31.7 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Peserta UNBK Belum Jelas

Foto: Wiwin/PM Suasana UNBK di SMAN 1 Medan, Senin (4/4/2016). Server komputer sempat error, membuat UN berbasis komputer di SMA ini sempat terganggu.
Foto: Wiwin/PM
Suasana UNBK di SMAN 1 Medan, Senin (4/4/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Disdik Sumut) belum bisa menyebutkan data jumlah siswa dan sekolah yang akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Alasannya, belum ada sama sekali rapat soal tersebut.

Hal ini ditegaskan Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Disdik Sumut, Nurhamidah. “Untuk data itu, kita kan panitianya saja belum rapat. Seharusnya, rapat digelar hari ini (kemarin, red). Tapi, karena Pak Kadis (Disdik Sumut) tidak bisa sehingga belum digelar. Jadi, untuk tahun ini belum bisa saya sebutkan,” ujar Nurhamidah yang dikonfirmasi via ponselnya, Kamis (5/1).

Dibilangnya, terlalu dini bila disampaikan data tersebut sebelum melakukan rapat internal. Sebab, pada rapat itu mengundang seluruh dinas pendidikan dan kepala sekolah yang ada di kabupaten/kota se-Sumut. Apakah mereka sudah melakukan persiapan untuk melaksanakan UNBK ini.

“Dalam pelaksanaan UNBK ini, ada beberapa poin yang harus dipenuhi sekolah untuk dapat mengikutinya. Pertama, harus ada peralatan komputer yang memadai. Kemudian, terdapat juga operatornya,” cetus Nurhamidah.

Dia melanjutkan, UNBK tentunya harus ada kesiapan di setiap sekolah. Jadi, tunggulah datanya setelah digelar rapat internal.  “Rapat itu akan digelar dalam bulan ini juga pastinya, dan nantinya akan disampaikan,” janji Nurhamidah.

Sementara, Ketua Panitia UN Sumut, Yuniar, yang dihubungi tak bersedia mengangkat ponselnya. Bahkan, pesan singkat yang dilayangkan tak kunjung dibalas terkait pelaksanaan tehnis mengenai UNBK. Apakah sekolah yang belum memiliki peralatan UNBK menumpang di sekolah lain yang mempunyai prasarana?

Begitu juga dengan Pelaksana Tehnis Kadisdik Sumut, Arsyad Lubis. Arsyad sedikitpun tak memberikan jawaban terkait bagaimana pelaksanaan UNBK tahun ini. Namun, sebelumnya Arsyad menyampaikan, adanya rencana UNBK digelar menyeluruh membawa dampak positif terhadap sekolah-sekolah yang ada di Sumut. Pasalnya, jumlah sekolah yang akan menyelenggarakan UNBK mengalami peningkatan signifikan.

“Tahun 2016 hanya ada sekitar 99 sekolah tingkat SMA dan SMK di Sumut yang menggelar UNBK. Untuk tahun ini diperkirakan jumlahnya meningkat, karena yang sudah mengajukan atau mendaftar UNBK sekitar 385 sekolah,” ujar Arsyad.

Dia menuturkan, diharapkan sekolah yang ada di Sumut dapat berpartisipasi melaksanakan UNBK. Sebab, dengan melaksanakan ujian computer based test (CBT) tentunya membuat integritas semakin meningkat atau tinggi. Karena, akan terhindar dari adanya kebocoran soal ujian, saling menyontek, dan sebagainya.

“Jadi, nantinya dalam penyelenggaraan ujian dilakukan secara bergantian. Bagi sekolah yang tidak menerapkan dan memiliki peralatan UNBK, maka dapat menumpang di sekolah yang menyelenggarakan UNBK. Untuk pelaksanaan atau waktu ujiannya sedang dalam pembahasan atau dirapatkan. Namun, yang pasti waktu ujiannya digelar tidak bersamaan,” kata Arsyad.

