24.3 C
Medan
Saturday, April 26, 2025

Pedagang Nyanyikan Indonesia Raya

Foto: ANDIKA/SUMUT POS Petugas dan pegangan nyaris bentrok di Jalan Thamrin, Selasa (31/3) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Kasatpol PP Medan, bersama Direktur Operasional PD Pasar mencoba menenangkan para pedagang yang memaksa masuk ke seputaran jalan Sutomo.
Foto: ANDIKA/SUMUT POS
Petugas dan pegangan nyaris bentrok di Jalan Thamrin, Selasa (31/3) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Kasatpol PP Medan, bersama Direktur Operasional PD Pasar mencoba menenangkan para pedagang yang memaksa masuk ke seputaran jalan Sutomo.

MEDAN, SUMUTPOS.CO โ€“ Ratusan pedagang kembali berkumpul melakukan aksi di Jalan Sutomo, Senin (6/4) dini hari. Hingga pukul 00.40 WIB, suasana di Jalan Sutomo masih tegang. Petugas masih memaksa pedagang untuk tidak menggelar dagangannya.

Pedagang yang mayoritas ibu-ibu paruh baya itu tetap bersikeras untuk tetap diperbolehkan berjualan.

โ€œJalan Sutomo sudah bersih, kami berjualan di dalam (Jalan Seram, Jalan Bintang, Jalan Sei Kera). Jadi apa lagi yang mau dipermasalahkan,โ€œkata Br Sitorus, seorang pedagang yang mencoba melakukan negosiasi.

Wanita yang mengenakan pakaian berwarna kuning itu mengatakan mayoritas pedagang yang memilih bertahan adalah pedagang jenis eceran.

Dimana pedagang eceran tidak akan mungkin mampu bersaing dengan pedagang grosir yang sudah berjualan di Pasar Induk. โ€œPedagang bukan perampok, untuk apa dikawal seperti ini. Kami hanya cari makan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,โ€œkatanya.

Dia pun menyebutkan, bahwa lokasi Pasar Induk yang jauh sangat tidak aman bagi para pedagang. โ€œSaya pernah ke Pasar Induk, tapi sewaktu di jalan dicegat oleh kelompok geng motor. Kami hanya mau cari makan,โ€œ teriaknya.

Pedagang lainnya, Br Pelawi menuturkan bahwa dirinya siap mati mempertahankan posisi berjualan di Pasar Sentral.

Dia menyebutkan, bahwa pedagang eceran tidak mendapatkan lokasi berjualan di Pasar Induk. โ€œKalaupun ada tempat berjualan, kami tidak sanggup membelinya, harga yang dipatok lebih dari Rp20 juta,โ€œcetusnya.

Merasa tuntutan tidak kunjung direspon, kelompok pedagang meluapkan emosinya dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Maju Tak Gentar. โ€œKami ini bagian dari Negara Indonesia, Satpol PP juga tidak bisa sesuka hati karena kami juga bayar uang bulanan,โ€œ imbuhnya.

Menyahuti keluhan pedagang, Kasatpol PP Medan, M Sofyan mengatakan tim terpadu yang datang kali ini bertujuan untuk melakukan aksi penertiban pedagang yang masih tetap berjualan di seputaran jalan Sutomo.

Sebelum aksi ini dilakukan, sofyan mengaku Pemko Medan melalui surat edaran wali kota sudah meminta agar para pedagang mengosongkan lokasi berjualan. โ€œ4 hari yang lalu surat edaran wali kota sudah diberikan, tetapi pedagang tidak mengidahkannya. Terpaksa aksi penertiban ini kami lakukan,โ€œkata Sofyan seraya menginstruksikan anggotanya untuk maju dan membubarkan para pedagang.

Pantauan wartawan, sekitar pukul 00.35 ratusan petugas Satpol PP mulai melakukan aksi dengan membubarkan pedagang dan mulai masuk ke dalam Jalan Veteran. Satu per satu barang pedagang seperti meja, serta tenda mulai diangkut kedalam mobil Satpol PP yang telah disediakan. Puluhan personel kepolisian dengan peralatan lengkap berada di belakang petugas Satpol PP.

