25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Rayakan Imlek, Warga Tionghoa Padati Vihara Gunung Timur

IMLEK: Warga keturunan Tionghoa sembahyang Tahun Baru Imlek 2570 di Vihara Gunung Timur Jalan Hang Tuah Medan, Selasa (5/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Thionghoa merayakan Tahun Baru Imlek 2570 pada Selasa (5/2). Seperti kebanyakan kelenteng di Kota Medan, perayaan Imlek tahun ini juga ramai didatangi warga Tionghoa untuk bersembahyang di Vihara Gunung Timur, Jalan Hang Tuah, Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, Selasa (5/2).

Amatan Sumut Pos, warga yang datang ke Vihara Gunung Timur untuk bersembahyang terlihat khusuk beribadah. Beberapa deret ruangan yang berisi patung dewa, tak luput disembah warga menggunakan dupa. Tak heran, seisi ruangan tampak dipenuhi dengan asap dan bau dupa yang menyengat.

Pemandangan ini, ternyata menarik minat warga lokal untuk datang ke Vihara Gunung Timur yang memang terbuka untuk umum ini. Umumnya, warga lokal datang ke Vihara, untuk mengisi waktu yang libur. “Ini kan hari libur, apalagi kelenteng ini kan terbuka untuk umum. Sekalian juga kita lihat-lihat warga bersembahyang,” ujar Vina, yang datang bersama dua temannya.

Diperkirakan hingga malam hari nanti, masih akan terus didatangi oleh warga yang merayakan Imlek. “Paling ramai pagi tadi bang, sore atau malam mungkin masih ada juga orang yang akan sembahyang,” ucap Bayu, salah satu petugas kebersihan Vihara kepada Sumut Pos.

Umumnya, lanjutnya, warga Tionghoa hanya bersembahyang saja di Vihara Gunung Timur. “Kalau dulu masih ada kegiatan buang ikan, tapi sekarang tidak ada lagi. Selama tiga hari ke depan, Vihara ini akan terus didatangi warga untuk sembahyang,” ujar pria yang baru lima bulan menjadi petugas kebersihan Vihara ini.

Senada dengan Bayu, petugas keamanan Vihara juga mengatakan bahwa tidak ada kegiatan yang dilakukan di Vihara Gunung Timur. “Setiap tahun memang tidak ada kegiatan, di sini hanya tempat sembahyang saja,” kata pria berkulit hitam ini.

Vihara Dewi Kwan Im

Sementara itu, ribuan masyarakat Tionghoa memadati Vihara Dewi Kwan Im, di Jalan KL Yos Sudarso Km 18, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Selasa (5/2).

Warga turunan tionghoa silih berganti untuk sembahyang, suasana keramaian terlihat di Vihara bersejarah tersebut. Meskipun harus antre melakukan sembahyang, tidak menghalangi niat mereka melakukan ibadah. “Saya bersama keluarga setiap tahun sembahyang kemari, setelah acara ibadah ini, kami akan berkumpul ke rumah orangtua merayakan imlek,” kata salah satu jemaat, Robert.

Disi lain, Wakil Ketua Yayasan Siu San Keng, Cio alias Awi selaku pengelola menjelaskan, Vihara Dewi Kwan Im berdiri sejak tahun1840, memiliki kesan tersendiri setiap perayaan Tahun Baru Imlek.

Vihara yang sudah dikelola oleh Yayasan Siu San Keng memiliki nilai sejarah dan perubahan luar biasa, sehingga pada perayaan Tahun Baru Imlek banyak masyarakat yang sembayang datang dari berbagai penjuru Kota Medan bagkan luar Medan.

“Dari kemarin, jemaat yang melakukan sembayang sudah berdatangan. Mereka yang datang tidak hanya warga sekitar Vihara ini, tapi dari berbagai wilayah di Medan mapunun luar Medan,” kata Awi.

Pada hari besar perayaan Tahun Baru Imlek, kata pria berusia 51 tahun ini, mereka sibuk disibukkan untuk menyediakan sarana sembayang baik itu berupa alat sembayang dan fasilitas lainnya.

“Semua alat sembayang kami berika secara cuma – cuma, kami hanya menerima bantuan dari sumbayang amal yang telah kami sediakan dari jemaat. Kami bersyukur, Vihara ini terus berkembang yang dulunya berdinding papan, kini sudah permanen,” ungkap Awi.

Harapan Awi, dengan meningkatnya kunjungan masyarakat khususnya yang ingin sembayang dan masyarakat umum yang ingin melihat nilai sejarah dari Vihara Dewi Kwan Im, dapat mengembangkan kebesaran Vihara yang mereka kelola.

“Kita bersyukur, masyarakat masih mencintai dan merasa ingin datang ke Vihara ini, walaupun jauh dari inti kota Medan. Ini suatu kebanggaan kami dari pengurus untuk menjaga dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi jemaat yang sembayang,” ungkap Awi.

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Ikhwan turut hadir dalam pengecekan pengamanan di Vihara Dewi Kwan Im, menghimbau agar meningkatkan kerukunan umat beragama untuk persatuan dan kesatuan bangsa demi terciptanya kamtibmas yang aman nyaman dan kondusif di Medan Utara.

