25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sopir Taksi Online Sewaktu-waktu bisa Diputus Aplikator

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
UNJUK RASA_Ratusan pengemudi transportasi online roda empat yang tergabung dalam Asosiasi Transportasi Online Sumatera Utara (ATOS) melakukan aksi damai di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Kamis (1/2). Ratusan pengemudi taksi online itu menolak keras Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 108 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sopir-sopir angkutan daring (dalam jaringan) alias taksi online mulai merasa tertekan. Di satu pihak, mereka diminta mematuhi poin-poin dalam Permenhub 108/2017, antara lain uji kir dan masuk badan hukum. Di pihak lain, pihak aplikator (grab, go-car, dan uber), tidak memberi jaminan kerja sama. Sewaktu-waktu, hubungan kemitraan bisa diputus.

Seperti disampaikan Joni, sopir GoCar di Medan.  Ia menilai, pihak aplikator tidak terlalu memedulikan nasib para driver (sopir). Buktinya, banyak driver yang diberi sanksi suspend (ditangguhkan) atau malah diputus, jika tidak memenuhi target yang mereka pasang. Atau, diputus karena mendapat protes dari penumpang.

Di pihak lain, pemerintah meminta driver mengurus KIR dan bergabung ke koperasi pengangkutan. “Ada teman driver. Dia sudah urus KIR, kemudian bergabung ke koperasi pengangkutan. Tapi driver itu kena sanksi suspend atau pemutusan hubungan driver. Jadi, buat apa koperasi dan KIR yang sudah diurus itu. Hal-hal seperti ini yang kita sayangkan. Tidak ada jaminan bagi driver,” kata Joni.

Keluhan lainnya, saat ini jumlah bonus dari aplikasi ojek online milik anak negeri itu juga turun drastis hingga 75 persen. “Sekarang, kalau dapat 10 trip bonus hanya Rp90 ribu. Dulu, 10 trip itu Rp300 ribu. Di sini yang kita lihat adanya penekanan ke driver. Karena orderan penumpang juga sepi saban hari. Bagaimana mau dapatkan bonus? Untuk minyak mobil saja susah,” ungkap Joni.

Akibat semua tekanan ini, lanjutnya, banyak driver yang memilih offline sebagai bentuk protes kepada penyedia aplikator. Juga menyiasati rencana Satlantas dan Dinas Perhubungan (Dishub) yang akan memulai operasi simpatik hari ini, Selasa (6/2).

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
UNJUK RASA_Ratusan pengemudi transportasi online roda empat yang tergabung dalam Asosiasi Transportasi Online Sumatera Utara (ATOS) melakukan aksi damai di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Kamis (1/2). Ratusan pengemudi taksi online itu menolak keras Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 108 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sopir-sopir angkutan daring (dalam jaringan) alias taksi online mulai merasa tertekan. Di satu pihak, mereka diminta mematuhi poin-poin dalam Permenhub 108/2017, antara lain uji kir dan masuk badan hukum. Di pihak lain, pihak aplikator (grab, go-car, dan uber), tidak memberi jaminan kerja sama. Sewaktu-waktu, hubungan kemitraan bisa diputus.

Seperti disampaikan Joni, sopir GoCar di Medan.  Ia menilai, pihak aplikator tidak terlalu memedulikan nasib para driver (sopir). Buktinya, banyak driver yang diberi sanksi suspend (ditangguhkan) atau malah diputus, jika tidak memenuhi target yang mereka pasang. Atau, diputus karena mendapat protes dari penumpang.

Di pihak lain, pemerintah meminta driver mengurus KIR dan bergabung ke koperasi pengangkutan. “Ada teman driver. Dia sudah urus KIR, kemudian bergabung ke koperasi pengangkutan. Tapi driver itu kena sanksi suspend atau pemutusan hubungan driver. Jadi, buat apa koperasi dan KIR yang sudah diurus itu. Hal-hal seperti ini yang kita sayangkan. Tidak ada jaminan bagi driver,” kata Joni.

Keluhan lainnya, saat ini jumlah bonus dari aplikasi ojek online milik anak negeri itu juga turun drastis hingga 75 persen. “Sekarang, kalau dapat 10 trip bonus hanya Rp90 ribu. Dulu, 10 trip itu Rp300 ribu. Di sini yang kita lihat adanya penekanan ke driver. Karena orderan penumpang juga sepi saban hari. Bagaimana mau dapatkan bonus? Untuk minyak mobil saja susah,” ungkap Joni.

Akibat semua tekanan ini, lanjutnya, banyak driver yang memilih offline sebagai bentuk protes kepada penyedia aplikator. Juga menyiasati rencana Satlantas dan Dinas Perhubungan (Dishub) yang akan memulai operasi simpatik hari ini, Selasa (6/2).

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/