26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Kongres HMI Ricuh, Polisi Lepas Tembakan, Dagangan Dijarah

Foto: Riau Pos / JPNN
Foto: Riau Pos / JPNN

PEKANBARU, SUMUTPOS.CO – Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-29 di Pekanbaru kembali ricuh, Jumat (4/12). Kerusuhan diduga dipicu interupsi peserta yang tidak diakomodir oleh pimpinan sidang.

Merasa suaranya tidak digubris, massa langsung melempari kursi-kursi. Tak mau kalah, peserta lainnya membalas dengan melempar apa saja yang ada di dekat mereka.

Karena situasi tidak terkontrol, pimpinan sidang langsung menyelamatkan diri. Alhasil, massa melampiaskan emosi dengan menghancurkan meja serta kursi. Beberapa orang tetap bersikeras mengejar pimpinan sidang, namun dilindungi oleh panitia lainnya.

Polisi yang siaga di lokasi mencoba memisahkan kericuhan. Namun bukannya dituruti, polisi malah jadi sasaran lemparan batu dan kayu. Dengan terpaksa polisi mengambil tindakan tegas, bahkan sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara.

Ternyata ledakan peluru itu tak membuat ciut nyali mahasiswa. Lantaran tak digubris, petugas melakukan pengejaran terhadap mahasiswa yang rusuh dan diduga selaku provokator.

Sebagian massa HMI kemudian berlarian hingga ke Bandara Sultan Syarif Kasim. Sementara lawannya, dipaksa mundur hingga ke arah MTQ. Beruntung saat kejadian lokasi sedang sepi.

Sehingga tak ada pengendara yang melintas menjadi korban. Memasuki pukul 06.00 WIB, kerusuhan mulai mereda. Namun di sekitaran lokasi kejadian, terutama di badan jalan, berserak material batu, kayu dan besi.

Beberapa wartawan media cetak dan elektronik yang ingin meliput suasana pasca kerusuhan, dilarang petugas yang mengaku dari Dispora. Menurut mereka, perintah itu datang dari Kadispora.

Perintah Kadispora bang, maaf gerbang kita tutup,” ujar salah seorang petugas.

DAGANGAN WARGA PUN DIJARAH
Sesama anggota Himpunan Mahasiswa Islam terlibat bentrok, Jumat (4/12) dinihari. Tak sekadar adu fisik, mereka juga melakukan penjarahan terhadap dagangan warga yang berjualan di depan Gelanggang Olahraga Remaja Jalan Sudirman.

Perempuan paruh baya yang menjaga dagangan, tak bisa berbuat banyak. Dia tak berani mencegah lantaran massa begitu ramai dan bertindak anarkis.

Alhasil, si ibu bersama anaknya yang menjual makanan dan minuman ringan terpaksa berlindung di kerumunan polisi.

Setelah situasi reda, barulah mereka kembali ke gerobak dagangan. Satu per satu dagangan yang jatuh ke tanah, dipungut. Lalu mereka pergi meninggalkan lokasi menggunakan sepeda motor bebek. (mxi/mxk/MXO/ray)

Foto: Riau Pos / JPNN
Foto: Riau Pos / JPNN

PEKANBARU, SUMUTPOS.CO – Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-29 di Pekanbaru kembali ricuh, Jumat (4/12). Kerusuhan diduga dipicu interupsi peserta yang tidak diakomodir oleh pimpinan sidang.

Merasa suaranya tidak digubris, massa langsung melempari kursi-kursi. Tak mau kalah, peserta lainnya membalas dengan melempar apa saja yang ada di dekat mereka.

Karena situasi tidak terkontrol, pimpinan sidang langsung menyelamatkan diri. Alhasil, massa melampiaskan emosi dengan menghancurkan meja serta kursi. Beberapa orang tetap bersikeras mengejar pimpinan sidang, namun dilindungi oleh panitia lainnya.

Polisi yang siaga di lokasi mencoba memisahkan kericuhan. Namun bukannya dituruti, polisi malah jadi sasaran lemparan batu dan kayu. Dengan terpaksa polisi mengambil tindakan tegas, bahkan sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara.

Ternyata ledakan peluru itu tak membuat ciut nyali mahasiswa. Lantaran tak digubris, petugas melakukan pengejaran terhadap mahasiswa yang rusuh dan diduga selaku provokator.

Sebagian massa HMI kemudian berlarian hingga ke Bandara Sultan Syarif Kasim. Sementara lawannya, dipaksa mundur hingga ke arah MTQ. Beruntung saat kejadian lokasi sedang sepi.

Sehingga tak ada pengendara yang melintas menjadi korban. Memasuki pukul 06.00 WIB, kerusuhan mulai mereda. Namun di sekitaran lokasi kejadian, terutama di badan jalan, berserak material batu, kayu dan besi.

Beberapa wartawan media cetak dan elektronik yang ingin meliput suasana pasca kerusuhan, dilarang petugas yang mengaku dari Dispora. Menurut mereka, perintah itu datang dari Kadispora.

Perintah Kadispora bang, maaf gerbang kita tutup,” ujar salah seorang petugas.

DAGANGAN WARGA PUN DIJARAH
Sesama anggota Himpunan Mahasiswa Islam terlibat bentrok, Jumat (4/12) dinihari. Tak sekadar adu fisik, mereka juga melakukan penjarahan terhadap dagangan warga yang berjualan di depan Gelanggang Olahraga Remaja Jalan Sudirman.

Perempuan paruh baya yang menjaga dagangan, tak bisa berbuat banyak. Dia tak berani mencegah lantaran massa begitu ramai dan bertindak anarkis.

Alhasil, si ibu bersama anaknya yang menjual makanan dan minuman ringan terpaksa berlindung di kerumunan polisi.

Setelah situasi reda, barulah mereka kembali ke gerobak dagangan. Satu per satu dagangan yang jatuh ke tanah, dipungut. Lalu mereka pergi meninggalkan lokasi menggunakan sepeda motor bebek. (mxi/mxk/MXO/ray)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/