“Seluruh vihara sudah kita tempatkan personel melakukan pengamanan. Dengan hari besar ini, semoga kerukunan beragama tetap terjaga agar terciptanya kamtibmas di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan,” ujar Ikhwan. (man/fac/ila)

IMLEK: Warga keturunan Tionghoa sembahyang Tahun Baru Imlek 2570 di Vihara Gunung Timur Jalan Hang Tuah Medan, Selasa (5/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Thionghoa merayakan Tahun Baru Imlek 2570 pada Selasa (5/2). Seperti kebanyakan kelenteng di Kota Medan, perayaan Imlek tahun ini juga ramai didatangi warga Tionghoa untuk bersembahyang di Vihara Gunung Timur, Jalan Hang Tuah, Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, Selasa (5/2).

Amatan Sumut Pos, warga yang datang ke Vihara Gunung Timur untuk bersembahyang terlihat khusuk beribadah. Beberapa deret ruangan yang berisi patung dewa, tak luput disembah warga menggunakan dupa. Tak heran, seisi ruangan tampak dipenuhi dengan asap dan bau dupa yang menyengat.

Pemandangan ini, ternyata menarik minat warga lokal untuk datang ke Vihara Gunung Timur yang memang terbuka untuk umum ini. Umumnya, warga lokal datang ke Vihara, untuk mengisi waktu yang libur. “Ini kan hari libur, apalagi kelenteng ini kan terbuka untuk umum. Sekalian juga kita lihat-lihat warga bersembahyang,” ujar Vina, yang datang bersama dua temannya.

Diperkirakan hingga malam hari nanti, masih akan terus didatangi oleh warga yang merayakan Imlek. “Paling ramai pagi tadi bang, sore atau malam mungkin masih ada juga orang yang akan sembahyang,” ucap Bayu, salah satu petugas kebersihan Vihara kepada Sumut Pos.

Umumnya, lanjutnya, warga Tionghoa hanya bersembahyang saja di Vihara Gunung Timur. “Kalau dulu masih ada kegiatan buang ikan, tapi sekarang tidak ada lagi. Selama tiga hari ke depan, Vihara ini akan terus didatangi warga untuk sembahyang,” ujar pria yang baru lima bulan menjadi petugas kebersihan Vihara ini.

Senada dengan Bayu, petugas keamanan Vihara juga mengatakan bahwa tidak ada kegiatan yang dilakukan di Vihara Gunung Timur. “Setiap tahun memang tidak ada kegiatan, di sini hanya tempat sembahyang saja,” kata pria berkulit hitam ini.

Vihara Dewi Kwan Im

Sementara itu, ribuan masyarakat Tionghoa memadati Vihara Dewi Kwan Im, di Jalan KL Yos Sudarso Km 18, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Selasa (5/2).

Warga turunan tionghoa silih berganti untuk sembahyang, suasana keramaian terlihat di Vihara bersejarah tersebut. Meskipun harus antre melakukan sembahyang, tidak menghalangi niat mereka melakukan ibadah. “Saya bersama keluarga setiap tahun sembahyang kemari, setelah acara ibadah ini, kami akan berkumpul ke rumah orangtua merayakan imlek,” kata salah satu jemaat, Robert.

Disi lain, Wakil Ketua Yayasan Siu San Keng, Cio alias Awi selaku pengelola menjelaskan, Vihara Dewi Kwan Im berdiri sejak tahun1840, memiliki kesan tersendiri setiap perayaan Tahun Baru Imlek.

Vihara yang sudah dikelola oleh Yayasan Siu San Keng memiliki nilai sejarah dan perubahan luar biasa, sehingga pada perayaan Tahun Baru Imlek banyak masyarakat yang sembayang datang dari berbagai penjuru Kota Medan bagkan luar Medan.

“Dari kemarin, jemaat yang melakukan sembayang sudah berdatangan. Mereka yang datang tidak hanya warga sekitar Vihara ini, tapi dari berbagai wilayah di Medan mapunun luar Medan,” kata Awi.

Pada hari besar perayaan Tahun Baru Imlek, kata pria berusia 51 tahun ini, mereka sibuk disibukkan untuk menyediakan sarana sembayang baik itu berupa alat sembayang dan fasilitas lainnya.

“Semua alat sembayang kami berika secara cuma – cuma, kami hanya menerima bantuan dari sumbayang amal yang telah kami sediakan dari jemaat. Kami bersyukur, Vihara ini terus berkembang yang dulunya berdinding papan, kini sudah permanen,” ungkap Awi.

Harapan Awi, dengan meningkatnya kunjungan masyarakat khususnya yang ingin sembayang dan masyarakat umum yang ingin melihat nilai sejarah dari Vihara Dewi Kwan Im, dapat mengembangkan kebesaran Vihara yang mereka kelola.

“Kita bersyukur, masyarakat masih mencintai dan merasa ingin datang ke Vihara ini, walaupun jauh dari inti kota Medan. Ini suatu kebanggaan kami dari pengurus untuk menjaga dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi jemaat yang sembayang,” ungkap Awi.

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Ikhwan turut hadir dalam pengecekan pengamanan di Vihara Dewi Kwan Im, menghimbau agar meningkatkan kerukunan umat beragama untuk persatuan dan kesatuan bangsa demi terciptanya kamtibmas yang aman nyaman dan kondusif di Medan Utara.

“Seluruh vihara sudah kita tempatkan personel melakukan pengamanan. Dengan hari besar ini, semoga kerukunan beragama tetap terjaga agar terciptanya kamtibmas di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan,” ujar Ikhwan. (man/fac/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/