Ia mengemukakan, selain tingkat SMA dan SMK yang mengalami peningkatan, SMP juga demikian. Namun, peningkatan jumlah SMP yang mendaftar tidak begitu signifikan. “Untuk SMP yang mendaftar UNBK tahun ini berjumlah 30 sekolah. Jumlah ini sedikit lebih meningkat dibanding tahun sebelumnya atau 2016 yang mencapai hanya 14 sekolah,” sebut Arsyad. (ris/rbb)

Foto: Wiwin/PM Suasana UNBK di SMAN 1 Medan, Senin (4/4/2016). Server komputer sempat error, membuat UN berbasis komputer di SMA ini sempat terganggu.
Foto: Wiwin/PM
Suasana UNBK di SMAN 1 Medan, Senin (4/4/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Disdik Sumut) belum bisa menyebutkan data jumlah siswa dan sekolah yang akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Alasannya, belum ada sama sekali rapat soal tersebut.

Hal ini ditegaskan Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Disdik Sumut, Nurhamidah. “Untuk data itu, kita kan panitianya saja belum rapat. Seharusnya, rapat digelar hari ini (kemarin, red). Tapi, karena Pak Kadis (Disdik Sumut) tidak bisa sehingga belum digelar. Jadi, untuk tahun ini belum bisa saya sebutkan,” ujar Nurhamidah yang dikonfirmasi via ponselnya, Kamis (5/1).

Dibilangnya, terlalu dini bila disampaikan data tersebut sebelum melakukan rapat internal. Sebab, pada rapat itu mengundang seluruh dinas pendidikan dan kepala sekolah yang ada di kabupaten/kota se-Sumut. Apakah mereka sudah melakukan persiapan untuk melaksanakan UNBK ini.

“Dalam pelaksanaan UNBK ini, ada beberapa poin yang harus dipenuhi sekolah untuk dapat mengikutinya. Pertama, harus ada peralatan komputer yang memadai. Kemudian, terdapat juga operatornya,” cetus Nurhamidah.

Dia melanjutkan, UNBK tentunya harus ada kesiapan di setiap sekolah. Jadi, tunggulah datanya setelah digelar rapat internal.  “Rapat itu akan digelar dalam bulan ini juga pastinya, dan nantinya akan disampaikan,” janji Nurhamidah.

Sementara, Ketua Panitia UN Sumut, Yuniar, yang dihubungi tak bersedia mengangkat ponselnya. Bahkan, pesan singkat yang dilayangkan tak kunjung dibalas terkait pelaksanaan tehnis mengenai UNBK. Apakah sekolah yang belum memiliki peralatan UNBK menumpang di sekolah lain yang mempunyai prasarana?

Begitu juga dengan Pelaksana Tehnis Kadisdik Sumut, Arsyad Lubis. Arsyad sedikitpun tak memberikan jawaban terkait bagaimana pelaksanaan UNBK tahun ini. Namun, sebelumnya Arsyad menyampaikan, adanya rencana UNBK digelar menyeluruh membawa dampak positif terhadap sekolah-sekolah yang ada di Sumut. Pasalnya, jumlah sekolah yang akan menyelenggarakan UNBK mengalami peningkatan signifikan.

“Tahun 2016 hanya ada sekitar 99 sekolah tingkat SMA dan SMK di Sumut yang menggelar UNBK. Untuk tahun ini diperkirakan jumlahnya meningkat, karena yang sudah mengajukan atau mendaftar UNBK sekitar 385 sekolah,” ujar Arsyad.

Dia menuturkan, diharapkan sekolah yang ada di Sumut dapat berpartisipasi melaksanakan UNBK. Sebab, dengan melaksanakan ujian computer based test (CBT) tentunya membuat integritas semakin meningkat atau tinggi. Karena, akan terhindar dari adanya kebocoran soal ujian, saling menyontek, dan sebagainya.

“Jadi, nantinya dalam penyelenggaraan ujian dilakukan secara bergantian. Bagi sekolah yang tidak menerapkan dan memiliki peralatan UNBK, maka dapat menumpang di sekolah yang menyelenggarakan UNBK. Untuk pelaksanaan atau waktu ujiannya sedang dalam pembahasan atau dirapatkan. Namun, yang pasti waktu ujiannya digelar tidak bersamaan,” kata Arsyad.

Ia mengemukakan, selain tingkat SMA dan SMK yang mengalami peningkatan, SMP juga demikian. Namun, peningkatan jumlah SMP yang mendaftar tidak begitu signifikan. “Untuk SMP yang mendaftar UNBK tahun ini berjumlah 30 sekolah. Jumlah ini sedikit lebih meningkat dibanding tahun sebelumnya atau 2016 yang mencapai hanya 14 sekolah,” sebut Arsyad. (ris/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/