Pedagang pun tidak tinggal, sekuat tenaga para pedagang tetap berusaha untuk tetap mempertahankan barang dagangan serta perlengkapan berjualannya. (dik/rbb)

Foto: ANDIKA/SUMUT POS Petugas dan pegangan nyaris bentrok di Jalan Thamrin, Selasa (31/3) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Kasatpol PP Medan, bersama Direktur Operasional PD Pasar mencoba menenangkan para pedagang yang memaksa masuk ke seputaran jalan Sutomo.
Foto: ANDIKA/SUMUT POS
Petugas dan pegangan nyaris bentrok di Jalan Thamrin, Selasa (31/3) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Kasatpol PP Medan, bersama Direktur Operasional PD Pasar mencoba menenangkan para pedagang yang memaksa masuk ke seputaran jalan Sutomo.

MEDAN, SUMUTPOS.CO โ€“ Ratusan pedagang kembali berkumpul melakukan aksi di Jalan Sutomo, Senin (6/4) dini hari. Hingga pukul 00.40 WIB, suasana di Jalan Sutomo masih tegang. Petugas masih memaksa pedagang untuk tidak menggelar dagangannya.

Pedagang yang mayoritas ibu-ibu paruh baya itu tetap bersikeras untuk tetap diperbolehkan berjualan.

โ€œJalan Sutomo sudah bersih, kami berjualan di dalam (Jalan Seram, Jalan Bintang, Jalan Sei Kera). Jadi apa lagi yang mau dipermasalahkan,โ€œkata Br Sitorus, seorang pedagang yang mencoba melakukan negosiasi.

Wanita yang mengenakan pakaian berwarna kuning itu mengatakan mayoritas pedagang yang memilih bertahan adalah pedagang jenis eceran.

Dimana pedagang eceran tidak akan mungkin mampu bersaing dengan pedagang grosir yang sudah berjualan di Pasar Induk. โ€œPedagang bukan perampok, untuk apa dikawal seperti ini. Kami hanya cari makan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,โ€œkatanya.

Dia pun menyebutkan, bahwa lokasi Pasar Induk yang jauh sangat tidak aman bagi para pedagang. โ€œSaya pernah ke Pasar Induk, tapi sewaktu di jalan dicegat oleh kelompok geng motor. Kami hanya mau cari makan,โ€œ teriaknya.

Pedagang lainnya, Br Pelawi menuturkan bahwa dirinya siap mati mempertahankan posisi berjualan di Pasar Sentral.

Dia menyebutkan, bahwa pedagang eceran tidak mendapatkan lokasi berjualan di Pasar Induk. โ€œKalaupun ada tempat berjualan, kami tidak sanggup membelinya, harga yang dipatok lebih dari Rp20 juta,โ€œcetusnya.

Merasa tuntutan tidak kunjung direspon, kelompok pedagang meluapkan emosinya dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Maju Tak Gentar. โ€œKami ini bagian dari Negara Indonesia, Satpol PP juga tidak bisa sesuka hati karena kami juga bayar uang bulanan,โ€œ imbuhnya.

Menyahuti keluhan pedagang, Kasatpol PP Medan, M Sofyan mengatakan tim terpadu yang datang kali ini bertujuan untuk melakukan aksi penertiban pedagang yang masih tetap berjualan di seputaran jalan Sutomo.

Sebelum aksi ini dilakukan, sofyan mengaku Pemko Medan melalui surat edaran wali kota sudah meminta agar para pedagang mengosongkan lokasi berjualan. โ€œ4 hari yang lalu surat edaran wali kota sudah diberikan, tetapi pedagang tidak mengidahkannya. Terpaksa aksi penertiban ini kami lakukan,โ€œkata Sofyan seraya menginstruksikan anggotanya untuk maju dan membubarkan para pedagang.

Pantauan wartawan, sekitar pukul 00.35 ratusan petugas Satpol PP mulai melakukan aksi dengan membubarkan pedagang dan mulai masuk ke dalam Jalan Veteran. Satu per satu barang pedagang seperti meja, serta tenda mulai diangkut kedalam mobil Satpol PP yang telah disediakan. Puluhan personel kepolisian dengan peralatan lengkap berada di belakang petugas Satpol PP.

Pedagang pun tidak tinggal, sekuat tenaga para pedagang tetap berusaha untuk tetap mempertahankan barang dagangan serta perlengkapan berjualannya. (dik/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru