapresiasi kebersihan di TTU, karena menurutnya, ‎salah satu cara mendisiplinkan diri adalah dengan menjaga kebersihan, apalagi itu toilet.

“‎Saya ambil hikmah ini dari ibu saya. Ibu saya tidak tamat belajar, tapi dia selalu menyuruh kami selalu belajar, supaya terus belajar, terus bantu orang. Ayah saya seorang sopir bis Sibualbuali. Ibu, SD tidak tamat. Itulah hidup,” ujarnya.

Purnawirawan jenderal bintang tiga ini mengaku tak pernah malu bercerita soal ayah dan ibunya kepada siapapun. Karena mereka mengajarkannya nilai-nilai kehidupan. Bagaimana hidup disiplin, tak pernah berhenti belajar dan membantu orang lain saat bisa memberi bantuan.

“Saya sekarang berumur 68 tahun, nilai-nilai itu saya sampaikan kepada anak-anak saya, cucu-cucu saya,” kata pria berdarah batak ini. (gir/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/